10 Tanda Ginjal Bermasalah, Selalu Merasa Lelah hingga Perubahan Warna Urine

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 30 Oktober 2024 17:00 WIB

Ilustrasi ginjal. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Ginjal adalah salah satu organ yang berperan vital dalam sistem ekskresi atau sistem pembuangan dalam tubuh. Jika organ ini tak berfungsi secara optimal, maka sejumlah masalah kesehatan akan membahayakan tubuh. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui secara dini tanda-tanda ginjal tidak berfungsi dengan baik.

Dilansir dari laman Healthline, Ginjal memegang tanggung jawab utama untuk menyaring produk limbah, kelebihan air, dan kotoran lain dari darah. Racun-racun ini disimpan di kandung kemih dan kemudian dikeluarkan saat buang air kecil.

Tak hanya itu, Ginjal juga mengatur kadar pH, garam, dan kalium dalam tubuh. Ginjal menghasilkan hormon yang mengatur tekanan darah dan mengendalikan produksi sel darah merah. Ginjal bahkan mengaktifkan bentuk vitamin D yang membantu tubuh untuk menyerap kalsium.

Jika organ ginjal rusak dan tidak dapat bekerja secara normal, maka akan muncul berbagai masalah kesehatan lainnya. Dalam kondisi serius, organ ginjal mungkin berhenti bekerja dengan total.

Ini artinya, orang yang mengalaminya memerlukan dialisis untuk menjalankan fungsi ginjal. Dialisis adalah perawatan yang menyaring dan memurnikan darah menggunakan mesin. Prosedur ini tidak dapat menyembuhkan penyakit ginjal, tetapi dapat memperpanjang hidup penderitanya.

Advertising
Advertising

Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperhatikan segala tanda-tanda yang mungkin mengarah pada masalah ginjal, sebagaimana dikutip dari WebMD:

Selalu Merasa Lelah
Ginjal menyaring limbah dari darah dan membuangnya melalui air seni. Jika ginjal tidak berfungsi dengan baik, racun dapat menumpuk. Salah satu tanda umum yang terlihat adalah kelelahan meliputi rasa lemah, atau sulit berkonsentrasi.

Ginjal menghasilkan hormon yang memberi tahu tubuh untuk membuat sel darah merah. Jika jumlah sel darah merah berkurang, darah tidak dapat mengalirkan oksigen sebanyak yang dibutuhkan otot dan otak.

Tidur yang Buruk

Penelitian menunjukkan kemungkinan adanya hubungan antara sleep apnea dan penyakit ginjal kronis (CKD), yang seiring waktu merusak organ-organ tubuh dan dapat menyebabkan gagal ginjal.

Sleep apnea atau tidur yang buruk dapat merusak ginjal karena mencegah tubuh mendapatkan cukup oksigen. Penyakit ginjal kronis, pada gilirannya dapat menyebabkan sleep apnea karena menyempitnya tenggorokan, penumpukan racun, dan berbagai cara lainnya.

Kulit Gatal
Hal ini dapat terjadi jika ginjal tidak dapat membuang racun dan racun tersebut menumpuk dalam darah yang kemudian menyebabkan ruam atau menimbulkan rasa gatal di sekujur tubuh.

Seiring berjalannya waktu, ginjal mungkin tidak dapat menyeimbangkan mineral dan nutrisi dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan penyakit mineral dan tulang, yang dapat membuat kulit semakin kering dan gatal.

Wajah dan Kaki Bengkak
Bila ginjal tidak dapat membuang natrium dengan baik, cairan akan menumpuk di dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan tangan, kaki, pergelangan kaki, tungkai, atau wajah bengkak.

Seseorang mungkin merasakan pembengkakan terutama di kaki dan pergelangan kaki. Protein yang keluar bersama urine dapat terlihat sebagai pembengkakan di sekitar mata.

Kram Otot
Kram di kaki dan bagian tubuh lainnya bisa jadi merupakan tanda fungsi ginjal yang buruk. Ketidakseimbangan kadar natrium, kalsium, kalium, atau elektrolit lainnya dapat mengganggu kerja otot dan saraf.

Sesak napas
Bila menderita penyakit ginjal, organ tubuh tidak memproduksi hormon yang disebut eritropoietin dalam jumlah yang cukup. Hormon tersebut memberi sinyal kepada tubuh untuk memproduksi sel darah merah. Tanpa hormon tersebut, seseorang dapat mengalami anemia dan merasa sesak napas.

Kepala Berkabut
Bila ginjal tidak menyaring semua limbah dari tubuh, racun dapat memengaruhi otak. Anemia juga dapat menghalangi otak mendapatkan oksigen yang dibutuhkannya.

Seseorang mungkin merasa pusing dan kesulitan berkonsentrasi serta mengingat. Selain itu, bisa saja menjadi sangat bingung hingga kesulitan mengerjakan tugas-tugas sederhana.

Nafsu Makan Menurun
Penyakit ginjal dapat menyebabkan mual atau muntah dan mengganggu perut. Hal itu dapat membuat seseorang tidak ingin makan dan terkadang dapat menyebabkan penurunan berat badan.

Bau Nafas
Bila ginjal tidak dapat menyaring limbah, kondisi ini dapat menyebabkan uremia. Kondisi ini dapat membuat mulut berbau. Selain itu, racun dalam aliran darah dapat membuat makanan terasa seperti logam atau tidak enak.

Air Kencing Berbusa, Berwarna Coklat, atau Berdarah
Kencing berbusa bisa jadi pertanda terlalu banyak protein yang disebut albumin. Itu bisa disebabkan oleh masalah ginjal. Begitu pula dengan perubahan warna urine yang menjadi kecokelatan atau sangat pucat.

Fungsi ginjal yang buruk juga bisa menyebabkan darah bocor ke kandung kemih. Darah dalam urine juga bisa disebabkan oleh masalah ginjal lainnya seperti batu ginjal, tumor, atau infeksi.

HEALTHLINE | WEBMD
Pilihan editor: Apa Saja Fungsi dan Tugas Berat Ginjal dalam Tubuh?

Berita terkait

Apa Saja Fungsi dan Tugas Berat Ginjal dalam Tubuh?

6 jam lalu

Apa Saja Fungsi dan Tugas Berat Ginjal dalam Tubuh?

Salah satu organ vital yang memiliki tugas berat untuk menjaga keseimbangan tubuh secara keseluruhan adalah ginjal.

Baca Selengkapnya

Batu Ginjal Bila Dibiarkan Bisa Berdampak Infeksi

12 hari lalu

Batu Ginjal Bila Dibiarkan Bisa Berdampak Infeksi

Jika batu ginjal didiampkan, bisa menyebabkan infeksi dan kerusakan ginjal yang serius.

Baca Selengkapnya

Gastroenterolog Ingatkan Bahaya Suplemen Pembersih Usus Besar, Termasuk Gagal Ginjal

22 hari lalu

Gastroenterolog Ingatkan Bahaya Suplemen Pembersih Usus Besar, Termasuk Gagal Ginjal

Gastroenterolog mengingatkan risiko serius mengonsumsi suplemen pembersih usus besar, termasuk gagal ginjal. Apalagi risiko lainnya?

Baca Selengkapnya

Biaya Cuci Darah yang Ditanggung BPJS Kesehatan dan Prosedurnya

29 hari lalu

Biaya Cuci Darah yang Ditanggung BPJS Kesehatan dan Prosedurnya

Berikut ini biaya prosedur cuci darah baik hemodialisis maupun CAPD yang dapat ditanggung BPJS Kesehatan bagi peserta JKN-KIS.

Baca Selengkapnya

Waktu yang Tepat Pemasangan Akses Cuci Darah Menurut Pakar

56 hari lalu

Waktu yang Tepat Pemasangan Akses Cuci Darah Menurut Pakar

Berikut waktu yang tepat bagi pasien gagal ginjal untuk memasang akses hemodialisis atau cuci darah menurut pakar.

Baca Selengkapnya

Operasi Pertama Sukses, Pakar Ungkap Manfaat Telerobotik dalam Pembedahan

30 Agustus 2024

Operasi Pertama Sukses, Pakar Ungkap Manfaat Telerobotik dalam Pembedahan

Pakar menjelaskan manfaat teknologi telerobotik dalam tindakan pembedahan, antara lain untuk operasi saluran cerna dan saluran kemih.

Baca Selengkapnya

Batasi Gula dan Garam pada MPASI Anak, KemenPPPA Ingatkan Bahaya Gula

27 Agustus 2024

Batasi Gula dan Garam pada MPASI Anak, KemenPPPA Ingatkan Bahaya Gula

KemenPPPA mengingatkan sebaiknya anak hingga usia 2 tahun tidak diberikan gula dan garam dalam MPASI., apalagi kian banyak kasus anak cuci darah.

Baca Selengkapnya

BPKN Sebut Vonis 2 Perusahaan Farmasi di Kasus Gagal Ginjal Akut Tak Adil: Harus Ada Ganti Rugi Immaterial

27 Agustus 2024

BPKN Sebut Vonis 2 Perusahaan Farmasi di Kasus Gagal Ginjal Akut Tak Adil: Harus Ada Ganti Rugi Immaterial

Vonis ganti rugi Rp 60 juta terhadap PT Afi Farma dan CV Samudera Chemical dalam kasus gagal ginjal akut dinilai tak adil. Kenapa?

Baca Selengkapnya

YLKI soal Perusahaan Farmasi Divonis Bayar Ganti Rugi Rp 60 Juta dalam Kasus Obat Sirop Beracun: Mestinya Izin Dicabut

27 Agustus 2024

YLKI soal Perusahaan Farmasi Divonis Bayar Ganti Rugi Rp 60 Juta dalam Kasus Obat Sirop Beracun: Mestinya Izin Dicabut

YLKI menanggapi vonis PN Jakarta Pusat ke dua perusahaan farmasi yang terbukti bersalah dalam kasus obat sirop pemicu gagal ginjal akut.

Baca Selengkapnya

Kasus Obat Sirup Beracun, 2 Perusahaan Farmasi Divonis Ganti Rugi hingga Rp60 Juta kepada Keluarga Korban

24 Agustus 2024

Kasus Obat Sirup Beracun, 2 Perusahaan Farmasi Divonis Ganti Rugi hingga Rp60 Juta kepada Keluarga Korban

PN Jakarta Pusat memutuskan PT Afi Farma dan CV Samudera Chemical terbukti bersalah dalam kasus obat sirup pemicu gagal ginjal akut.

Baca Selengkapnya