5 Fakta Vaksin Mpox di Indonesia yang Perlu Anda Ketahui

Selasa, 3 September 2024 11:14 WIB

Ilustrasi MPOX. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Seiring dengan meningkatnya kasus cacar monyet atau monkeypox (Mpox) di Indonesia, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mulai mengimplementasikan vaksinasi Mpox sebagai salah satu langkah pencegahan.

Vaksin ini menjadi bagian penting dari strategi untuk menanggulangi wabah ini, tetapi ada beberapa fakta yang perlu diketahui terkait vaksin Mpox di Indonesia. Berikut adalah lima fakta penting tentang vaksin Mpox yang sedang diterapkan di Indonesia.

1. Vaksin Mpox yang Digunakan adalah MVA-BN

Indonesia menggunakan vaksin Mpox jenis Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic (MVA-BN). Vaksin ini adalah turunan dari vaksin smallpox generasi ketiga yang bersifat non-replicating. Artinya, vaksin ini tidak mengandung virus hidup yang dapat berkembang biak di dalam tubuh penerima, sehingga dianggap lebih aman. MVA-BN telah mendapatkan rekomendasi dari World Health Organization (WHO) untuk digunakan selama wabah Mpox, terutama di negara-negara dengan kasus yang meningkat seperti Indonesia.

2. Sasaran Vaksinasi Fokus pada Kelompok Berisiko Tinggi

Advertising
Advertising

Berbeda dengan program vaksinasi Covid-19 yang bersifat massal, vaksinasi Mpox di Indonesia saat ini hanya ditujukan untuk kelompok-kelompok tertentu yang dianggap berisiko tinggi. Menurut Kemenkes, kelompok yang menjadi prioritas untuk menerima vaksin ini meliputi Lelaki yang berhubungan seks dengan Lelaki (LSL) serta individu yang telah melakukan kontak langsung dengan penderita Mpox dalam dua minggu terakhir.

Selain itu, petugas kesehatan yang menangani pasien Mpox dan petugas laboratorium yang bekerja dengan spesimen virologi di daerah dengan laporan kasus Mpox. Kelompok-kelompok ini diprioritaskan karena mereka memiliki risiko tertinggi tertular dan menyebarkan virus.

3. Ketersediaan Vaksin Masih Terbatas

Ketersediaan vaksin Mpox di Indonesia saat ini masih terbatas, sehingga distribusinya dilakukan secara selektif. Daerah-daerah yang telah melaporkan adanya kasus Mpox, seperti Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kepulauan Riau, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menjadi prioritas utama dalam distribusi vaksin.

Selain itu, Bali juga menjadi salah satu wilayah prioritas karena akan menjadi tuan rumah pertemuan internasional Indonesia Africa Forum pada September 2024, di mana beberapa peserta berasal dari negara yang terdampak Mpox. Oleh karena itu, vaksinasi di Bali juga diprioritaskan sebagai bagian dari upaya mitigasi risiko selama acara tersebut berlangsung.

4. Vaksinasi Bersifat Pencegahan, Bukan Pengobatan

Vaksinasi Mpox di Indonesia bersifat pencegahan. Artinya, vaksin ini diberikan untuk mencegah munculnya gejala atau meminimalkan keparahan penyakit pada individu yang berisiko tinggi tertular virus. Menurut Kemenkes, vaksinasi juga dilakukan sebagai tindakan pencegahan setelah terpapar (post exposure) bagi individu yang telah melakukan kontak langsung dengan penderita Mpox.

Namun, penting untuk dicatat bahwa vaksinasi ini tidak menjamin bahwa setiap individu yang telah divaksinasi akan sepenuhnya kebal terhadap virus, sehingga langkah-langkah pencegahan lainnya masih perlu diikuti.

5. Anak-Anak Tidak Termasuk dalam Sasaran Vaksinasi

Salah satu hal yang menarik dari program vaksinasi Mpox di Indonesia adalah bahwa anak-anak tidak termasuk dalam kelompok sasaran vaksinasi. Menurut panduan yang dikeluarkan oleh Kemenkes pada 2023, vaksinasi hanya diperuntukkan bagi orang dewasa yang berada dalam kategori risiko tinggi.

Langkah ini diambil karena vaksin Mpox lebih difokuskan pada pencegahan di kalangan individu yang paling rentan terhadap penularan, seperti LSL, petugas kesehatan, dan petugas laboratorium.

Dengan fokus pada kelompok berisiko tinggi dan sifat pencegahan dari vaksinasi ini, diharapkan wabah Mpox dapat dikendalikan dengan lebih efektif. Namun, masyarakat tetap diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti langkah-langkah pencegahan yang telah ditetapkan oleh Kemenkes.

IRSYAN HASYIM | KARUNIA PUTRI

Pilihan Editor: Waspada Mpox, Maskapai Penerbangan Minta Penumpang dari Luar Negeri Isi Aplikasi SatuSehat

Berita terkait

Ketahui Batas Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak Dalam Sehari

19 jam lalu

Ketahui Batas Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak Dalam Sehari

Konsumsi gula tersebut setara dengan 4 sendok makan gula per orang per hari atau 50 gram per orang per hari.

Baca Selengkapnya

Usut Kematian Mahasiswa PPDS Undip Aulia Risma, Polisi Periksa 34 Orang Termasuk Senior Korban

1 hari lalu

Usut Kematian Mahasiswa PPDS Undip Aulia Risma, Polisi Periksa 34 Orang Termasuk Senior Korban

Kabid Humas Polda Jateng menyatakan pemeriksaan masih sekitar mahasiswa PPDS, rekan seangkatan serta senior dan junior dari Aulia Risma

Baca Selengkapnya

Malaysia Laporkan Kasus Mpox Baru, Pasien Tidak ke Luar Negeri

1 hari lalu

Malaysia Laporkan Kasus Mpox Baru, Pasien Tidak ke Luar Negeri

Mpox yang dipicu oleh virus cacar monyet ditemukan lagi di Malaysia. Seperti apa gejalanya?

Baca Selengkapnya

Dekan FK Unpad Sebut Jam Kerja Mahasiswa PPDS Diatur oleh Rumah Sakit, Bukan Fakultas

1 hari lalu

Dekan FK Unpad Sebut Jam Kerja Mahasiswa PPDS Diatur oleh Rumah Sakit, Bukan Fakultas

FK Unpad selama ini menyekolahkan PPDS di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Baca Selengkapnya

Permendikbud Anti-Bullying yang Baru Tengah Digodok, Kemenkes Bakal Usulkan Ini

1 hari lalu

Permendikbud Anti-Bullying yang Baru Tengah Digodok, Kemenkes Bakal Usulkan Ini

Kemendikbudristek akan melibatkan Kemenkes untuk menyiapkan Permendikbud anti-bullying yang baru menyusul kasus dugaan perundungan di PPDS Undip

Baca Selengkapnya

Kemenkes Akan Dilibatkan dalam Pembahasan Permendikbud Anti-perundungan

2 hari lalu

Kemenkes Akan Dilibatkan dalam Pembahasan Permendikbud Anti-perundungan

Kemendikbudristek akan libatkan Kemenkes untuk menyiapkan Permendikbud anti-perundungan baru menyusul kasus dugaan perundungan di PPDS Undip

Baca Selengkapnya

Buntut Kasus Perundungan, Kemenkes Akan Atur Jam Kerja Dokter PPDS

2 hari lalu

Buntut Kasus Perundungan, Kemenkes Akan Atur Jam Kerja Dokter PPDS

Siti Nadia Tarmizi, mengatakan, Kemenkes berencana mengatur jam kerja mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di rumah sakit

Baca Selengkapnya

Usut Dugaan Pemerasan Dokter Aulia Risma PPDS Undip, Polda Jawa Tengah Telusuri Aliran Dana Rekeningnya

2 hari lalu

Usut Dugaan Pemerasan Dokter Aulia Risma PPDS Undip, Polda Jawa Tengah Telusuri Aliran Dana Rekeningnya

Kemenkes juga mengungkap dugaan pemerasan yang berkaitan dengan kasus perundungan yang dialami dokter Aulia Risma, mahasiswa PPDS Undip.

Baca Selengkapnya

Selain Landak Jawa, Ini Daftar Hewan yang Dilindungi di Indonesia

3 hari lalu

Selain Landak Jawa, Ini Daftar Hewan yang Dilindungi di Indonesia

Selain landak Jawa, berikut adalah daftar hewan yang dilindungi di Indonesia dan tidak boleh dipelihara.

Baca Selengkapnya

Dekan FK Undip Minta Kemenkes Izinkan 84 Mahasiswa PPDS Praktik di RSUP Kariadi

3 hari lalu

Dekan FK Undip Minta Kemenkes Izinkan 84 Mahasiswa PPDS Praktik di RSUP Kariadi

Dekan FK Undip Yan Wisnu Prajoko, meminta Kemenkes mengizinkan 84 mahasiswa PPDS praktik di RSUP Kariadi.

Baca Selengkapnya