TEMPO.CO, Jakarta - Pengasuhan bergaya otoriter atau penggunaan kekerasan dalam keluarga dapat berpengaruh signifikan terhadap perilaku anak, termasuk kemungkinan menjadi pelaku perundungan. Psikolog klinis anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, menyebut langkah-langkah yang perlu dilakukan orang tua jika anak menjadi pelaku perundungan.
“Hindari pengasuhan bergaya otoriter atau yang menggunakan kekerasan, hilangkan cara kekerasan di rumah, termasuk dalam hubungan antara ayah dan ibu,” ujar Vera.
Anak yang terlibat sebagai pelaku perundungan harus segera ditindak serta penanganan yang tepat dan segera sangat penting untuk menciptakan perubahan positif. Orang tua juga perlu untuk mengajarkan dan mencontohkan kepada anak cara mengelola emosi dengan tepat.
"Mengajarkan anak untuk mengelola emosi memiliki hubungan yang erat dengan pencegahan perilaku perundungan. Anak yang diajarkan untuk mengenali dan memahami emosi cenderung lebih mampu mengidentifikasi perasaan marah atau frustrasi sehingga mereka dapat mengelola reaksi dengan lebih baik," jelasnya.
Ajarkan empati pada anak
Selain itu, mengajarkan pengelolaan emosi juga melibatkan pemahaman terhadap perasaan orang lain. Anak yang empatik lebih cenderung bersikap suportif dan menghindari perilaku menyakiti orang lain.
“Ajarkan dan contohkan bagaimana menyelesaikan konflik tanpa kekerasan, kembangkan empati anak sejak dini dengan memperlakukan anak secara empatik pula,” sara Vera.
Bila anak terungkap menjadi pelaku perundungan di sekolah maupun lingkungan sosial lain, orang tua wajib memberikan konsekuensi dari perbuatannya, mulai dari mengharuskan anak meminta maaf pada korban perundungan. Konsekuensi yang diberikan mampu membuat anak menyadari perbuatannya salah, dalam hal ini merundung. Vera juga menganjurkan orang tua meminta bantuan profesional seperti psikolog untuk membantu psikologis dan mental anak.
“Segera mungkin setelah ketahuan menjadi pelaku agar dapat diketahui akar masalahnya mengapa dia jadi pelaku dan dapat diketahui bagaimana solusi penanganannya. Jika ada konsekuensi dari sekolah atau sudah masuk ke ranah hukum, dampingi anak menjalani konsekuensinya,” paparnya.
Pilihan Editor: Tips Hindari Perundungan dari Psikolog, Perbanyak Teman