Dokter Sebut Manfaat Teknik Pernapasan untuk Hadapi Polusi Udara

Reporter

Antara

Kamis, 15 Agustus 2024 22:02 WIB

Seorang wanita melintas dengan latar belakang Monas yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat 21 Januarta 2024. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 15.53 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta berada pada angka 155 yang menempatkannya sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia di bawah Kinshasa, Kongo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Praktisi kesehatan dr. Fridolin Seto Pandu menjelaskan teknik pernapasan dengan mengerucutkan bibir (pursed lips breathing) bisa membantu mengurangi sesak napas dan meningkatkan kadar oksigen dalam darah, khususnya saat kondisi udara tidak sehat akhir-akhir ini. Dia menjelaskan teknik ini dilakukan dengan cara menghirup udara menggunakan hidung selama dua detik kemudian buang napas perlahan melalui bibir yang berbentuk kerucut selama empat detik.

"Latihan ini banyak gunanya, seperti mengatur pola napas, menguatkan otot-otot pernapasan, mengurangi sesak napas, serta meningkatkan kadar oksigen dalam darah," katanya, Kamis, 15 Agustus 2024.

Seto mengatakan kondisi udara semakin tidak sehat sementara masyarakat tidak dapat menghindari sepenuhnya untuk tak berada di luar ruangan sehingga potensi terkena gangguan pernapasan pun semakin tinggi.

“Gunakan masker saat berada di luar ruang meski hanya sebentar, seperti saat hendak berangkat ke kantor atau sekolah, makan siang di luar, berjalan di trotoar. Perlu menggunakan masker karena saat di jalan raya sudah pasti akan terpapar debu dan asap kendaraan," ujarnya.

Polusi di dalam rumah
Dia mengingatkan selain di luar rumah, polusi udara juga sebenarnya ada dalam ruangan. Polusi dalam rumah juga dipicu pemakaian produk pembersih berbasis kimia, sisa pembakaran dapur, dan penggunaan perabot yang mudah menampung debu, seperti karpet dan tirai. Karena itu, ia menyarankan warga membersihkan rumah secara rutin, menggunakan alat penyaring udara dengan filter HEPA untuk mengurangi partikel debu, alergen, dan polutan lainnya.

Advertising
Advertising

"Pilih produk pembersih alami atau yang tidak mengandung VOC (volatile organic compounds) karena dapat mengiritasi saluran pernapasan serta pastikan rumah memiliki cukup jendela dan ventilasi untuk sirkulasi udara yang optimal, terutama di dapur dan kamar mandi," saran Seto.

Kemudian, bertepatan dengan peringatan HUT RI ke-79, ia mengajak warga, khususnya generasi muda, mengisi kemerdekaan dengan peduli bahaya polusi udara, kesehatan paru, dan memperbaiki gaya hidup demi memperkuat sistem pernapasan. Dia juga mengajak masyarakat mencegah risiko penyakit saluran pernapasan termasuk kanker paru dan kanker lainnya, seperti laring, faring, dan nasofaring. Salah satu kegiatan sederhana yang dapat dilakukan yakni berjalan kaki atau berenang.

"Lakukan secara rutin setidaknya 30 menit setiap hari dan lima kali dalam seminggu. Olahraga dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan keseluruhan tubuh serta memperbaiki fungsi paru-paru," ujarnya.

Cara berikutnya untuk menekan potensi risiko terkena penyakit pernapasan adalah memperbaiki gaya hidup agar sistem imun tetap kuat sehingga dapat diandalkan melawan infeksi pernapasan. Caranya dengan memastikan tubuh cukup istirahat sekitar delapan jam per malam, menjaga tingkat stres, tubuh tetap terhidrasi dengan cukup minum air putih, konsumsi makanan sehat, dan tubuh ternutrisi dengan vitamin C, vitamin D, dan zinc.

Pilihan Editor: Dampak Polusi Udara pada Anak Tingkatkan Risiko Masalah Pernapasan saat Dewasa

Berita terkait

Polusi Udara Jabodetabek, Pemerintah Didesak Sediakan BBM Standar Euro 4

6 hari lalu

Polusi Udara Jabodetabek, Pemerintah Didesak Sediakan BBM Standar Euro 4

Hasil simulasi penerapan BBM ramah lingkungan yang sesuai teknologi Euro 4 disebut mampu menurunkan polusi udara secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara akan Menjadi Pekerjaan Rumah Besar Pemerintahan Prabowo-Gibran

10 hari lalu

Polusi Udara akan Menjadi Pekerjaan Rumah Besar Pemerintahan Prabowo-Gibran

Pemerintahan Prabowo-Gibran akan dituntut untuk menyelesaikan persoalan polusi udara yang semakin parah.

Baca Selengkapnya

Mengenal Gejala Infeksi yang Sebabkan Paus Fransiskus Hidup dengan Satu Paru-paru

10 hari lalu

Mengenal Gejala Infeksi yang Sebabkan Paus Fransiskus Hidup dengan Satu Paru-paru

Paus Fransiskus yang berkunjung ke Indonesia ternyata hanya memiliki satu paru-paru saja akibat mengalami infeksi paru-paru. Inilah gejalanya.

Baca Selengkapnya

Bicara Udara: Masalah Polusi Udara Perlu Jadi Prioritas Pemerintahan Baru

11 hari lalu

Bicara Udara: Masalah Polusi Udara Perlu Jadi Prioritas Pemerintahan Baru

Bicara Udara mendorong pemerintahan Prabowo menjadikan polusi udara sebagai masalah prioritas nasional yang perlu diatasi.

Baca Selengkapnya

GreenTeams dan KLHK Pasang 60 Pemantau Kualitas Udara Tambahan di Berbagai Lokasi Rawan Polusi

14 hari lalu

GreenTeams dan KLHK Pasang 60 Pemantau Kualitas Udara Tambahan di Berbagai Lokasi Rawan Polusi

Dengan adanya data kualitas udara yang lebih akurat dan terkini, pemerintah dan masyarakat dapat mengambil langkah segera dalam mengatasi polusi.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Transisi Energi Bakal Hemat Subsidi Rp 90 Triliun per Tahun Sekaligus Atasi Masalah Polusi

14 hari lalu

Luhut Sebut Transisi Energi Bakal Hemat Subsidi Rp 90 Triliun per Tahun Sekaligus Atasi Masalah Polusi

Menteri Luhut menyebutkan transisi energi secara bertahap bakal menghemat subsidi sebesar Rp 45 triliun hingga Rp 90 triliun per tahun.

Baca Selengkapnya

Jakarta Peringkat Kedua Kualitas Udara Terburuk di Dunia Pagi Ini

16 hari lalu

Jakarta Peringkat Kedua Kualitas Udara Terburuk di Dunia Pagi Ini

Konsentrasi PM2.5 di Jakarta pagi ini 13.6 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.

Baca Selengkapnya

Cara Menghilangkan Efek Terkena Gas Air Mata

21 hari lalu

Cara Menghilangkan Efek Terkena Gas Air Mata

Tips kurangi gejala perih akibat efel terkena semprotan gas air mata.

Baca Selengkapnya

Cara Dion Wiyoko Promosikan Gaya Hidup Ramah Lingkungan

25 hari lalu

Cara Dion Wiyoko Promosikan Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Dion Wiyoko menerapkan gaya hidup ramah lingkungan dalam aktivitas sehari-hari sebagai komitmen mempromosikan keberlanjutan.

Baca Selengkapnya

Warga Sekitar Tagih Rencana Luhut Tutup PLTU Suralaya, Ini Alasannya

27 hari lalu

Warga Sekitar Tagih Rencana Luhut Tutup PLTU Suralaya, Ini Alasannya

Warga di Suralaya, Banten, mempertanyakan komitmen penutupan PLTU Suralaya yang masih belum merinci. Proyek berusia 40 tahun itu disebut minim dampak.

Baca Selengkapnya