Ragam Terapi untuk Kecanduan Judi Online Menurut Psikiater

Reporter

Antara

Jumat, 26 Juli 2024 20:43 WIB

Ilustrasi pemain judi online. Menteri Kordinasi Politik Hukum dan Keamanan Hadi Tjahjanto mengungkap 164 wartawan terlibat judi online dengan analisis transaksi keuangan mencapai Rp1,4 miliar. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Psikiater di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, Kristiana Siste, mengatakan orang yang kecanduan judi online bisa diberikan tata laksana awal secara komprehensif dan juga mencegah kekambuhan. Tata laksana tersebut mulai dari mencari tahu indikasi kecanduan dari faktor kebohongan dan bertaruh, di mana pelaku judi online yang rela bertaruh lebih dari kemampuan. Selain itu edukasi kepada keluarga dan masyarakat, lalu melakukan diagnosis dan terapi.

“Dan terakhir adalah relapse prevention therapy, yaitu terapi untuk pencegahan kekambuhan karena kalau adiksi itu adalah penyakit kronis yang sifatnya adalah relapsing disease sehingga terapi pencegahan kekambuhan sangat penting digunakan. Apalagi untuk judi online, aksesnya sangat mudah,” ucap pegajar di Program Studi Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu, Jumat, 26 Juli 2024.

Tata laksana lain adalah untuk memperbaiki komorbiditas dan efek samping akibat kecanduan judi online. Misalnya ada gejala fisik, ide mengakhiri hidup, gangguan depresi, memperbaiki fungsi sosial, fisik, dan mental, juga meningkatkan kualitas hidup, baik gaya hidup sehat maupun kualitas tidur yang baik.

“Selain psikoterapi juga dapat diberikan terapi obat karena banyak bagian-bagian otak yang mengalami kerusakan sehingga terjadi perilaku impulsif yang sangat tinggi. Obat ini untuk mengurangi impuls tersebut sehingga psikoterapi dapat diberikan dengan lebih baik dan ada terapi yang terbaru juga, yaitu simulasi otak,” tambah Siste.

Kerja sama semua pihak
Skrining dini juga diperlukan untuk mendeteksi orang kecanduan judi dan semakin cepat diterapi agar kerusakan otaknya tidak meluas. Siste mengatakan secara epidemiologi dunia, sekitar 1,4 persen usia dewasa mengalami judi problematik yang mengarah pada gangguan judi.

Advertising
Advertising

Sementara di Indonesia pada usia yang sama tercatat 2 persen yang mengalami kecanduan judi. Bahkan remaja pun menjadi populasi yang rentan kecanduan judi, yang angkanya 0,2-12,3 persen di dunia. Mereka yang sudah mengalami masalah pada adiksinya tidak bisa lagi bertanggung jawab terhadap apa yang sudah dipertaruhkan dalam permainan judi online.

“Karena memang dia sudah memiliki faktor-faktor yang tinggi untuk mengalami kecanduan judi sehingga harus absen atau sama sekali tidak berjudi,” jelasnya.

Siste juga mengatakan pemberantasan judi online butuh kerja sama semua pihak, baik pemerintah yang harus memberantas situs judi online hingga tenaga kesehatan untuk memberikan edukasi pencegahan.

Pilihan Editor: Faktor Penyebab Kecanduan Judi Online Menurut Pengamat Sosial

Berita terkait

Menunggu Kabar Pengungkapan Inisial T, Sosok Terduga di Balik Bisnis Judi Online di Indonesia

15 jam lalu

Menunggu Kabar Pengungkapan Inisial T, Sosok Terduga di Balik Bisnis Judi Online di Indonesia

Perbincangan ihwal sosok inisial T yang disebut-sebut sebagai dalang bisnis judi online di Indonesia tiba-tiba hilang sejak awal Agustus lalu.

Baca Selengkapnya

Upaya Berantas Judi Online Senilai Rp 600 Triliun pada Triwulan I 2024, Bentuk Satgas hingga Muncul Inisial T

16 jam lalu

Upaya Berantas Judi Online Senilai Rp 600 Triliun pada Triwulan I 2024, Bentuk Satgas hingga Muncul Inisial T

Maraknya judi online membuat Jokowi akhirnya membentuk Satgas Judi Online di bawah pimpinan Menko Polhukam Hadi Tjahjanto. Apa hasilnya?

Baca Selengkapnya

Apa Kabar Pemberantasan Judi Online Setelah Ramai Dibincangkan Juli hingga Awal Agustus?

16 jam lalu

Apa Kabar Pemberantasan Judi Online Setelah Ramai Dibincangkan Juli hingga Awal Agustus?

Ramai pada Juni hingga awal Agustus, perbincangan ihwal pemberantasan judi online menyurut dalam sebulan terakhir. Bagaimana kabarnya terkini?

Baca Selengkapnya

Kominfo Tutup 3 Juta Lebih Situs Judi Online Sejak Pertengahan Juli 2023

4 hari lalu

Kominfo Tutup 3 Juta Lebih Situs Judi Online Sejak Pertengahan Juli 2023

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di bawah pimpinan Budi Arie Setiadi sukses menutup lebih dari 3 juta situs judi online (judol) yang beredar di internet

Baca Selengkapnya

Budi Arie Pamer Tutup 3 Juta Situs Judi Online Selama Menjadi Menteri Komunikasi

4 hari lalu

Budi Arie Pamer Tutup 3 Juta Situs Judi Online Selama Menjadi Menteri Komunikasi

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan telah menutup 3 juta situs judi online selama menjadi menteri.

Baca Selengkapnya

Nobu Bank Blokir 4.000 Rekening Terindikasi Terlibat Judi Daring

6 hari lalu

Nobu Bank Blokir 4.000 Rekening Terindikasi Terlibat Judi Daring

PT Bank Nationalnobu Tbk. (Nobu Bank) hingga Agustus 2024 telah melakukan pemblokiran lebih dari 4.000 rekening terkait judi online.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pijat Geriatri untuk Lansia

6 hari lalu

Mengenal Pijat Geriatri untuk Lansia

Pijat geriatri merupakan terapi khusus untuk orang lanjut usia atau lansia

Baca Selengkapnya

Judi Online Kian Mengkhawatirkan, Bank Indonesia Intensifkan Pengawasan Penyelenggara Jasa Pembayaran

8 hari lalu

Judi Online Kian Mengkhawatirkan, Bank Indonesia Intensifkan Pengawasan Penyelenggara Jasa Pembayaran

BI juga terus menggalakkan berbagai program edukasi perlindungan konsumen kepada masyarakat sehingga dapat terhindar dari judi online.

Baca Selengkapnya

CekFakta #276 Saling Jaga agar Tak Jadi Korban Perdagangan Orang

10 hari lalu

CekFakta #276 Saling Jaga agar Tak Jadi Korban Perdagangan Orang

Sampai sekarang, masih ada 44 WNI yang terjebak di wilayah konflik perbatasan Myanmar dan Thailand.

Baca Selengkapnya

Filipina Sambut Baik Penangkapan Wali Kota Buron Alice Guo di Indonesia

12 hari lalu

Filipina Sambut Baik Penangkapan Wali Kota Buron Alice Guo di Indonesia

Departemen Kehakiman Filipina menyambut baik penangkapan buron wali kota Alice Guo di Kota Tangerang, Jakarta, Indonesia.

Baca Selengkapnya