Punya Angka Harapan Hidup Tinggi, Ini 7 Rahasia Umur Panjang Orang Jepang

Sabtu, 5 Oktober 2024 08:30 WIB

Misao Okawa, manusia tertua dari Jepang, merayakan ulang tahun ke-116 di Osaka, Jepang, 5 Maret 2014. Ia lahir di Osaka pada 5 Maret 1898, rahasia umur panjangnya adalah makan sehat dan tidur 8 jam sehari. Okawa juga menasehati untuk dapat belajar rileks. Buddhika Weerasinghe/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Orang Jepang dikenal memiliki harapan hidup yang tinggi dan sering kali menduduki peringkat teratas dalam hal umur panjang di dunia. Fenomena ini menarik perhatian banyak peneliti dan masyarakat global, karena usia harapan hidup rata-rata di Jepang mencapai lebih dari 84 tahun.

Harapan hidup rata-rata adalah jumlah tahun yang diharapkan untuk dijalani oleh bayi yang lahir pada tahun tertentu. Dilansir dari nippon.com, tepat setelah Perang Dunia II, pada tahun 1947, angka harapan hidup orang Jepang rata-rata adalah 53,96 tahun untuk wanita dan 50,06 tahun untuk pria, dan secara umum terus meningkat sejak saat itu.

7 rahasia berumur panjang orang Jepang

1. Pola makan orang Jepang

Dilansir dari observatoireprevention.org, dibandingkan dengan penduduk Kanada, Prancis, Italia, dan Amerika Serikat, orang Jepang cenderung mengonsumsi lebih sedikit daging (khususnya daging sapi), produk susu, gula, pemanis, buah-buahan, dan kentang. Sebaliknya, mereka lebih banyak mengonsumsi ikan dan makanan laut, nasi, kacang kedelai, serta teh.

Advertising
Advertising

Pada 2017, menurut data FAO, rata-rata konsumsi kalori harian orang Jepang mencapai 2.697 kilokalori, jauh lebih rendah dibandingkan Kanada (3.492 kkal), Prancis (3.558 kkal), Italia (3.522 kkal), dan Amerika Serikat (3.766 kkal).

2. Jarang makan idaging merah, lebih banyak ikan dan makanan laut

Orang Jepang mengonsumsi daging hampir setengah dari yang dikonsumsi orang Kanada (46 persen lebih sedikit), namun mereka makan ikan dan makanan laut dua kali lebih banyak.

Perbedaan ini berdampak pada penurunan asupan lemak jenuh, yang berhubungan dengan risiko penyakit jantung iskemik yang lebih rendah, tetapi juga dapat meningkatkan risiko stroke. Di sisi lain, tingginya asupan asam lemak omega-3 dari ikan dan makanan laut berkontribusi pada pengurangan risiko penyakit jantung iskemik.

Konsumsi daging merah yang lebih rendah dan tingginya konsumsi ikan di Jepang dapat menjelaskan rendahnya angka kematian akibat penyakit jantung iskemik, meski angka kematian akibat penyakit serebrovaskular cenderung lebih tinggi.

3. Konsumsi gula rendah

Orang Jepang mengonsumsi gula dan pati dalam jumlah relatif sedikit, yang sebagian menjelaskan rendahnya prevalensi penyakit terkait obesitas seperti penyakit jantung iskemik dan kanker payudara.

4. Budaya mengonsumsi teh hijau

Dilansir dari observatoireprevention.org, kebiasaan minum teh di Jepang, terutama teh hijau, juga memberikan manfaat kesehatan karena sifat anti bakterinya yang kuat. Meskipun kopi tidak berbahaya, teh seperti matcha menawarkan manfaat kesehatan yang lebih besar.

Orang Jepang umumnya minum teh hijau tanpa gula tambahan, dan beberapa studi prospektif di Jepang menunjukkan bahwa konsumsi teh hijau berhubungan dengan risiko kematian yang lebih rendah, baik dari penyebab umum maupun penyakit jantung.

5. Kohesi sosial yang tinggi

Dilansir dari agewatch.net, Profesor Shiro Horiuchi, dalam Jurnal Studi Populasi Jepang tahun 2011, mengidentifikasi kohesi sosial sebagai salah satu faktor penting yang berkontribusi terhadap umur panjang masyarakat Jepang. Meskipun Horiuchi mengakui adanya ketimpangan yang semakin besar di Jepang, ia berpendapat bahwa orientasi kelompok yang kuat memiliki dampak positif terhadap kesejahteraan psikologis, terutama bagi mereka dengan status sosial ekonomi rendah.

Kohesi sosial ini memberi individu rasa memiliki yang mendalam terhadap komunitas dan organisasi mereka, sehingga mengurangi perasaan keterasingan. Perasaan tersebut meningkatkan harga diri mereka, meskipun posisi dan gaji mereka mungkin rendah, serta membantu mereka memelihara persepsi, emosi, dan sikap positif terhadap kehidupan.

6. Aktivitas fisik

Dilansir dari lybrate.com, orang Jepang juga aktif secara fisik karena kebiasaan menggunakan transportasi umum. Mereka berjalan kaki ke stasiun, menunggu kereta, berdiri di dalam kereta, dan berjalan kembali dari stasiun menuju tempat kerja.

Meskipun mobil cukup umum, mengendarai mobil dianggap sebagai kemewahan. Selain itu, masyarakat Jepang terbiasa mendapatkan dorongan untuk berolahraga di pagi hari, yang membantu meningkatkan energi, fokus, dan kebugaran fisik mereka.

7. Layanan kesehatan

Sejak tahun 1960, Jepang telah memiliki sistem layanan kesehatan yang komprehensif. Warga Jepang rata-rata mengunjungi dokter lebih dari selusin kali setiap tahun, empat kali lebih sering dibandingkan dengan penduduk Amerika Serikat. Yang menarik, biaya layanan kesehatan di Jepang hanya 8 persen dari PDB, yang memungkinkan mereka mendeteksi penyakit potensial jauh sebelum kondisi memburuk.

SUKMA KANTHI NURANI | NIPPON.COM | AGEWATCH.NET

Pilihan Editor: Penyebab Umur Panjang

Berita terkait

Kemenkes: Baru 38 Persen Puskesmas yang Sediakan Layanan Kesehatan Jiwa

1 hari lalu

Kemenkes: Baru 38 Persen Puskesmas yang Sediakan Layanan Kesehatan Jiwa

Kementerian Kesehatan menggencarkan pelatihan skrining kesehatan jiwa kepada tenaga kesehatan, sebab baru ada 38 persen puskesmas yang menyediakan layanan kesehatan jiwa.

Baca Selengkapnya

6 Kebiasaan Orang Jepang yang Membuat Panjang Umur

3 hari lalu

6 Kebiasaan Orang Jepang yang Membuat Panjang Umur

Mengintip rahasia orang Jepang yang mampu bertahan hidup hingga berusia lebih dari 100 tahun. Mulai dari pola hidup sehat hingga bersikap positif.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Pastikan Program Berobat Pakai KTP Depok Tetap Jalan Terus

5 hari lalu

Imam Budi Hartono Pastikan Program Berobat Pakai KTP Depok Tetap Jalan Terus

Calon Wali Kota Depok Imam Budi Hartono akan melanjutkan program berobat hanya menggunakan KTP dan perluasan perlindungan kesehatan untuk pekerja.

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Janjikan Satu Dokter untuk Setiap Desa di Sulteng

7 hari lalu

Anwar Hafid Janjikan Satu Dokter untuk Setiap Desa di Sulteng

Calon Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) nomor urut 2, Anwar Hafid, kembali menyampaikan komitmen besarnya untuk meningkatkan layanan kesehatan di seluruh desa di Sulteng.

Baca Selengkapnya

Segini Iuran BPJS Kesehatan Kelas 1, 2, dan 3 Terbaru September 2024

10 hari lalu

Segini Iuran BPJS Kesehatan Kelas 1, 2, dan 3 Terbaru September 2024

Pemerintah bakal menerapkan sistem KRIS pada layanan BPJS Kesehatan mulai 2025. Segini tarif iuran BPJS Kesehatan kelas 1,2,3 saat ini.

Baca Selengkapnya

Cara Login JKN Mobile untuk Mengakses Kartu BPJS Kesehatan secara Online

12 hari lalu

Cara Login JKN Mobile untuk Mengakses Kartu BPJS Kesehatan secara Online

JKN Mobile merupakan inovasi digital dari BPJS Kesehatan yang dirancang untuk mempermudah pengguna dalam mengakses berbagai layanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Deretan Kiat Diet untuk Umur Panjang

24 hari lalu

Deretan Kiat Diet untuk Umur Panjang

Para peneliti mencari hubungan antara kebiasaan makan seseorang dan kesehatan jangka panjang mereka, ujungnya umur panjang.

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Raih Dua Penghargaan di Asian Technology Excellence Awards 2024

29 hari lalu

BPJS Kesehatan Raih Dua Penghargaan di Asian Technology Excellence Awards 2024

Pencapaian ini menjadi bukti bahwa BPJS Kesehatan terus berupaya memanfaatkan teknologi untuk mengoptimalkan layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bilang 3 Penyakit Ini Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia

29 hari lalu

Jokowi Bilang 3 Penyakit Ini Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia

Jokowi juga mengharapkan perbaikan layanan publik ini membuat warga ingin berobat di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Tips Aman Konsumsi Ikan bagi Ibu Hamil

40 hari lalu

Tips Aman Konsumsi Ikan bagi Ibu Hamil

Berikut tips untuk mengonsumsi ikan dengan aman bagi ibu hamil.

Baca Selengkapnya