Saran Dokter agar Anak Terhindar dari Mimpi Buruk
Reporter
Antara
Editor
Yayuk Widiyarti
Kamis, 31 Oktober 2024 22:20 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Praktisi kesehatan dr. Andreas Prasadja, mengatakan mimpi dalam tidur penting untuk kebugaran tubuh dan meningkatkan konsentrasi saat melakukan aktivitas.
"Mimpi dalam tidur penting sekali. Jadi, kalau kurang mimpi menandakan tidur kurang maksimal dan mengakibatkan bisa muncul halusinasi yang buruk (ketindihan)," ujar Andreas di Medan, Kamis, 31 Oktober 2024.
Sementara untuk anak yang suka mengalami mimpi buruk, orang tua perlu melakukan relaksasi terhadap anak sebelum tidur pada malam hari untuk menghindari mimpi itu.
"Untuk itu, sebelum tidur dilakukan relaksasi anak seperti mengajak untuk membaca doa atau bercerita terlebih dulu," katanya.
Perlu antisipasi orang tua
Ia mengatakan mimpi buruh pada anak bisa dilihat dari ingatan ketika anak sudah bangun di pagi hari terhadap kejadian yang dialami dalam mimpi tersebut. Jika anak lupa bisa dikatakan indikator menjadi tidur dalam yaitu fase tidur yang disebut juga deep sleep, yaitu fase saat tubuh berada dalam kondisi yang paling rileks.
"Kalau anak-anak biasanya tidak apa-apa. Kalau anak itu tidak ingat tapi memiliki khas yang namanya sleep terror, biasanya usia 4 sampai 5 tahun muncul," papar Andreas.
Dia mengatakan jika anak mengalami sleep terror atau berteriak atau sangat ketakutan atau marah-marah pada saat tidur maka perlu adanya antisipasi orang tua.
"Oleh karena itu, sebaiknya orang tua menjaga anak tersebut kembali tenang dalam tidur karena biasanya di umur 6 tahun itu sudah tidak ada lagi," ujar Andreas.
Di sisi lain, anak yang tidur pada siang hari juga sangat baik untuk menambah kebugaran tubuh dan pengembangan kecerdasan otak.
Pilihan Editor: Arti Mimpi Pasangan Selingkuh, Samakah dengan Faktanya?