Kanker Mengintai Remaja Putri

Reporter

Editor

Selasa, 29 Maret 2011 09:28 WIB

efitnessnow.com

TEMPO Interaktif, Makassar -Kanker leher rahim atau kanker serviks menjadi penyakit yang menakutkan bagi kaum Hawa. Tak hanya wanita dewasa, gadis remaja pun berisiko mengidap penyakit ini. Momok tentang penyakit ini membuat Qadriah cemas. Dia memiliki putri yang sedang menjalani masa pertumbuhan. Dia khawatir buah hatinya itu terinfeksi penyakit mematikan itu.

Kekhawatiran Qadriah muncul setelah dia mendengarkan orasi yang disampaikan dokter spesialis kebidanan dan kandungan, Boy Abidin, dalam penyuluhan kesehatan di Event Female on the Move di Hotel Clarion akhir pekan lalu. “Setiap wanita berisiko terkena virus human papilloma tanpa melihat usia dan pola hidupnya,” kata Boy.

Menurut Boy, penyebaran human papilloma virus (HPV) inilah yang kemudian menimbulkan kanker leher rahim. Virus itu bisa ada di mana saja. Salah satunya muncul akibat aktivitas seksual yang dilakukan remaja putri. Sebab, aktivitas seksual usia dini, yaitu di bawah 20 tahun, rentan terinfeksi HPV. “Banyak remaja menganggap berhubungan seks itu aman selama tidak hamil atau ketahuan orang tua,” kata dokter dari Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta, ini. “Padahal ia bisa saja menimbun HPV, yang baru ketahuan setelah bertahun-tahun.”

Pada usia dini, kata Boy, leher rahim remaja putri masih rapuh karena pembentukan sel-sel rahim belum sempurna. Kondisi itu membuat leher rahim tidak kuat membendung serangan HPV.

Boy mengatakan, tidak ada gejala awal yang muncul setelah terjadi infeksi HPV. Gejala itu baru kelihatan setelah infeksi sudah parah. Di antaranya terjadi perdarahan di vagina dan sulit buang air kecil. Gejala juga bisa berupa keputihan, yang bercampur dengan darah. Terkadang ada rasa nyeri pada panggul. “HPV bisa menyebar ke daerah lain selain rahim, seperti panggul, ginjal, hati, bahkan otak,” kata Boy.

Advertising
Advertising

Selain hubungan seksual, kanker serviks bisa terjadi akibat kehamilan dan persalinan yang terlalu sering, kebiasaan merokok aktif dan pasif, penderita penyakit infeksi menular seksual, serta faktor genetik (keturunan).

Ada dua cara untuk mencegah kanker serviks. Pertama, dengan melakukan vaksinasi anti-HPV. “Vaksin ini efektif lebih dari 95 persen,” kata Boy. Vaksinasi merupakan proteksi yang bisa dilakukan mulai usia 10 hingga 55 tahun. Remaja yang sudah mendapatkan menstruasi disarankan langsung diberi proteksi dengan vaksinasi.

Pencegahan yang kedua adalah dengan mendeteksi dini inveksi HPV dengan Pap Smear. Tetapi pemeriksaan Pap Smear ini hanya untuk perempuan yang telah melakukan hubungan seksual karena pemeriksaan ini menggunakan alat yang menembus selaput dara. Boy menuturkan, di Amerika Serikat, jumlah penderita kanker serviks bisa ditekan hingga 75 persen karena pemerintah menggalakkan program Pap Smear secara nasional.

Penjelasan Boy tersebut membuat wawasan Qadriah terbuka. Selepas penyuluhan, dia langsung membawa putrinya ke Puskesmas Kassi-kassi untuk mendapatkan vaksin antikanker serviks.

Meski vaksinasi ini biayanya cukup mahal, yaitu sekitar Rp 3 juta, Qadriah tak keberatan. “Lebih baik mengatasi sejak dini daripada nanti terkena kanker,” katanya.

SUKMAWATI


Mencegah daripada Mengobati

Untuk menjaga dan merawat kebersihan daerah intim, kaum Hawa biasanya menggunakan sabun bilas vagina. Menurut dokter spesialis kebidanan dan kandungan, Boy Abidin, penggunaan sabun bilas memang baik untuk mencegah penyakit. Namun tidak semua sabun bisa digunakan untuk menjaga kebersihan daerah intim itu.


Boy menyarankan, setiap sabun bilas memiliki komposisi bahan yang berbeda. Sabun bilas yang aman adalah yang mengandung pH balance. Fungsinya untuk menjaga kadar keasaman daerah kewanitaan. Sabun bilas tanpa pH balance bisa merusak organisme normal yang ada.


Selain itu, langkah yang tak kalah penting adalah mengkonsumsi makanan segar, yang mengandung banyak zat gizi. Berikut ini beberapa zat gizi yang dapat mencegah kanker, termasuk kanker serviks.

- Betakaroten, yang dapat melindungi organ dalam tubuh dari racunyang bisa memicu kanker.
- Vitamin B6, yang sangat penting untuk menjaga sistem imunitas dalam tubuh dan melindungi sistem pernapasan dari infeksi dan polusi.
- Vitamin C, yang bisa mencegah kanker dan sangat baik untuk pencegahan dan pemulihan.
- Vitamin B9, bisa mencegah kanker serviks.
- Vitamin E, sumber utama antioksidan yang bisa menangkal zat radikal bebas pemicu kanker.

SUKMAWATI


Berita terkait

Gambaran Kesehatan Remaja Indonesia: 1 dari 4 Stunting dan 1 dari 7 Obesitas

7 September 2020

Gambaran Kesehatan Remaja Indonesia: 1 dari 4 Stunting dan 1 dari 7 Obesitas

Fase remaja merupakan kesempatan kedua untuk memperbaiki kualitas generasi mendatang, setelah tahap balita.

Baca Selengkapnya

Remaja Yogyakarta Rentan Anemia Karena Suka Diet?

13 Februari 2019

Remaja Yogyakarta Rentan Anemia Karena Suka Diet?

Remaja di Yogyakarta ternyata banyak yang melakukan diDet. Makanan yang tidak mengandung gizi seimbang bisa berakibat stunting.

Baca Selengkapnya

Kurangi Angka Kematian Remaja, Ini Saran dari Dokter

25 Januari 2019

Kurangi Angka Kematian Remaja, Ini Saran dari Dokter

Sebagian besar kematian pada remaja karena penyebab yang dapat dicegah, misalnya kecelakaan lalu lintas.

Baca Selengkapnya

Intip Tanda Perubahan Seks Primer dan Sekunder pada Remaja

20 Desember 2018

Intip Tanda Perubahan Seks Primer dan Sekunder pada Remaja

Masa remaja adalah masa di mana perilaku kaum remaja ingin mencoba hal-hal baru. Ini tanda perubahan seks primer dan sekunder remaja.

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Mental Dunia, Masalah Jiwa Remaja karena Keluarga

10 Oktober 2018

Hari Kesehatan Mental Dunia, Masalah Jiwa Remaja karena Keluarga

Hari ini dunia memperingati World Mental Health Day atau hari kesehatan jiwa sedunia. Intip salah satu faktor kesehatan jiwa remaja.

Baca Selengkapnya

19 Persen Remaja di Negara Berkembang Hamil Sebelum 18 Tahun

28 September 2018

19 Persen Remaja di Negara Berkembang Hamil Sebelum 18 Tahun

Secara global , 19 persen remaja di negara berkembang mengalami kehamilan sebelum usia 18 tahun. Banyak penyakit seksual yang menghantui remaja.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting, Pentingnya Investasi Kesehatan pada Remaja

17 September 2018

Cegah Stunting, Pentingnya Investasi Kesehatan pada Remaja

Diet banyak dilakukan remaja. Diet membuat para remaja tidak mau mengkonsumsi makanan lebih bergizi.

Baca Selengkapnya

Ini Persamaan Indonesia dan Australia Terkait Gizi Buruk

15 Mei 2018

Ini Persamaan Indonesia dan Australia Terkait Gizi Buruk

Australia dan Indonesia memiliki masalah yang sama dalam hal gizi buruk. Apa saja persamaan masalah gizi itu?

Baca Selengkapnya

Anak Remaja Emosional, Ada Hubungan dengan Otak Bagian Depan

19 Februari 2018

Anak Remaja Emosional, Ada Hubungan dengan Otak Bagian Depan

Remaja adalah makhluk yang emosional. Perkembangan otak bagian depan yang belum sempurna menjadi salah satu penyebab emosi anak remaja belum stabil.

Baca Selengkapnya

Remaja Krisis Percaya Diri, Psikolog: Dukung Secara Emosional

28 Januari 2018

Remaja Krisis Percaya Diri, Psikolog: Dukung Secara Emosional

Media sosial dan tren menciptakan tekanan dan standar bagi remaja yang mengakibatkan krisis percaya diri.

Baca Selengkapnya