TEMPO Interaktif, Pria yang mengalami kebotakan dini memiliki risiko dua kali lebih besar terkena kanker prostat. Menurut jurnal Annals of Oncology yang diterbitkan hari ini, Rabu (16/2), orang yang memiliki testosteron tinggi sudah lama dihubungkan dengan kebotakan, dan diduga menjadi faktor risiko kanker prostat yang membunuh 10,000 orang per tahun di Inggris.
Saat ini peneliti Perancis dan Kanada telah menemukan bahwa mereka yang mengalami kebotakan di usia 20 harus waspada terhadap kanker prostat di usia mendatang. Mereka meneliti 699 pria paruh baya dan pria yang lebih tua, 388 di antaranya pernah terkena kanker prostat dan 281 lainnya belum pernah. Kedua kelompok itu dicocokkan sehingga mereka bisa dibandingkan.
Mereka diminta mengingat pengalaman tentang proses kebotakan selama hidup mereka. Lima persen yang belum pernah terkena kanker mengaku mengalami kebotakan pada usia 20. Kemudian, 9,5 persen lainnya terkena kanker. "Usia 20 memiliki korelasi kuat dengan kebotakan dan risiko kanker," kata Profesor Phillipe Giraud dari Departemen Oncology dan Radiotherapy di Rumah Sakit Georges Pompidou di Paris.
Menurut Phillipe, ada dua alasan yang menghubungkannya, kebotakan dini dan kecenderungan kanker prostat sama-sama disebabkan faktor genetik. Alasan lain, meningkatnya testoteron dapat mengakibatkan keduanya, kebotakan dan kanker prostat. Hubungan keduanya juga bisa dijelaskan dengan kombinasi kedua faktor.
Namun, penelitian itu tidak meneliti mekanismenya. Kate Holmes dari Yayasan Kanker Prostat mengatakan, serangan kebotakan dini hanya salah satu faktor risiko yang potensial, faktor lainnya adalah bertambahnya usia, sejarah keluarga, pola makan, gaya hidup, dan asal usul etnis. "Kami tidak ingin, pria menjadi kawatir karena hasil studi ini," kata Kate. Menurut dia, kebotakan bukan faktor utama yang menentukan apakah seseorang akan terkena kanker atau tidak.
TELEGRAPH | AQIDA SWAMURTI
