Inilah Risiko Kesehatan Jangka Panjang jika Tubuh Mengonsumsi Garam Berlebihan

Senin, 15 Juli 2024 15:08 WIB

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Garam adalah kandungan yang dibutuhkan untuk tubuh dalam kehidupan sehari-hari. Kendati demikian, jika dikonsumsi terlalu banyak, garam dapat menghasilkan risiko kesehatan. Biasanya, risiko kesehatan dari garam yang berlebihan dalam tubuh adalah penyakit jantung dan stroke.

Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan agar orang dewasa mengonsumsi kurang dari 2.300 miligram garam atau satu sendok teh dalam sehari. Menurut ahli diet terdaftar Julia Zumpano, jika makan lebih dari ukuran tersebut dalam satu hari, akan merugikan kesehatan.

Garam yang dikonsumsi terlalu banyak dan sering dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan jangka panjang. Dilansir dari Healthline, berikut bahaya kesehatan jangka panjang dari kandungan garam yang berlebihan dalam tubuh:

1. Meningkatkan Tekanan Darah

Penelitian menunjukkan, pola makan garam yang terlalu banyak secara signifikan meningkatkan tekanan darah. Sementara itu, pengurangan garam dalam makanan dapat menurunkan tekanan darah.

Advertising
Advertising

Misalnya, dua ulasan besar melaporkan bahwa pengurangan asupan garam sebesar 4,4 gram per hari dapat menurunkan tekanan darah sistolik menjadi 4,18 milimeter merkuri (mmHg) dan diastolik mencapai 2,06 mmHg.

Kondisi ini juga mempengaruhi obesitas dan penuaan yang memperkuat efek peningkatan tekanan darah dari pola makan banyak garam.

2. Meningkatkan Risiko Kanker Perut

Beberapa penelitian menghubungkan garam yang berlebihan dengan risiko lebih tinggi terkena kanker perut. Sebuah studi menunjukkan bahwa peserta yang rata-rata mengonsumsi garamnya 3 gram per hari memiliki risiko 68 persen lebih tinggi terkena kanker perut.

Kondisi berbanding terbalik dengan peserta yang rata-rata mengonsumsi garam sebanyak 1 gram per hari. Studi lain juga menunjukkan bahwa orang dengan asupan garam tinggi memiliki risiko dua kali lebih tinggi terkena kanker perut.

Meskipun mekanisme pengaruh garam terhadap kanker perut perlu diteliti lebih lanjut, tetapi para ahli percaya bahwa pola makan garam berlebihan dapat membuat lebih rentan terkena kanker lambung.

3. Berisiko Mengalami Penyakit Jantung dan Kematian Dini

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan garam yang tinggi menyebabkan peningkatan tekanan darah serta pengerasan pembuluh darah dan arteri. Peningkatan ini dapat mengakibatkan risiko penyakit jantung dan kematian dini lebih tinggi. Namun, ada yang berpendapat, diet tinggi garam tidak berdampak pada kesehatan jantung atau umur panjang.

Sementara itu, diet rendah garam dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan kematian. Perbedaan kesimpulan ini terjadi karena perbedaan desain penelitian, metode, dan faktor partisipan. Dengan demikian, hubungan risiko ini dengan garam berlebihan memerlukan lebih banyak penelitian untuk menguatkan kesimpulan.

Pilihan Editor: Begini Cara Menghilangkan Bau Amis Daging Kurban

Berita terkait

Peneliti Ungkap Manfaat Tidur Lebih di Akhir Pekan atau Libur Panjang

2 jam lalu

Peneliti Ungkap Manfaat Tidur Lebih di Akhir Pekan atau Libur Panjang

Libur panjang tidak harus selalu dihabiskan dengan berjalan-jalan, kadang-kadang perlu bagi kita untuk istirahat sejenak dan tidur lebih nyenyak

Baca Selengkapnya

Istri Bruce Springsteen Mengidap Multiple Myeloma, Kenali Penyebab Kanker Darah Itu

20 jam lalu

Istri Bruce Springsteen Mengidap Multiple Myeloma, Kenali Penyebab Kanker Darah Itu

Istri musisi Bruce Springsteen mengungkapkan perjuangannya melawan kanker darah yang disebut multiple myeloma. Kenali penyebab dan gejalanya.

Baca Selengkapnya

Ciri-ciri Tekanan Darah Tinggi yang Harus Diwaspadai

2 hari lalu

Ciri-ciri Tekanan Darah Tinggi yang Harus Diwaspadai

Beberapa gejala tekanan darah tinggi atau hipertensi untuk deteksi dini penyakit jantung

Baca Selengkapnya

Perbedaan CT Scan dengan Kateterisasi Jantung

3 hari lalu

Perbedaan CT Scan dengan Kateterisasi Jantung

Skrining dan diagnosis penyakit jantung koroner dapat dipastikan melalui dua cara, yaitu CT Scan Cardiac dan Kateterisasi Jantung. Apa beda keduanya?

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Statin, Obat Kolesterol untuk Pasien Penyakit Jantung Selama Kemoterapi untuk Limfoma

4 hari lalu

Serba-serbi Statin, Obat Kolesterol untuk Pasien Penyakit Jantung Selama Kemoterapi untuk Limfoma

Statin adalah obat yang paling banyak diresepkan untuk membantu mencegah penyakit jantung.

Baca Selengkapnya

Ingin Berat Badan Ideal? Kenali 5 Jenis Diet Sehat Berikut Ini

4 hari lalu

Ingin Berat Badan Ideal? Kenali 5 Jenis Diet Sehat Berikut Ini

Memilih jenis diet yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pribadi Anda sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang.

Baca Selengkapnya

5 Alasan Pepaya Wajib Masuk dalam Daftar Makanan Diet Anda

4 hari lalu

5 Alasan Pepaya Wajib Masuk dalam Daftar Makanan Diet Anda

Dengan kandungan gula alami yang rendah dan efek kenyang yang lama, pepaya membantu mengontrol nafsu makan tanpa menambah kalori berlebih.

Baca Selengkapnya

Gusur Gedung Klinik, Unpad dan Pertamedika Akan Dirikan Rumah Sakit Kanker di Bandung

4 hari lalu

Gusur Gedung Klinik, Unpad dan Pertamedika Akan Dirikan Rumah Sakit Kanker di Bandung

Rumah sakit kanker itu akan dibangun di area seluas 8.600 meter persegi bekas bangunan klinik Unpad di Jalan Dipatiukur.

Baca Selengkapnya

Elle Macpherson Tanggapi Kritik Pengobatan Kankernya dan Alasan Tolak Kemoterapi

4 hari lalu

Elle Macpherson Tanggapi Kritik Pengobatan Kankernya dan Alasan Tolak Kemoterapi

Supermodel Elle Macpherson menjelaskan keputusannya menolak kemoterapi untuk kanker payudara dan lebih memilih pengobatan holistik.

Baca Selengkapnya

Selesaikan Kemoterapi, Kate Middleton Siap Kembali Bekerja dan Berhikmat pada Cinta

6 hari lalu

Selesaikan Kemoterapi, Kate Middleton Siap Kembali Bekerja dan Berhikmat pada Cinta

Selama sembilan bulan menjalani kemoterapi, Kate Middleton dan Pangeran William mensyukuri hal sederhana tapi penting dalam hidup.

Baca Selengkapnya