Tips Menjaga Pentingnya Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja

Senin, 7 Oktober 2024 12:12 WIB

Ilustrasi wanita stres saat bekerja. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Mental health atau kesehatan mental adalah kondisi mental yang memungkinkan seseorang untuk mengatasi tekanan hidup, menyadari kemampuan merak, belajar dan bekerja dengan baik, serta berkontribusi pada komunitas mereka. Kondisi mental yang sehat begitu penting untuk mendukung kemampuan individu dalam bersosialisasi, pengembangan pribadi, maupun komunitas. Menjaga kesehatan mental begitu penting dilakukan pada setiap individu, terutama di lingkungan kerja.

Mengutip dari World Health Organization, kesehatan mental lebih dari sekadar tidak adanya gangguan mental. Kesehatan mental ada dalam suatu kontinum yang kompleks yang dialami secara berbeda dari satu orang ke orang lain, dengan tingkat kesulitan dan tekanan yang berbeda-beda dan kemungkinan hasil sosial dan klinis yang berbeda.

Kondisi kesehatan mental meliputi gangguan mental dan disabilitas psikososial serta kondisi mental lain yang terkait dengan tekanan berat, gangguan fungsi, atau risiko melukai diri sendiri. Orang dengan kondisi kesehatan mental lebih mungkin mengalami tingkat kesejahteraan mental yang lebih rendah, tetapi hal ini tidak selalu atau tentu saja terjadi.

Selain itu, faktor psikologis dan biologi individu seperti keterampilan emosional, penggunaan zat terlarang dan genetika dapat membuat orang lebih rentan terhadap masalah kesehatan mental. Kemudian, faktor dari lingkungan terhadap keadaan sosial, ekonomi, geopolitik, termasuk lingkungan kerja yang tidak menguntungkan, kemiskinan, kekerasan, ketidaksetaraan, dan deprivasi lingkungan juga meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi kesehatan mental.

Dalam kehidupan sehari-hari, pada umumnya, seseorang yang bekerja menghabiskan kisaran waktu sebanyak delapan jam sehari untuk bekerja dan hal tersebut dilakukan selama lima hari dalam satu minggu. Dalam dunia pekerjaan pun, seseorang akan menghadapi situasi ups and downs. Ketika mengalami situasi ups, Anda akan merasakan bahwa pekerjaan yang dilakukan dapat memberikan kesejahteraan, kepuasan, kebahagiaan, dan bahkan dapat membuat Anda mencapai aktualisasi diri.

Advertising
Advertising

Meskipun demikian, tidak jarang juga dalam lingkungan kerja, Anda mengalami kondisi downs, seperti ketika menghadapi deadline, menghadapi tekanan dari atasan atau klien, dan ketika menghadapi rekan kerja yang tidak bersahabat. Kondisi seperti itu akan membuat Anda menjadi overwhelmed yang berkelanjutan dan membuat pekerjaan yang dilakukan menjadi hal yang korosif bagi kesehatan, baik itu kesehatan fisik maupun kesehatan mental.

Mengutip dari yankes.kemkes.go.id, berdasarkan data dan studi yang ada, karyawan dengan kesehatan mental yang baik memiliki tingkat produktivitas sebesar 12-15 persen lebih tinggi daripada dengan karyawan yang mengalami gangguan mental. Sementara itu, menurut Littlefield, Stitzel, & Giese (2014) yang dikutip dari cpmh.psikologi.ugm.ac.id terdapat lima pilar dalam tempat kerja yang sehat secara psikologis, yaitu kepemimpinan yang suportif, kejelasan peran, keterlibatan karyawan, pengembangan dan pertumbuhan, serta antusiasme.

- Kepemimpinan yang suportif

Pertama, kepemimpinan yang suportif yaitu sejauh mana para pemimpin mengerti kebutuhan-kebutuhan karyawan dan menyediakan sebuah lingkungan yang memicu keterlibatan karyawan, pengembangan, dan dukungan.

- Kejelasan peran

Kedua, kejelasan peran yang berarti sejauh mana karyawan memiliki sense of purpose dan mengetahui apa yang diharapkan mereka. Hal ini akan membantu karyawan untuk bekerja sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan.

- Keterlibatan karyawan

Ketiga, keterlibatan karyawan yang berarti sejauh mana karyawan berkolaborasi, berbagi ide-ide dan mengatasi persoalan bersama, menuju ke pemahaman bersama dan satu tujuan.Aspek keterlibatan karyawan ini terdiri dari kerja tim, pemberdayaan, dan kepemilikan.

- Pengembangan dan pertumbuhan

Aspek selanjutnya berarti melihat sejauh mana organisasi atau tempat kerja menghargai usaha karyawannya dan menyediakan pembelajaran yang sesuai serta kesempatan untuk berkembang.

- Antusiasme

Terakhir, aspek antusiasme meliputi elemen emosional karyawan ketika berada di tempat kerja, seperti motivasi dan komitmen mereka, termasuk antusiasme individu dan kerja tim.

HAURA HAMIDAH | WHO | KEMENKES | UGM.AC.ID

Pilihan Editor: Kemenkes Soroti Masalah Kesehatan Mental di Tempat Kerja

Berita terkait

7 Karakteristik Gen Z yang Jarang Diketahui, Disebut sebagai Generasi Paling Kesepian

2 jam lalu

7 Karakteristik Gen Z yang Jarang Diketahui, Disebut sebagai Generasi Paling Kesepian

Mengenal karakteristik generasi Z yang disebut andal di sektor teknologi, tetapi juga dianggap rapuh secara mental.

Baca Selengkapnya

Tips Redakan Rasa Tak Bahagia di Tempat Kerja

18 jam lalu

Tips Redakan Rasa Tak Bahagia di Tempat Kerja

Meski banyak tantangan dan berat, tetap ada cara untuk lebih bahagia di tempat kerja. Berikut beberapa tipsnya.

Baca Selengkapnya

Knowledge Power Up, Inisiatif Telkom Akselerasikan Budaya Belajar Karyawan

1 hari lalu

Knowledge Power Up, Inisiatif Telkom Akselerasikan Budaya Belajar Karyawan

Telkom Indonesia hadirkan program Knowledge Power Up untuk memperkuat budaya belajar dan inovasi bagi karyawan.

Baca Selengkapnya

Tumbuhkan Kemandirian Anak dengan Membacakan Buku Cerita

2 hari lalu

Tumbuhkan Kemandirian Anak dengan Membacakan Buku Cerita

Kemandirian merupakan kemampuan yang dapat dilatih sejak dini. KemenPPPA mengajak orang tua menumbuhkan kemandirian anak lewat membacakan buku cerita.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Baru 38 Persen Puskesmas yang Sediakan Layanan Kesehatan Jiwa

3 hari lalu

Kemenkes: Baru 38 Persen Puskesmas yang Sediakan Layanan Kesehatan Jiwa

Kementerian Kesehatan menggencarkan pelatihan skrining kesehatan jiwa kepada tenaga kesehatan, sebab baru ada 38 persen puskesmas yang menyediakan layanan kesehatan jiwa.

Baca Selengkapnya

Perlunya Kesiapan Mental Orang Tua dalam Merawat Anak dengan Penyakit Kritis

4 hari lalu

Perlunya Kesiapan Mental Orang Tua dalam Merawat Anak dengan Penyakit Kritis

Banyak orang tua yang kerap melupakan kondisi mental sendiri dan berlama-lama berada dalam fase penyangkalan setelah mengetahui anak sakit kritis.

Baca Selengkapnya

BamBam GOT7 Bagikan Unggahan 'Ingin Menghilang', Penggemar Khawatir dengan Kesehatan Mental

4 hari lalu

BamBam GOT7 Bagikan Unggahan 'Ingin Menghilang', Penggemar Khawatir dengan Kesehatan Mental

Unggahan BamBam GOT7 belakangan ini mengkhawatirkan penggemar tentang kesehatan mentalnya.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Soroti Masalah Kesehatan Mental di Tempat Kerja

5 hari lalu

Kemenkes Soroti Masalah Kesehatan Mental di Tempat Kerja

Menyambut Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2024, Kementerian Kesehatan tekankan pentingnya kesehatan mental di tempat kerja.

Baca Selengkapnya

Tips Sehat Bermedia Sosial agar Tidak FOMO dan Bermasalah dengan Mental

6 hari lalu

Tips Sehat Bermedia Sosial agar Tidak FOMO dan Bermasalah dengan Mental

Pentingnya mengelola stres dengan mempelajari cara membangun hubungan lebih sehat di ruang digital menjadi solusi bijak bagi pengguna media sosial.

Baca Selengkapnya

FOMO Akibat Pengaruh Media Sosial, Perilaku Tak Masuk Akal yang Mengancam Kesehatan Mental

6 hari lalu

FOMO Akibat Pengaruh Media Sosial, Perilaku Tak Masuk Akal yang Mengancam Kesehatan Mental

FOMO merupakan ketakutan tertinggal momen di ranah daring, termasuk tak dapat memanfaatkan kesempatan dalam pergaulan dan aktivitas di media sosial.

Baca Selengkapnya