Ibu Kurang Persiapan, Proses Menyusui Berisiko Tak Lancar

Reporter

Antara

Sabtu, 3 Agustus 2024 21:04 WIB

Ilustrasi menyusui. MomJunction

TEMPO.CO, Jakarta - Bidan dan pendiri bumilpamil, Jamilatus Sadiyah, menjelaskan proses menyusui yang tak lancar sering disebabkan ibu tidak mempersiapkan diri sejak awal dan tak percaya diri.

"Banyak yang berpikir menyusui proses natural jadi enggak tahu gimana ASI itu cukup untuk bayi karena kuncinya supply demand, semakin banyak disusui semakin banyak ASI dan kalau ibunya relaks dan tenang semakin mudah ASI-nya keluar," kata lulusan Poltekkes Kemenkes Jakarta 3 ini, Sabtu, 3 Agustus 2024.

Ia mengatakan banyak ibu yang tidak percaya diri dan berpikir air susu ibu (ASI) tidak cukup untuk bayi, juga karena dari proses perlekatan yang kurang tepat. Perlekatan yang salah bisa menyebabkan puting ibu lecet sehingga bayi tidak bisa menyusui secara optimal dan akhirnya berat badan bayi juga sulit naik.

Konselor laktasi ini mengatakan ASI yang tidak lancar juga bisa disebabkan ibu menyusui stres sehingga hormon prolaktin yang memproduksi ASI ikut turun. Jamila mengatakan ASI yang keluar juga akan menyesuaikan keadaan bayi dan ia juga mengingatkan semua ASI sama berkualitas, tidak tergantung pada makanan ibu.

"Jadi kalau bayi menyusu melalui payudara, ada satu metode namanya baby spit back wash. Itu membuat air liur bayi bercampur dengan ASI masuk lagi ke dalam puting ibu, di mana nanti di tubuh ibu itu akan mengeluarkan ASI sesuai tanda air liur ini untuk mengeluarkan apa yang dibutuhkan bayinya," jelas Jamila.

Advertising
Advertising

Ibu dan bayi satu kamar
ASI juga merupakan zat hidup yang akan berubah setiap detik, menyesuaikan keadaan bayi, seperti saat sedang sakit ASI akan penuh antibodi, atau saat bertambah usia bayi, ASI juga akan menyesuaikan dengan bertambah kandungan protein dan lemaknya. Ibu yang baru melahirkan juga harus mengetahui ASI yang keluar pertama atau kolostrum mengandung antibodi dan protein yang tinggi untuk daya tahan tubuh serta perkembangan otak anak.

Agar lancar menyusui, Jamila menyarankan ibu dan bayi berada dalam satu kamar dan belajar memposisikan perlekatan yang tepat dengan konsultasi ke konselor laktasi. Selain itu, ibu juga perlu latihan relaksasi agar tidak ada kekhawatiran dan stres yang bisa memperlambat keluarnya ASI.

Ia juga menyarankan keluarga maupun pasangan juga belajar mengenai anatomi dan fisiologi menyusui agar bisa membantu ibu jika kesulitan saat menyusui. Jamila juga mengatakan WHO telah menyarankan ibu melakukan tujuh kontak agar menyusui lebih lancar, yaitu mulai dari kehamilan 28 minggu sampai 36 minggu ASI sudah siap keluar, melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD), hari pertama sampai ketiga pasca persalinan, satu minggu sampai empat minggu pasca persalinan diharapkan ibu bisa menyusui bayinya.

Pilihan Editor: Syarat Jadi Pendonor ASI Menurut Dokter Anak

Berita terkait

Pengamat Sosial Sebut Perlunya Edukasi Gizi Demi Pemberian ASI Eksklusif

28 hari lalu

Pengamat Sosial Sebut Perlunya Edukasi Gizi Demi Pemberian ASI Eksklusif

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat adalah melalui edukasi gizi dan mendorong pemberian ASI eksklusif.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Bagi Cara Beri ASI yang Benar, Kapan Perlu Tambahan Susu Formula?

30 hari lalu

Kemenkes Bagi Cara Beri ASI yang Benar, Kapan Perlu Tambahan Susu Formula?

Berikut cara menyusui yang disarankan Kemenkes, kendala pemberian ASI, dan kapan perlu diberi susu formula?

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmi Bentuk Badan Gizi Nasional

31 hari lalu

Jokowi Resmi Bentuk Badan Gizi Nasional

Jokowi membentuk Badan Gizi Nasional setelah menerbikan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Perlunya Memahami Manfaat ASI Eksklusif agar Ibu Semangat Menyusui

32 hari lalu

Perlunya Memahami Manfaat ASI Eksklusif agar Ibu Semangat Menyusui

Salah satu cara agar ibu menyusui lebih termotivasi memberikan ASI eksklusif adalah dengan mempelajari manfaat bagi diri sendiri dan bayinya.

Baca Selengkapnya

Saran Konselor Laktasi agar Ibu Bekerja Sukses Beri ASI Eksklusif

33 hari lalu

Saran Konselor Laktasi agar Ibu Bekerja Sukses Beri ASI Eksklusif

Mempersiapkan diri dan lingkungan sangat penting demi keberhasilan pemberian air susu ibu atau ASI eksklusif oleh ibu bekerja.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Sebut Perlunya Pengetatan Regulasi Susu Formula, Bagaimana Caranya?

37 hari lalu

Kemenkes Sebut Perlunya Pengetatan Regulasi Susu Formula, Bagaimana Caranya?

Kementerian Kesehatan memperketat regulasi terkait susu formula bayi dan produk pengganti air susu ibu lainnya. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Iklan Susu Formula Dilarang Demi ASI Eksklusif, Pakar Unair Minta Produsen Diawasi

38 hari lalu

Iklan Susu Formula Dilarang Demi ASI Eksklusif, Pakar Unair Minta Produsen Diawasi

Isi PP Nomor 28 Tahun 2024 bisa mengurangi dominasi susu formula yang kerap dipakai sebagai pengganti ASI. Namun penerapannya harus diawasi.

Baca Selengkapnya

Perlunya Tempat Kerja Menyediakan Dukungan Konselor Laktasi

40 hari lalu

Perlunya Tempat Kerja Menyediakan Dukungan Konselor Laktasi

Peneliti menyebut perlunya penyediaan konselor laktasi bagi ibu menyusui di tempat kerja untuk meningkatkan keberhasilan pemberian ASI eksklusif.

Baca Selengkapnya

Dokter Anak Ungkap Alasan MPASI Tak Boleh Diberikan Terlalu Dini

41 hari lalu

Dokter Anak Ungkap Alasan MPASI Tak Boleh Diberikan Terlalu Dini

MPASI dini bisa menyebabkan masalah di saluran pencernaan, salah satunya adalah sembelit. Apa dampak lainnya?

Baca Selengkapnya

Saran Pakar agar Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui Tercukupi

41 hari lalu

Saran Pakar agar Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui Tercukupi

Ahli gizi menyebut pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi pada ibu menyusui agar bisa memberikan ASI yang optimal untuk bayi.

Baca Selengkapnya