Penyebab Infeksi pada Luka, Pengobatan dan Pencegahan.
Reporter
Tempo.co
Editor
Yayuk Widiyarti
Sabtu, 10 Agustus 2024 23:27 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tergores dan lecet adalah hal biasa yang dialami banyak orang. Penyebabnya bisa teriris pisau saat memotong sayuran, terbentur atau jatuh saat berolahraga atau beraktivitas, dan insiden kecil lain. Namun biasanya luka tak serius.
Anak kecil sudah biasa mengalaminya karena lebih aktif dari orang dewasa, misalnya saat bermain atau memanjat pohon. Apapun penyebabnya, penting untuk mengetahui apakah luka itu mengarah ke infeksi dan bagaimana mencegahnya. Luka menjadi infeksi bila terpapar bakteri, mikroba, jamur, atau kuman lainnya yang berkembang biak setelah memasuki luka.
"Bakteri adalah hal normal di lingkungan dan hidup di permukaan yang kita sentuh setiap hari, termasuk tubuh kita," kata dokter anak di RS Anak Goryeb di Amerika Serikat kepada USA Today.
Menurutnya, bakteri seperti itu biasanya bukan masalah kecuali menggunakan tangan yang terpapar untuk menyentuh mata, mulut, atau hidung, atau ketika skin barrier pelindung kulit robek sehingga jaringan di bawahnya terbuka. Jika luka robek itu dibiarkan terbuka tanpa dibersihkan dengan benar atau ditutup, atau tersentuh tangan yang terpapar bakteri tanpa dicuci dulu, bakteri pun akan masuk ke luka dan menyebabkan infeksi.
Jika dibiarkan tak dirawat, infeksi bisa menyebar ke bagian lain tubuh, termasuk tulang, organ-organ, dan jaringan otot, yang bisa menyebabkan sakit, sepsis, selulitis, dan dalam kasus yang jarang, kematian.
Bagaimana mengetahui itu infeksi atau bukan? Gejala meliputi:
-Kemerahan dan bengkak di sekitar luka.
-Rasa hangat di sekitar luka.
-Luka semakin sakit dan lembek.
-Ada kotoran atau nanah.
-Demam
Bagainana merawat luka dan mencegah infeksi?
Mencegah luka menjadi infeksi bisa dimulai dari segera membersihkan luka dengan benar. Natt menyarankan mencuci area luka dengan lembut dengan sabun dan air untuk membersihkan kotoran dan bakteri.
"Hindari penggunaan alkohol atau hidrogen peroksida karena bisa merusak jaringan yang sehat," jelasnya.
Setelah area luka dibersihkan, Jason Nagata -- dokter anak di San Francisco -- mengatakan penting untuk mengoleskan obat kemudian ditutup dengan perban atau plester untuk mencegah bakteri masuk. Yang juga penting adalah menghindari luka berulang dengan cara tidak mengekspos area luka sampai proses penyembuhan selesai.
"Hindari air kolam renang atau kolam air panas sampai masalah bakteri teratasi dan mencegah infeksi dan penyembuhan berjalan lambat," papar Arguelles.
Pilihan Editor: Bisakah Kurap Diobati? Pakar Beri Penjelasan