Gelar PHC Fest, CISDI Ajak Anak Muda Wujudkan Lingkungan Sehat dengan Cara Menyenangkan

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 14 Juli 2024 13:56 WIB

PHC FEST by CISDI 13-14 Juli 2024/CISDI

TEMPO.CO, Jakarta - CISDI mengajak anak muda untuk mempopulerkan gaya hidup sehat dengan cara menyenangkan melalui Primary Healthcare Festival atau PHC Fest. Kegiatan yang diselenggarakan sejak 2023 ini, menyuguhkan serangkaian diskusi publik bertajuk Bincang Sehat yang mengupas berbagai topik kesehatan relevan dengan keseharian masyarakat. Agenda ini menghadirkan beragam narasumber dari berbagai latar belakang.

Kehadiran skrining gratis di Puskesmas Kaget adalah ciri khas PHC Fest. “Tahun lalu, lebih dari 1.000 orang mengunjungi PHC Fest perdana. Mereka–kebanyakan orang muda–antusias mendatangi booth-booth Puskesmas Kaget untuk memeriksakan kesehatan,” kata Chief of Research and Policy CISDI Olivia Herlinda dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 13 Juli 2024.

PHC Fest bertujuan mengenalkan layanan kesehatan primer atau primary health care (PHC) kepada masyarakat. Alih-alih berobat ketika sudah sakit, CISDI mendorong masyarakat melakukan pencegahan dan deteksi dini penyakit dengan rutin memeriksakan kesehatan di layanan kesehatan primer, misalnya puskesmas, praktik dokter mandiri, dan klinik pratama.

Melalui PHC Fest, CISDI mengajak publik “merayakan” hidup sehat melalui aktivitas seni, pemeriksaan kesehatan, dan bincang seputar kesehatan dengan semangat bahwa kesehatan harus menjadi bagian gaya hidup. Mengambil tema Bersatu Kita #BeraniSehat, PHC Fest 2024 mengajak publik mengidentifikasi tantangan kesehatan dengan tangan terbuka, mencari solusi bersama, dan berkomitmen menciptakan perubahan gaya hidup yang positif.

PHC Fest 2024 menampilkan beragam diskusi seru, seperti diskusi Menolak Tabu untuk Kesehatan yang salah satunya membahas hak kesehatan seksual dan reproduksi. Ada pula diskusi Kota Sehat, Kita Sehat yang mengulas hubungan tata kota dengan pola hidup sehat masyarakat. “Ketersediaan pangan sehat, kenyamanan transportasi publik, kecukupan ruang terbuka hijau, udara bebas polusi, ketiadaan stigma dan tabu dalam mengakses layanan kesehatan, serta kebijakan pengendalian faktor risiko PTM adalah faktor penentu penting lingkungan yang sehat,” kata Founder dan CEO Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI), Diah Satyani Saminarsih.

Diah mengatakan pemerintah berperan menciptakan lingkungan yang mendukung masyarakat "berani sehat". Menurutnya, kebijakan kesehatan perlu mendukung pencegahan penyakit, pendidikan kesehatan, pengaturan iklan makanan, dan investasi infrastruktur yang mendukung aktivitas fisik. “Sebagian orang enggan memeriksakan kesehatan karena isu akses, salah satunya mereka takut dengan stigma dan diskriminasi,” kata Olivia Herlinda, Chief of Research and Policy CISDI.

Advertising
Advertising

Prevalensi penyakit tidak menular (PTM) terus meningkat di Indonesia. Stroke, jantung, dan diabetes masing-masing menempati posisi pertama, kedua, dan ketiga penyebab kematian tertinggi. Rokok dan gula menjadi faktor risiko ketiga penyakit tersebut.

Pola hidup tidak sehat menyebabkan tingginya prevalensi PTM. Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menyebut perokok aktif Indonesia mencapai 70 juta orang dengan sebagian besarnya adalah anak dan remaja. Data SKI juga menunjukkan 80,6 persen orang yang terdiagnosa diabetes dan mendapatkan perawatan, memiliki diabetes tidak terkontrol.

Sebagian besar PTM sebenarnya dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risiko dan mengubah perilaku tidak sehat menjadi sehat. Masalahnya, keinginan masyarakat untuk menjalani pola hidup sehat sangat dipengaruhi beragam faktor.

Melalui PHC Fest, CISDI mengajak pemangku kepentingan, masyarakat, pemerintah, hingga swasta, memahami peran penting lingkungan yang mendorong gaya hidup sehat. Festival kesehatan ini berlangsung di Urban Forest Cipete, Jakarta Selatan, pada Sabtu dan Minggu, 13-14 Juli 2024.

Selain PTM seperti hipertensi dan diabetes, pengunjung PHC Fest juga bisa mengecek kesehatan mental, kesehatan reproduksi, kesehatan gigi, memperoleh informasi tentang adiksi, hingga edukasi kebijakan pengendalian tembakau. Dengan mengenalkan konsep Puskesmas Kaget, publik diharapkan lebih sadar tentang pentingnya memeriksakan kesehatan dasar.

Serangkaian dengan PHC Fest, CISDI juga menyelenggarakan Workshop For Young Indonesians (FYI) pada 11-12 Juli 2024. Ada 20 peserta terpilih dari 15 provinsi mengikuti lokakarya luring di Jakarta.

CISDI mengajak mereka mendiskusikan masalah dan kebijakan pangan yang berlaku saat ini. CISDI juga meminta mereka merencanakan kampanye digital untuk membantu pemerintah menurunkan tren obesitas dan penyakit tidak menular lainnya akibat tingginya konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan. Peserta workshop dengan rencana dan ide kampanye terbaik akan diumumkan saat malam penganugerahan acara puncak PHC Fest pada Minggu, 14 Juli 2024. Adapun, rundown lengkap kegiatan dapat dilihat melalui lampiran berikut ini.

Pilihan Editor: Cukai MBDK, Cara Konkret Menekan Risiko Penyakit Tidak Menular

Berita terkait

Cukai Minuman Berpemanis untuk Kurangi Ancaman Diabet Tergantung Prabowo

1 hari lalu

Cukai Minuman Berpemanis untuk Kurangi Ancaman Diabet Tergantung Prabowo

Rencana penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan bergulir sejak 2017 dan sempat masuk RAPBN 2024 sebesar Rp3,08 triliun, tapi tidak dijalankan

Baca Selengkapnya

Sekitar 4.000 Peserta Lari dan Fun Walk Herbalife Run 2024 di ICE BSD

1 hari lalu

Sekitar 4.000 Peserta Lari dan Fun Walk Herbalife Run 2024 di ICE BSD

Salah seorang peserta lari 5K Herbalife mengatakan acaranya seru dan semua terakomodasi dari anak-anak kecil sampai dewasa

Baca Selengkapnya

Anak Muda di Timor Leste Tanggapi Seruan Paus Fransiskus soal Kekerasan Seksual: Mari Sadar dan Lawan

6 hari lalu

Anak Muda di Timor Leste Tanggapi Seruan Paus Fransiskus soal Kekerasan Seksual: Mari Sadar dan Lawan

Paus Fransiskus mengatakan anak-anak dan remaja adalah investasi negara yang berharga untuk dilindungi.

Baca Selengkapnya

Dialog Paus Fransiskus dengan Anak Muda soal Kerukunan Hidup Beragama

11 hari lalu

Dialog Paus Fransiskus dengan Anak Muda soal Kerukunan Hidup Beragama

Acara audiensi itu memperlihatkan interaksi antara Paus Fransiskus dengan anak-anak dan pemuda.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Perlunya Peran Kelompok untuk Bantu Pasien Kanker Anak

13 hari lalu

Pakar Sebut Perlunya Peran Kelompok untuk Bantu Pasien Kanker Anak

Dukungan dan kehadiran kumpulan anak penyintas kanker bisa membantu mempertahankan kualitas hidup pasien kanker anak agar menjalani hidup sehat.

Baca Selengkapnya

12 Alasan Banyak Orang Ingin Tinggal di Jepang

14 hari lalu

12 Alasan Banyak Orang Ingin Tinggal di Jepang

Beberapa alasan yang mendasari banyak orang untuk pindah ke Jepang

Baca Selengkapnya

Mayoritas Anak Muda Sudah Prioritaskan Isu Lingkungan

18 hari lalu

Mayoritas Anak Muda Sudah Prioritaskan Isu Lingkungan

60 sampai 70 persen anak muda sudah mulai menjadikan isu ini sebagai prioritas mereka.

Baca Selengkapnya

Selain Badan Gizi Nasional, Menkes Ingatkan Pentingnya Perbaikan Gizi lewat Faskes Gratis

21 hari lalu

Selain Badan Gizi Nasional, Menkes Ingatkan Pentingnya Perbaikan Gizi lewat Faskes Gratis

Selain Badan Gizi Nasional, peningkatan gizi masyarakat mesti diiringi fasilitas kesehatan secara gratis dan merata.

Baca Selengkapnya

Hari Internasional Pemuda 2024: Pemberdayaan Anak Muda Daerah Terpencil dalam Digitalisasi

36 hari lalu

Hari Internasional Pemuda 2024: Pemberdayaan Anak Muda Daerah Terpencil dalam Digitalisasi

Pada 10 Agustus 2024, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Asosiasi Perserikatan Bangsa-Bangsa Indonesia (UNAI) merayakan Hari Internasional Pemuda.

Baca Selengkapnya

Minati Atmanagara Bagi Rahasia Tetap Bugar di Usia 60-an

39 hari lalu

Minati Atmanagara Bagi Rahasia Tetap Bugar di Usia 60-an

Di usia kepala 6, Minati Atmanagara lebih mementingkan memperbanyak asupan protein dan kalsium untuk kesehatan otot dan tulang.

Baca Selengkapnya