Bila Beruban Sejak Muda

Reporter

Editor

Senin, 18 April 2011 04:48 WIB

Foto: ifood.tv
TEMPO Interaktif, Aditya Himawan menuturkan kisah remajanya, saat berusia 14 tahun dan duduk di bangku sekolah menengah pertama, ia sudah menyandang panggilan si mbah alias kakek. Mengapa demikian? "Pasalnya, sejak muda, rambutku bertabur uban. Kini aku berusia 25 tahun, tapi uban sudah memenuhi kepalaku merata," ujarnya.

Aditya menuturkan, "Setiap bertemu dengan kawan lama, selalu komentarnya, 'Wah kau awet menjadi si mbah, ya!' Memang rambut putih merata semua di kepalaku," kata karyawan swasta di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, itu yang ditemui Tempo pekan lalu. Toh, dia merasa tak terlalu risau oleh rambut putihnya itu.

Aditya menyadari bahwa hal yang sama pernah dialami sang ayah sejak SMA. "Kami menganggap bukan hal besar. Kami justru cemas, bila gara-gara uban tidak ada cewek yang mendekat, baru jadi persoalan," tuturnya.

Lain lagi kisah Herdjoko, 48 tahun, pelatih silat yang kini tinggal di Australia. Dia memiliki kisah serupa dengan Aditya. Ketika berusia 15 tahun, dia dijuluki kakek gara-gara rambutnya yang memutih. Herdjoko tak pernah marah. Bagi dia, beruban sejak usia remaja menjadi berkah. "Sekeluarga kami keturunan beruban sejak usia remaja. Justru hal ini secara tak langsung membuat saya populer atau gampang dikenal."

Aditya dan Herdjoko hanya sedikit contoh di antara banyak remaja beruban. Kini banyak tokoh terkenal lantaran berambut putih atau perak, seperti pengacara kondang Adnan Buyung Nasution, tokoh pers Pia Alisjahbana, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa, dan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa.

Menurut dokter Tjut Nurul Alam Jacoeb dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, sampai saat ini belum ada penyebab pasti tentang uban. Rambut putih atau perak ini muncul akibat kekurangan pigmen. "Pigmen tidak akan muncul bila seseorang kekurangan enzim tertentu di dalam tubuh. Masalah akar rambut yang rusak pun tidak bisa memproduksi pigmen. Atau faktor penyebab kerusakan lain, seperti kandungan zat kimiawi pada pewarna rambut atau pencuci rambut untuk menghilangkan ketombe," Tjut memaparkan.

"Kalau sudah begini, rambut pada awalnya akan berwarna abu-abu, transparan, dan menjadi putih," ujarnya. Menurut Tjut, pada anak yang kekurangan gizi, rambut juga akan menjadi merah. Keadaan akan lebih parah pada anak yang mengalami kwasiorkor atau gizi buruk akut, di mana tubuhnya tidak menghasilkan enzim yang cukup untuk membuat pigmen.

Apabila uban muncul pada usia 40-an tahun, hal itu dinilai wajar. Secara alami, uban akan muncul seiring dengan bertambahnya usia. Sementara itu, mereka yang beruban sejak usia remaja, menurut Tjut, kini banyak ditemui. "Biasanya karena faktor genetik. Bila orang tuanya seperti itu, si anak mengalami hal serupa," tuturnya.

Hingga kini belum ada obat untuk mengatasi kemunculan uban. Pencegahannya baru sebatas mengkonsumsi makanan bergizi tinggi karena berkaitan dengan masalah kekurangan protein atau gizi. "Bila telanjur banyak uban, biasanya sering ditutupi dengan pewarna. Namun kini beberapa orang justru tampil percaya diri dengan uban terlihat beda," kata dia.

Tjut mengingatkan agar berhati-hati terhadap pemakaian zat pewarna karena mengandung zat kimia yang menyebabkan tidak bisa memproduksi pigmen. "Lebih baik sejak dini mengkonsumsi makanan bergizi."

Menurut Tjut, rambut terdiri atas bagian poros dan akar. Bagian luar yang tumbuh di kepala merupakan poros. Sementara bagian akar menancap di bagian bawah kulit kepala. Akar setiap helai rambut dikelilingi tabung jaringan di bawah kulit yang disebut folikel rambut. Setiap folikel mengandung sel pigmen yang menghasilkan bahan kimia pemberi warna rambut, misalnya cokelat, hitam, pirang, dan merah.

Seiring dengan bertambahnya usia, sel pigmen pada folikel rambut secara bertahap mati. Bila sel pigmen di folikel rambut lebih sedikit, rambut tak akan lagi mengandung warna. Rambut akan menjadi transparan seperti abu-abu, perak, dan putih. Semakin usia bertambah, sel pigmen semakin sedikit memproduksi melanin.

Penyebab lain rambut beruban adalah kekurangan vitamin B dan zat besi yang biasa dijumpai pada penderita anemia. Kemudian faktor lain yang memicu gejala beruban adalah gaya hidup seperti merokok dan minum alkohol.

Menurut Gerald Weissmann, MD, Ketua FASEB Journal, rambut menjadi abu-abu karena peroksida mengembangkan hidrogen dalam jumlah besar akibat keausan folikel rambut. Peroksida normal membuat sintesis melanin--pigmen alami rambut. "Semua sel rambut kita membuat sedikit hidrogen peroksida. Seiring dengan bertambahnya usia, jumlah peroksida tambah banyak," ujarnya.

DIAN YULIASTUTI



Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

2 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

3 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

4 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

4 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

4 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

8 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

11 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

12 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

19 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya