Makna Kebaya bagi Putri Marino

Reporter

Antara

Selasa, 23 Juli 2024 20:49 WIB

Aktris Putri Marino dalam konferensi pers jelang penayangan perdana film pendek Kebaya Kala Kini di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Selasa, 23 Juli 2024. Bakti Budaya Djarum Foundation merilis film pendek "Kebaya Kala Kini" dalam rangka memperingati Hari Kebaya Nasional. Film tersebut menggambarkan kebaya sebagai bagian dari identitas perempuan Indonesia dan dapat disaksikan melalui YouTube Indonesia Kaya pada 24 Juli 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Kebaya telah menjadi bagian besar dalam hidup aktris Putri Marino sejak kecil karena tinggal dan besar di Bali yang memiliki banyak upacara adat. Wanita berdarah Italia-Indonesia ini menganggap kebaya adalah hal biasa baginya karena terbiasa mengenakannya saat mengikuti upacara adat di kampung halaman orang tuanya.

“Aku ingat banget masih kecil pulang ke Singaraja, kampung halaman mama, ikuti semua upacara adat. Excited banget memilih kebaya warna apa untuk upacara hari ini atau besok. Jadi kebaya itu sudah jadi bagian yang sangat penting dan besar,” kata Putri dalam konferensi pers film pendek “Kebaya Kala Kini” di Jakarta, Selasa, 23 Juli 2024.

Ia juga senang saat warga Bali, termasuk neneknya, masih mengenakan kebaya dalam aktivitas sehari-hari, bahkan saat tidur. Putri mengatakan arus modernisasi membuat generasi sekarang masih enggan berkebaya karena terkesan kuno dan merasa memiliki beban berat jika memakainya. Ia menyebut kebaya bisa dipakai sesuai kenyamanan dan gaya personal agar tidak terlalu kaku sehingga bisa dijadikan busana sehari-hari.

“Banyak generasi kita yang takut pakai kebaya, menganggap kebaya bebannya berat banget, terlihat lawas kalau pakai kebaya. Besar harapan aku generasi muda sekarang yang berkenan pakai kebaya sehari-hari dan enggak perlu pakai kain. Kalau nyaman celana jins pakai saja, pakai sneaker, menjadikan budaya jadi bagian rutinitas sehari-hari,” ucap Putri.

Model kebaya favorit
Iai juga mengaku memiliki model kebaya favorit yang ada di lemari bajunya, yaitu kebaya encim, kutubaru, dan kebaya modern. Sebagian koleksinya dengan membeli dan sebagian lagi hasil kolaborasi dengan beberapa desainer Indonesia. Salah satunya Hagai Pakan.

Advertising
Advertising

Ia berharap kebaya bisa diturunkan dari generasi ke generasi agar semakin banyak perempuan Indonesia memakainya. Ia juga ingin terus memperkenalkan kebaya kepada anak perempuannya yang sudah menunjukkan keinginan memakai kebaya dan batik yang ia tunjukkan dalam setiap kesempatan agar anaknya nanti masih bisa melihat banyak perempuan yang berkebaya sebagai pakaian sehari-hari.

“Semoga bisa memberikan regenerasi kebaya untuk generasi kita yang selanjutnya karena aku punya anak perempuan dan aku berharap saat dia besar dia masih melihat perempuan Indonesia pakai kebaya, ” kata istri aktor Chicco Jerikho ini.

Pilihan Editor: Sejarah Panjang Kebaya dan Perlunya Jadi Identitas Budaya Indonesia

Berita terkait

Aeroflot Rusia Buka Penerbangan Langsung Moskow-Denpasar Mulai 17 September

7 jam lalu

Aeroflot Rusia Buka Penerbangan Langsung Moskow-Denpasar Mulai 17 September

Aeroflot meningkatkan frekuensi penerbangan langsung (direct flight) untuk rute Moskow (SVO) - Denpasar (DPS) mulai 3 Oktober 2024

Baca Selengkapnya

KPU Bali Gelar Lomba Mural Jelang Pilkada 2024, Ini Alasannya

2 hari lalu

KPU Bali Gelar Lomba Mural Jelang Pilkada 2024, Ini Alasannya

KPU Bali menilai tepat penggunaan seni rupa sebagai media sosialisasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kasus Landak Jawa Nyoman Sukena, Pakar Hukum: Penegakkan Hukum Perlu Ruang Bijaksana

2 hari lalu

Kasus Landak Jawa Nyoman Sukena, Pakar Hukum: Penegakkan Hukum Perlu Ruang Bijaksana

I Nyoman Sukena, 38 tahun, warga Bali dituntut bebas dalam kasus kepemilikan landak Jawa, salah satu satwa dilindungi tanpa izin

Baca Selengkapnya

Info BMKG, Dua Kali Sabtu Bali-Lombok Digoyang Gempa

2 hari lalu

Info BMKG, Dua Kali Sabtu Bali-Lombok Digoyang Gempa

Gempa terkini telah menggetarkan sebagian Bali dan Nusa Tenggara Barat pada Sabtu pagi, 14 September 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi Kasus Landak Jawa, dari Polisi Memeriksa Rumah Sukena Hingga Akhirnya Dituntut Bebas

3 hari lalu

Kronologi Kasus Landak Jawa, dari Polisi Memeriksa Rumah Sukena Hingga Akhirnya Dituntut Bebas

Kasus Nyoman Sukena diproses hukum karena memelihara Landak Jawa viral di media sosial. Jaksa akhirnya menuntut bebas.

Baca Selengkapnya

Kasus Landak Jawa, Kajati Bali Ungkap Pertimbangan Tuntut Bebas Nyoman Sukena

3 hari lalu

Kasus Landak Jawa, Kajati Bali Ungkap Pertimbangan Tuntut Bebas Nyoman Sukena

Kepala Kejati Bali, Ketut Sumedana, mengungkapkan alasan pihaknya menuntut bebas pemelihara landak Jawa, Nyoman Sukena.

Baca Selengkapnya

Jaksa Tuntut Bebas I Nyoman Sukena yang Pelihara Landak Jawa

3 hari lalu

Jaksa Tuntut Bebas I Nyoman Sukena yang Pelihara Landak Jawa

JPU Kejati Bali menuntut bebas terdakwa I Nyoman Sukena, warga Badung, yang memelihara satwa dilindungi, Landak Jawa

Baca Selengkapnya

Prime Plaza Hotel Sanur: Destinasi Liburan Ideal di Bali

3 hari lalu

Prime Plaza Hotel Sanur: Destinasi Liburan Ideal di Bali

Sanur menawarkan ketenangan yang sulit ditemukan di destinasi wisata lainnya di Bali.

Baca Selengkapnya

Akibat Pelihara Landak Jawa, Nyoman Sukena Terancam 5 Tahun Penjara

5 hari lalu

Akibat Pelihara Landak Jawa, Nyoman Sukena Terancam 5 Tahun Penjara

I Nyoman Sukena asal Desa Bongkasa Pertiwi, Kabupaten Badung, Bali terancam hukuman 5 tahun penjara karena memelihara 4 ekor landak Jawa langka.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Ajukan Penangguhan Penahanan Warga yang Pelihara Landak Jawa

6 hari lalu

Kejati Bali Ajukan Penangguhan Penahanan Warga yang Pelihara Landak Jawa

I Nyoman Sukena menjadi terdakwa karena memelihara 4 ekor landak jawa yang termasuk satwa dilindungi

Baca Selengkapnya