Menjelajah Alam di Taman Botani  

Reporter

Editor

Jumat, 21 Januari 2011 07:31 WIB

Sejumlah siswa mempelajari tanaman di Taman Botani Sukorambi Jember, Jawa Timur. TEMPO/Mahbub
TEMPO Interaktif, Jember - Lebih dari 50 orang siswa dari sebuah Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso berebut turun saat bus mini yang mereka tumpangi memasuki areal parkir lokasi wisata Taman Botani Sukorambi Jember, Jawa Timur. Sesaat kemudian, para guru mulai sibuk mengatur anak-anak yang sepertinya tidak sabar memasuki tempat rekreasi itu.

Begitu memasuki areal taman yang hijau dan rimbun, mereka menyebar secara berkelompok, seraya sibuk berbicara dan mencatat. "Ini pohon durian monthong, seperti kata mama. Hebat, pohonnya kecil tapi buahnya besar-besar...hemmm enaknye..," kata Muhammad Fadoli, seorang murid menirukan gaya film serial Upin dan Ipin. Tingkah bocah itu pun segera mengundang tawa teman-temannya dan orang-orang di dekatnya.

Taman Botani adalah sebuah tempat rekreasi yang tergolong baru di Kabupaten Jember. Didirikan di atas lahan seluas delapan hektare, taman ini dibuka untuk umum pada awal tahun 2007. Sejak beroperasi, setiap hari sekitar 50 hingga 100 orang mengunjungi tempat itu. "Kalau akhir pekan atau musim liburan sekolah, lebih dari 200 orang per hari," kata Febrian Kahar, pengelola Taman Botani.

Pembuatan taman itu, kata Febri, bermula pada tahun 2006 saat sang ayah mulai mengubah sawah dan kebun menjadi tempat rekreasi keluarga bagi besar Abdul Kahar. Namun karena banyak saran dan masukan dari kenalan dan masyarakat, agar dibuat dan dibuka untuk umum, akhirnya keluarga Kahar mulai merintis Taman Botani secara swadaya.

Lokasi yang luas, dengan sejumlah kontur, dibiarkan tetap alami hingga menyenangkan untuk bersantai sambil belajar. Jalan berundak setinggi hampir 200 meter dipermak menjadi tangga yang diberi pengaman. Sedangkan jalan di tebing yang lain dibiarkan tetap alami. Jalan itu digunakan untuk angkutan motor bagi para pengunjung.

Di areal sekitar 4,5 hektare yang terletak di bagian atas tempat itu, pengunjung bisa menikmati kebun herbal yang memiliki lebih 300 jenis tanaman herbal atau obat-obatan. Juga ada kebun bunga dan kebun buah yang terdiri atas lebih dari 200 jenis tanaman bunga dan buah. Tak hanya tumbuhan, di taman itu pengunjung juga bisa menyaksikan tempat penangkaran hewan langka seperti rusa, burung Cenderawasih dan ayam Mutiara, dan beragam koleksi hewan seperti kuda, kalkun, landak, marmut, kelinci, angsa, burung merpati, jalak hitam, jalak putih, kenari, merak, beo, kepodang dan burung hantu.


Taman Botani itu, kata Febri, memiliki visi menjadi taman rekreasi alternatif bagi masyarakat Jember. Khususnya menjadi tempat wisata yang bernuansa alam sekaligus membantu dunia pendidikan dengan memberikan sarana belajar tentang alam, serta mengajak masyarakat cinta lingkungan. Tak heran, sejak melewati pintu gerbang, pengunjung akan menemukan status atau nama tumbuhan dan hewan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Latin. "Dari awal, memang tempat ini dibuat menjadi obyek wisata yang nyaman dan edukatif untuk masyarakat," kata Febri.

Setelah menjelajahi 'lantai atas' Taman Botani, pengunjung bisa beralih ke bagian yang lebih rendah. Pengunjung bisa turun melalui jalur berundak setinggi 200 meter, dengan ratusan anak tangga, atau menggunakan jasa angkutan motor. Sampai di sana, Anda bisa menikmati kolam renang dewasa (kedalaman 160-175 senti meter), kolam renang remaja (kedalaman 80 senti meter), kolam renang anak dengan kedalaman 50-60 senti meter dan kolam renang pelangi untuk anak-anak (kedalaman 20-70 senti meter).

Ada juga flying fox jungle dengan ketinggian 40 meter dan panjang lintasan 200 meter bagi yang suka menguji nyali di ketinggian. Sarana flying fox jungle di tempat itu disediakan untuk dewasa dan anak-anak. Ada juga areal out bond dan aneka permainan air seperti perahu kano, khusus untuk anak-anak.

Sebuah restoran juga disediakan di tepi kolam renang di lokasi wisata ini. Sebuah pendopo utama berlantai dua yang biasa digunakan untuk meeting room, lebih dari lima buah gazebo dan shelter yang dibangun dengan arsitektur unik dari batu bata dan bambu, tersebar di sekitar taman dan kebun. "Kami juga menyediakan gubuk khusus yang berfungsi sebagai taman bacaan dan diskusi,” ujar Febri. “Ada lebih 500 judul buku dan majalah di tempat itu," Febri menambahkan seraya menunjuk sebuah bangunan di belakang restoran.

Pengelola Taman Botani Sukorambi Jember, juga tidak melarang pengunjung membawa makanan sendiri. Mereka bisa menikmati makanan dan minuman sambil menggelar tikar di beberapa lokasi yang rimbun dan sejuk. Meskipun taman botani itu rimbun dan penuh pepohonan besar layaknya hutan, namun pengunjung yang datang bersama keluarga, atau rombongan besar tak perlu khawatir tersesat. Sebab, ada petugas pemandu yang siap melayani.

Selain bersantai dan belajar, dari tempat itu pengunjung juga bisa mendapatkan aneka bibit tanaman dengan harga terjangkau. Menurut Andi, seorang petugas, sejumlah bibit tanaman yang paling banyak dibeli pengunjung seperti duku, manggis, dan durian yang cepat berbuah.

Taman Botani Sukorambi Jember dibuka setiap hari, kecuali hari Jumat, mulai pagi hingga menjelang petang. Harga tiket masuk ke obyek wisata edukasi itu terjangkau yakni Rp 6.000 per orang untuk hari Senin sampai Kamis, sedangkan pada hari Sabtu dan Ahad tiket masuk sebesar Rp7.000 per orang.

Untuk menuju ke kawasan obyek wisata yang terletak di Jalan Mujahir, Desa Sukorambi, Kecamatan Sukorambi itu, tidak terlalu sulit. Dari alun-alun Kota Jember hanya berjarak sekitar 11 kilometer ke arah barat menuju ke perempatan Pasar Mangli. Kemudian ambil ke arah utara sejauh 5 kilometer.

Bagi pengunjung dari luar Kota Jember, bisa naik angkutan umum menuju kota, hingga perempatan Pasar Mangli. Kemudian naik ojek atau angkutan pedesaan untuk menuju ke lokasi Taman Wisata Botani Sukorambi.

Lokasi wisata ini, selain ramai oleh pengunjung keluarga, setiap pekan juga didatangi rombongan dari beberapa sekolah, instansi pemerintah dan swasta dari Jember dan sekitarnya. "Murah meriah, aman, bisa jadi tempat rekreasi dan pendidikan murid," kata Nur Khusna, seorang guru sebuah sekolah di Bondowoso.

Mahbub Djunaidy

Berita terkait

Pengelolaan Kebun Raya Cibodas Akan Dilelang  

20 Agustus 2013

Pengelolaan Kebun Raya Cibodas Akan Dilelang  

Ada empat lokasi wisata yang memiliki daya tarik tertinggi di kawasan Cianjur, yaitu Kebun Raya Cibodas, Pantai Jayanti, Ziarah Makam Cikundul, dan Waduk Cirata.

Baca Selengkapnya

300 Wisatawan Parangtritis Disengat Ubur-ubur  

11 Agustus 2013

300 Wisatawan Parangtritis Disengat Ubur-ubur  

Ubur-ubur datang bersamaan dengan datangnya musim kemarau

Baca Selengkapnya

100 Ribu Pengunjung Padati Kawasan Wisata Ancol

9 Agustus 2013

100 Ribu Pengunjung Padati Kawasan Wisata Ancol

Untuk lebaran tahun ini, Ancol dipadati sekitar 100 Ribu pengunjung.

Baca Selengkapnya

Hari Ini, Pengunjung Ragunan Diprediksi Membludak

9 Agustus 2013

Hari Ini, Pengunjung Ragunan Diprediksi Membludak

Tahun lalu, puncak kunjungan ada di H+2 ketika pengunjung Ragunan mencapai 142.999 orang.

Baca Selengkapnya

Borobudur Lebih Ketat Jelang Idul Fitri

8 Agustus 2013

Borobudur Lebih Ketat Jelang Idul Fitri

Pengelola Candi Borobudur juga memasang close circuit television atau kamera CCTV di sejumlah titik di kawasan candi.

Baca Selengkapnya

Payung-payung Cantik Warnai Langit Agueda Portugal  

26 Juli 2013

Payung-payung Cantik Warnai Langit Agueda Portugal  

Payung-payung tersebut membuat turis yang berkunjung ke Agueda, Portugal, terkagum-kagum.

Baca Selengkapnya

Jatim Park Group Bagi-bagi Tiket Gratis

10 Juli 2013

Jatim Park Group Bagi-bagi Tiket Gratis

Promo diberikan untuk menjaga tingkat kunjungan wisata yang menurun saat bulan puasa.

Baca Selengkapnya

Layak Dicoba, Resor Mewah Milik Bos Virgin Air

5 Juli 2013

Layak Dicoba, Resor Mewah Milik Bos Virgin Air

Untuk menginap di resor mewah ini, Anda harus siap mengeluarkan
biaya sebesar US $ 60 ribu atau sekitar Rp 596 juta per
malamnya. Apa fasilitasnya?

Baca Selengkapnya

Tantangan Penjelajah Kaldera Tambora

5 Juli 2013

Tantangan Penjelajah Kaldera Tambora

Lama waktu tempuh turun sejauh 2,8 kilometer ini diperhitungkan delapan jam dan pulangnya memerlukan waktu lebih lama, sekitar 12 jam.

Baca Selengkapnya

BBM Naik, Lokasi Wisata Bogor Padat Pengunjung

23 Juni 2013

BBM Naik, Lokasi Wisata Bogor Padat Pengunjung

Riska bahkan sudah menyiapkan uang untuk membeli ole-ole dan biaya makan di restroran untuk keluarganya.

Baca Selengkapnya