Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejarah Panjang Kebaya dan Perlunya Jadi Identitas Budaya Indonesia

Reporter

image-gnews
Ilustrasi busana kebaya. TEMPO/Fahmi Ali
Ilustrasi busana kebaya. TEMPO/Fahmi Ali
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kesenian Reog Ponorogo dari Jawa Timur, alat musik tradisional Kolintang dari Sulawesi Utara, dan pakaian tradisional kebaya diusulkan menjadi warisan budaya Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO) oleh Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). Dengan didaftarkannya kebaya ke dalam warisan budaya UNESCO diharapkan masyarakat semakin menerima ragam budaya Indonesia dari berbagai asal sebagai identitas nasional. 

Dosen Program Studi Jawa Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Dwi Woro Retno Mastuti, mengatakan kebaya bisa menjadi identitas budaya Indonesia berbasis kelokalan dengan sejarah panjang busana di Nusantara.

“Secara historis, kebaya di Indonesia memiliki sejarah yang cukup panjang dari sejarah busana di Nusantara,” kata Dwi, Selasa, 7 Mei 2024.

Ia mengatakan kebaya memiliki keunikan tersendiri karena sejarah panjang sebagai salah satu busana yang berkembang di Nusantara. Sejarah kebaya juga bisa dikulik melalui sejarah kain panjang seperti batik Solo, batik Yogyakarta, batik Peranakan, dan lainnya.

Akulturasi berbagai budaya
Dikutip dari laman Warisan Budaya Takbenda Indonesia Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, kebaya diperkirakan dibawa oleh pendatang etnis Cina yang berdagang ke Indonesia dan dipakai oleh perempuan Eropa untuk acara resmi. Melalui akulturasi budaya yang ada di Indonesia, kebaya bisa diterima dan menjadi kebanggaan masyarakat sebagai identitas nasional yang patut diperjuangkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kita perlu identitas budaya Indonesia berbasis kelokalan. Diperlukan saling berterima antara berbagai komponen dan lapisan masyarakat di Indonesia,” katanya.

Dwi juga mengatakan masyarakat harus menyadari keragaman budaya di Indonesia karena banyak pengaruh kebudayaan yang masuk, seperti Peranakan, Eropa, hingga Arab. Kebaya menjadi salah satu kontribusi keragaman budaya di Indonesia sebagai negara adibudaya sehingga masyarakat perlu saling menerima dan tidak menghiraukan dari mana asal budaya tersebut datang.

“Tidak perlu mempermasalahkan produk budaya tersebut berasal dari etnis mana pun yang ada di Indonesia, selama produk tersebut memiliki kontribusi terhadap keragaman budaya Indonesia sebagai negara adibudaya,” tulisnya.

Pilihan Editor: Ragam Kebaya di Indonesia, Termasuk Kebaya Janggan Dikenakan Dian Sastro dalam Serial Gadis Kretek

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Megawati: Saya Suka K-Pop, tapi Seni Budaya Indonesia Luar Biasa

6 hari lalu

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Sukarnoputri meninjau instalasi seniman Butet Kertaredjasa di Galeri Nasional Indonesia, kawasan Gambir, Jakarta Pusat, pada Senin, 13 Mei 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Megawati: Saya Suka K-Pop, tapi Seni Budaya Indonesia Luar Biasa

Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri mengingatkan anak muda supaya memikirkan ulang seni budaya Indonesia.


Universitas Brawijaya Akan Buka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin Cina

9 hari lalu

Kampus Universitas Brawijaya di Malang, Jawa Timur, Senin, 24 November 2014. [TEMPO/STR/Aris Novia Hidayat; ANH2014112508]
Universitas Brawijaya Akan Buka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin Cina

Universitas Brawijaya akan membuka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin, China untuk mendorong pengenalan bahasa


Sukarno Pernah Melarang Manifesto Kebudayaan 60 Tahun Lalu, Apa itu Manikebu dan Lekra?

10 hari lalu

Soekarno Presiden pertama Indonesia di Jakarta, saat para fotografer meminta waktu untuk memfotonya Presiden Sukarno tersenyum, dengan mengenakan seragam dan topi, sepatu juga kacamata hitam yang menjadi ciri khasnya. Sejarah mencatat sedikitnya Tujuh Kali Soekarno luput, Lolos, Dan terhindar dari kematian akibat ancaman fisik secara langsung, hal yang paling menggemparkan adalah ketika Soekarno melakukan sholat Idhul Adha bersama, tiba tiba seseorang mengeluarkan pistol untuk menembaknya dari jarak dekat, beruntung hal ini gagal. (Getty Images/Jack Garofalo)
Sukarno Pernah Melarang Manifesto Kebudayaan 60 Tahun Lalu, Apa itu Manikebu dan Lekra?

Presiden Sukarno pernah melarang Manifesto Kebudayaan pada 60 tahun lalu. Apa itu Manikebu dan Lekra yang mengemuka saat itu?


Bamsoet Apresiasi Peresmian Keraton Majapahit Jakarta

11 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Peresmian Keraton Majapahit Jakarta

Menurut Bamsoet, Kraton Majapahit Jakarta adalah bentuk kebangkitan nasional bangsa Indonesia di bidang kebudayaan, demi membangun kepribadian bangsa yang berdaulat di bidang politik dan mandiri di bidang ekonomi nasional.


Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

12 hari lalu

Ilustrasi kekerasan. shutterstock.com
Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

Seorang mahasiswa STIP Jakarta meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Lalu, mengapa budaya kekerasan itu terus terulang?


Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

14 hari lalu

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

Sejumlah perpustakaan asing milik kedutaan besar negara sahabat di Jakarta berbenah untuk menarik lebih banyak anak muda, khususnya generasi Z.


5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

17 hari lalu

Model memperagakan busana saat mengikuti acara Embrance The Spirit of The Dragon Lunar Year di Sarinah Mall, Jakarta, Rabu, 31 Januari 2024. Gelaran tersebut diikuti oleh sejumlah desainer ternama seperti Amanda Hartanto, Batik Chic, Brainstones, Ciel, Ghea, Goldmart, Roemah Kebaya, hingga Tulola. TEMPO/ Febri Angga Palguna
5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

Untuk acara pernikahan atau wisuda, Anda dapat menyewa kebaya agar lebih hemat. Berikut ini rekomendasi tempat sewa kebaya di Jakarta.


Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

20 hari lalu

Penandatanganan Kontrak Konstruksi Fisik Pembangunan Museum Kawasan Cagar Budaya Nasional  Muara Jambi/Istimewa
Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.


Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

25 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".


Pegadaian Kembali Buka Relawan Bakti BUMN Batch V

29 hari lalu

Pegadaian Kembali Buka Relawan Bakti BUMN Batch V

Pegadaian bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), memberikan kesempatan kepada seluruh pegawai Kementerian BUMN dan BUMN grup untuk menjadi relawan pada program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Relawan Bakti BUMN Batch V.