Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Thrift dan Preloved

Reporter

Tempo.co

Editor

Laili Ira

Senin, 22 Juli 2024 15:41 WIB

Suasana jual beli pakaian bekas di sepanjang jalan Senen Raya, Pasar Senen, Jakarta Pusat, Minggu, 7 April 2024. Pasar pakaian bekas atau biasa dikenal dengan thrifting, ramai diserbu pengunjung mendekati Lebaran. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Istilah thrift dan preloved banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk mendeskripsikan kegiatan jual beli barang bekas. Mulai dari pakaian, sepatu, aksesoris, buku, action figure, dan lain sebagainya.

Meski begitu, masih banyak orang yang tidak memahami perbedaan thrift dan preloved. Dua istilah ini kerap kali membuat bingung karena memiliki makna serupa. Padahal, thrift dan preloved mempunyai dua konsep yang berbeda.

Melansir dari Majalah Tempo, seperti diketahui saat ini tren thrifting atau belanja barang bekas di Indonesia cukup marak dilakukan.

Selain digemari oleh kalangan anak muda, tren ini juga banyak diikuti oleh para orang tua. Umumnya, masyarakat berburu pakaian bekas keluaran merek besar dengan harga yang murah.

Lantas, apa sebenarnya perbedaan thrift dan preloved? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.

Perbedaan Thrift dan Preloved

Advertising
Advertising

Perbedaan mendasar thrift dan preloved terletak pada pengertiannya. Thrift adalah kegiatan membeli barang dalam kondisi bekas. Sementara preloved, adalah menjual atau membeli barang dari koleksi pribadi seseorang.

Barang thrift umumnya berupa item fesyen, seperti baju, jaket, celana, rok, dress, sepatu, dan lain sebagainya.

Biasanya, barang-barang ini didapatkan pedagang dari pasar luar negeri seperti Amerika Serikat, Korea, China, hingga Bangkok. Selain itu, barang thrift biasanya berasal dari sumbangan, sering kali melalui organisasi amal seperti Goodwill atau Salvation Army.

Sedangkan, barang preloved dapat berupa item apa saja, termasuk buku, action figure, hingga barang koleksi pribadi yang masih berada dalam kondisi baik.

Barang koleksi pribadi ini dapat berupa barang mewah, barang keluaran merek besar atau branded, dan barang biasa yang dipakai sehari-hari.

Perbedaan kedua terletak dari harganya. Barang-barang thrift dijual di toko thrift, pasar loak, dan tempat penjualan barang bekas lainnya. Harga di toko thrift juga cenderung lebih terjangkau karena barang-barangnya hasil sumbangan atau donasi dari orang lain karena sudah tidak dipakai lagi.

Sementara itu, barang preloved lebih sering dijual secara online melalui platform media sosial, e-commerce, atau melalui toko-toko khusus preloved.

Selain itu, harga barang preloved mungkin lebih tinggi dibandingkan dengan barang thrift karena proses kurasi dan kontrol kualitas yang lebih ketat.

Toko preloved bisa bersifat lebih personal dan fokus pada komunikasi yang baik antara penjual dan pembeli untuk memastikan barang-barang tersebut benar-benar dicintai dan dihargai. Hal ini karena barang preloved merupakan koleksi pribadi yang dijaga kondisinya oleh sang pemilik.

Adapun barang-barang di toko thrift sangat beragam dan sering kali mencakup berbagai kategori, pakaian.

Proses penyortiran dan kurasi di toko thrift juga mungkin tidak seketat di toko preloved, sehingga kualitas barang bisa sangat bervariasi. Mulai dari yang masih sangat bagus hingga yang memerlukan sedikit perbaikan.

Tak hanya itu, barang thrift juga umumnya bertemakan vintage dengan gaya era 90-an karena sudah dipakai cukup lama.

Berbeda dengan barang preloved yang tergolong keluaran terbaru dan hanya dipakai beberapa kali saja. Hal ini juga yang memengaruhi harga dari barang thrift dan preloved.

Bisnis Thrifting di Indonesia

Naiknya tren bisnis thrifting di Indonesia menimbulkan dilema. Melansir dari Majalah Tempo yang berjudul “Dilema Bisnis Thrifting Pakaian Bekas”, di satu sisi berjualan pakaian bekas bisa menggerakkan perekonomian terutama di lapisan masyarakat kelas menengah ke bawah. Bahkan bisnis ini menciptakan lapangan kerja dan menghidupkan kembali aset yang mangkrak.

Tapi, di sisi lain, penjualan pakaian bekas hasil impor mengganggu industri tekstil dan garmen dalam negeri.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance Esther Tri Astuti mengatakan impor pakaian bekas menggerus 15 persen pangsa pasar produsen tekstil domestik. “Sehingga merugikan perekonomian nasional,” ucapnya pada Rabu, 10 Juli 2024.

Impor pakaian bekas juga memicu persoalan lain, yaitu bertambahnya tumpukan sampah. Pakaian bekas yang dibuang, Esther menjelaskan, adalah sampah yang sulit dimusnahkan karena mengandung bahan kimia tertentu yang sulit terurai.

Karena itu, Esther menambahkan, diperlukan upaya serius untuk menahan impor pakaian bekas yang masuk secara legal maupun ilegal.

Perbaikan menyeluruh perlu dilakukan pemerintah untuk menjadikan produk pakaian lokal murah, berkualitas, serta mengikuti trend mode yang diminati pasar. “Sekolah tinggi tekstil bisa diperbanyak, dari sisi bahan baku hulu ke hilir,” kata dia.

RADEN PUTRI

Pilihan Editor: Beda Hemat dan Pelit, Jangan Gengsi Jual Beli Barang Bekas

Berita terkait

Tempat Belanja Barang Bekas di Jepang, dari Keramik Antik sampai Tas Bermerek

34 hari lalu

Tempat Belanja Barang Bekas di Jepang, dari Keramik Antik sampai Tas Bermerek

Jepang memililki pasar barang bekas yang berkembang pesat dengan produk mewah dengan harga yang miring.

Baca Selengkapnya

Tren Sustainable Tinggi, Belanja Baju Preloved Publik Figur di Blibli Fashion Fest

7 Juli 2024

Tren Sustainable Tinggi, Belanja Baju Preloved Publik Figur di Blibli Fashion Fest

Blibli berkolaborasi dengan MoJA Museum menggelar Blibli Fashion Fest. Ada 32 influencer yang menawarkan baju preloved mereka.

Baca Selengkapnya

Cerita Penjual Tas Branded Bekas di TikTok Dilaporkan Kasus Penipuan ke Polisi, Diduga Dipicu Persoalan Utang

20 Mei 2024

Cerita Penjual Tas Branded Bekas di TikTok Dilaporkan Kasus Penipuan ke Polisi, Diduga Dipicu Persoalan Utang

Seorang penjual tas branded bekas di Tiktok dilaporkan ke polisi oleh rekan bisnisnya atas dugaan penipuan.

Baca Selengkapnya

Kasus Hoaks Sitaan Baju Bekas Impor Bisa untuk Lebaran Dilimpahkan ke Kejaksaan

1 Agustus 2023

Kasus Hoaks Sitaan Baju Bekas Impor Bisa untuk Lebaran Dilimpahkan ke Kejaksaan

Berkas kasus hoaks sitaan baju bekas impor bisa dibawa pulang untuk lebaran dinyatakan P21 dan dilimpahkan ke Kejaksaan.

Baca Selengkapnya

Thrifting Masih Marak, Pemerintah Rancang Aturan Baru

9 Juni 2023

Thrifting Masih Marak, Pemerintah Rancang Aturan Baru

Pemerintah tengah merancang regulasi baru berupa peraturan presiden atau Perpres terkait masih maraknya thrifting atau bisnis baju bekas impor.

Baca Selengkapnya

Pedagang Thrifting Tagih Janji Suplai Produk Lokal Pengganti Baju Bekas Impor, Begini Arahan Kemendag

9 Juni 2023

Pedagang Thrifting Tagih Janji Suplai Produk Lokal Pengganti Baju Bekas Impor, Begini Arahan Kemendag

Kemendag menanggapi permintaan pedagang soal suplai produk UMKM pasca pelarangan bisnis baju bekas impor atau thrifting. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Singapura Paling Diuntungkan Ekspor Pasir Laut, Alasan Aset Tommy Soeharto Tidak Kunjung Laku

7 Juni 2023

Terpopuler: Singapura Paling Diuntungkan Ekspor Pasir Laut, Alasan Aset Tommy Soeharto Tidak Kunjung Laku

Terpopuler: Singapura paling diuntungkan oleh kebijakan pembukaan ekspor pasir laut, alasan di balik tidak kunjung lakunya aset Tommy Soeharto.

Baca Selengkapnya

Himpunan Pedagang Pakaian Impor Gruduk Kantor Kemendag, Ada 7 Tuntutan

6 Juni 2023

Himpunan Pedagang Pakaian Impor Gruduk Kantor Kemendag, Ada 7 Tuntutan

Himpunan Pedagang Pakaian Impor Indonesia (HPPII) bersama seluruh perwakilan pedagang pakaian bekas demo di depan kantor Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pedagang Baju Bekas Impor Berdemo di Kantor Kemendag: Thrifting Bukan Sampah

6 Juni 2023

Pedagang Baju Bekas Impor Berdemo di Kantor Kemendag: Thrifting Bukan Sampah

HPPII menyatakan hingga saat ini tidak ada kepastian untuk para pedagang pakaian bekas, sejak Presiden Jokowi melarang bisnis thrifting.

Baca Selengkapnya

Kawasan Nagoya Batam: Surga Belanja Thrifting dan Hiburan Serasa di Jepang

23 Mei 2023

Kawasan Nagoya Batam: Surga Belanja Thrifting dan Hiburan Serasa di Jepang

Di Batam, terdapat pusat perbelanjaan ikonik yaitu di kawasan Nagoya. Ada apa saja di sana?

Baca Selengkapnya