Pengalaman Tjandra Yoga Aditama, Mengapa Harga Obat di India Lebih Murah daripada Indonesia

Reporter

Kamis, 4 Juli 2024 06:00 WIB

Warga saat membeli obat dan vitamin di Pasar Pramuka, Jakarta, Senin, 28 Juni 2021. Selain vitamin, peningkatan penjualan juga terjadi pada tabung oksigen, obat-obatan herbal dan suplemen. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan atau Menkes Budi Gunadi Sadikin mengakui bahwa harga obat di Indonesia bisa tiga hingga lima kali lebih mahal dari Malaysia. Tjandra Yoga Aditama, Direktur Pascasarjana Universitas YARSI, mengalaminya secara pribadi.

“Sebenarnya informasi harga obat di negara kita relatif lebih mahal dari negara tetangga memang sudah lama sekali kita dengar dan tampaknya belum kunjung teratasi sampai sekarang,” kata Tjandra dalam keterangannya yang diterima Tempo pada Rabu, 3 Juli 2024. “Harga obat kita pun jauh lebih mahal dari India.”

Tjandra menuturkan pengalamannya saat bertugas sebagai Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara di New Delhi, India selama 2015-2020. “Karena usia saya ketika di India sudah lebih dari 60 tahun, maka saya mengkonsumsi berbagai obat rutin dan selalu saya beli di New Delhi dan derajat kesehatan saya selalu terjaga dengan baik,” katanya.

Selama di India itu, kata dia, banyak teman-temannya yang dokter dari Indonesia minta dibelikan obat di sana. untuk mereka gunakan sehari-hari. Menurutnya, dari pengalaman dia dan teman-temannya, mutu obat dari India terjamin baik, yang antara lain ditandai dengan kemampuannya dalam menjaga kesehatan mereka. “Untuk saya, misalnya, kadar kolesterol selalu terjaga baik dan tekanan darah selalu terkontrol baik dengan obat-obatnya yang rutin dikonsumsi ini.”

Menurut Tjandra, salah satu sebab harga obat di India murah karena dikontrol ketat oleh pemerintah dan harganya tercetak pada kemasan obat. Hal ini membuat masyarakat tahu persis harga obat tersebut dan harganya pun sama di apotek mana pun di negeri itu. “Ini suatu contoh yang baik kalau bisa diterapkan juga di negara kita,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Tjandra mencontohkan beberapa harga obat dari India yang dia konsumsi untuk menunjukkan seberapa murahnya dibandingkan di Indonesia. Harga 1 tablet Atorvastatin 20 mg di apotek di Jakarta adalah Rp 6.160 dan harga di India hanya 4,9 rupee atau Rp 1.000, jadi harga kita enam kali lebih mahal. Lalu, harga 1 tablet Clopidogrel 75 mg di Jakarta adalah Rp 7.835 dan di India hanya 7,7 rupee atau Rp 1.540, jadi harga kita lima kali lebih mahal dari harga di India.

"Obat ketiga saya, Telmisartan 40 mg, harganya di Jakarta adalah Rp 5.198 dan harga di India hanya 7,4 rupee atau Rp 1.500,” kata Tjandra. “Terakhir, obat hipertensi istri saya, Concor 2.5 mg, harganya di Jakarta adalah Rp 10.711, sementara harga di India hanya 7,8 rupee atau Rp 1.560. Jadi, harga obat ini di Jakarta enam kali lebih tinggi dari harga di New Delhi.”

Tjandra juga menyebut tingginya harga alat kesehatan yang berdampak pada biaya pelayanan kesehatan yang menjadi lebih mahal. “Tampaknya ini salah satu alasan juga kenapa ada banyak laporan bahwa melakukan tindakan kesehatan tertentu di Negeri Jiran memang lebih murah, soalnya harga obatnya sekian kali lebih murah dan demikian juga biaya pemeriksaan lainnya,” kata dia. “Ini juga dapat jadi salah satu alasan kenapa ada jutaan kunjungan warga kita ke luar negeri untuk berobat.”

Tjandra berharap ada langkah konkret yang akan dilakukan pemerintah sehingga harga obat yang dikonsumsi masyarakat dapat menjadi jauh lebih murah, sama seperti yang dinikmati rakyat Malaysia dan India.

Perbandingan Harga Obat Indonesia dan India

Jenis ObatHarga JakartaHarga New Delhi**
Atorvastatin 20 mgRp 6.160Rp 1.000
Clopidogrel 75 mgRp 7.835Rp 1.540
Telmisartan 40 mgRp. 5.198Rp 1.500
Concor 2.5 mgRp 10.711Rp 1.560

Keterangan
* Sumber: Tjandra Yoga Aditama.
** Harga di India dalam rupee yang sudah dikonversi ke rupiah.

Pilihan editor:

Berita terkait

5 Destinasi Berbahaya untuk Pelancong Solo Perempuan

1 hari lalu

5 Destinasi Berbahaya untuk Pelancong Solo Perempuan

Bagi pelancong solo perempuan keamanan dan keselamatan sangat penting

Baca Selengkapnya

Tim Bulu Tangkis Indonesia Hadapi India di Perempat Final Piala Suhandinata 2024

2 hari lalu

Tim Bulu Tangkis Indonesia Hadapi India di Perempat Final Piala Suhandinata 2024

Tim junior bulu tangkis Indonesia bakal menghadapi India pada babak perempat final Piala Suhandinata 2024 pada Kamis, 3 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

FIFA Tolak Rencana Naturalisasi Mats Deijl untuk Timnas Malaysia, Begini Respons FAM

3 hari lalu

FIFA Tolak Rencana Naturalisasi Mats Deijl untuk Timnas Malaysia, Begini Respons FAM

Harapan Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) untuk menaturalisasi salah satu pemain diaspora, Mats Deijl, kandas setelah ditolak FIFA.

Baca Selengkapnya

Ada Wabah Tikus, Museum Ini Ditutup demi Selamatkan Artefak Berusia Ribuan Tahun

3 hari lalu

Ada Wabah Tikus, Museum Ini Ditutup demi Selamatkan Artefak Berusia Ribuan Tahun

Museum ini menyimpan banyak artefak penting, di antaranya adalah sarkofagus mumi Tutu dari Mesir berusia 2.346 tahun

Baca Selengkapnya

Sawit Terkait Deforestasi Dilarang Masuk Eropa Mulai 30 Desember, Ini Langkah Indonesia dan Malaysia

5 hari lalu

Sawit Terkait Deforestasi Dilarang Masuk Eropa Mulai 30 Desember, Ini Langkah Indonesia dan Malaysia

Peraturan Deforestasi Uni Eropa (EUDR) akan diterapkan mulail 30 Desember 2024, bisa mengancam ekspor sawit Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia Lanjutkan Kerja Sama, Bisa Saling Tukar Mata Uang hingga Rp 82 Triliun

7 hari lalu

Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia Lanjutkan Kerja Sama, Bisa Saling Tukar Mata Uang hingga Rp 82 Triliun

Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia memperbarui perjanjian pertukaran bilateral dalam mata uang lokal. Kedua bank sentral bisa bertukar rupiah dan ringgit hingga Rp82 triliun.

Baca Selengkapnya

Didatangi 4,5 Juta Wisatawan Muslim, Malaysia Tambah Pemasukan Rp53 Triliun Setahun

9 hari lalu

Didatangi 4,5 Juta Wisatawan Muslim, Malaysia Tambah Pemasukan Rp53 Triliun Setahun

Pariwisata dan perhotelan yang ramah muslim memiliki potensi ekonomi yang signifikan di Malaysia

Baca Selengkapnya

Trem di Kolkata akan Dihentikan Kecuali Jalur Bersejarah Maidan dan Epslanade

9 hari lalu

Trem di Kolkata akan Dihentikan Kecuali Jalur Bersejarah Maidan dan Epslanade

Trem telah memainkan peran penting dalam sistem transportasi umum di Kolkata.

Baca Selengkapnya

2025, Thailand Jadi Negara Asia Tenggara Pertama yang Akui Pernikahan Sesama Jenis

10 hari lalu

2025, Thailand Jadi Negara Asia Tenggara Pertama yang Akui Pernikahan Sesama Jenis

Raja Thailand Maha Vajiralongkorn meneken aturan pernikahan sesama jenis yang akan resmi berlaku pada Januari 2025

Baca Selengkapnya

Polres Serang Bongkar Sindikat Narkoba Jaringan Malaysia

10 hari lalu

Polres Serang Bongkar Sindikat Narkoba Jaringan Malaysia

Total barang bukti yang diamankan dari pengungkapan sindikat narkoba ini hampir 24 kilogram sabu senilai Rp 28,7 miliar.

Baca Selengkapnya