TEMPO.CO, Jakarta-Dr dr Yoga Yuniadi, SpJP(K), Kepala Divisi Aritmia Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, berulang-ulang mengatakan bahwa banyak penderita stroke yang tidak menyadari sejak awal ritme detak jantung mereka.
Padahal, ritme detak jantung yang tidak beraturan dapat menjadi penyebab awal timbulnya stroke. "Bisa jadi pasien tersebut sebenarnya menderita fibrilasi atrium yang tidak terdiagnosis sebelumnya," ujar Yoga Yuniadi dalam seminar yang diadakan Bayer HealthCare di Jakarta pada 21 Mei lalu.
Fibrilasi atrium merupakan gangguan irama jantung (aritmia) yang paling umum ditemui dan diderita siapa pun tanpa batas usia. Pada pasien fibrilasi atrium, denyut jantungnya tidak teratur. Hal ini membuat mereka rentan mengalami penggumpalan di dalam pembuluh darah.
Gumpalan ini kemudian bergerak menuju otak dan berpotensi menyebabkan serangan stroke iskemik atau stroke yang disebabkan oleh penyumbatan di pembuluh darah otak akibat penggumpalan darah.
Selain berpotensi mengalami stroke lebih besar, pasien dengan irama denyut jantung yang tidak normal berpotensi mengalami kecacatan dengan kondisi yang lebih parah dibanding stroke yang menyerang pasien tanpa gangguan irama denyut jantung.
Risiko pasien yang memiliki denyut jantung tak beraturan ikut meningkat seiring dengan bertambahnya usia, tekanan darah yang tinggi, serangan stroke sebelumnya, dan diabetes. Pasien yang memiliki beberapa faktor risiko ini adalah pasien yang paling sulit dilindungi dari stroke. Apalagi fibrilasi atrium memungkinkan terjadinya kematian dalam waktu 1 tahun setelah terdiagnosis.
Deteksi dini fibrilasi atrium sebenarnya dapat dilakukan dengan cara yang cukup sederhana, cepat, dan sangat murah, yaitu dengan mengukur denyut nadi. Jika terdiagnosis, pencegahan stroke dapat dilakukan dengan mengkonsumsi obat antikoagulan.
Obat antikoagulan ini mengandung vitamin K antagonis (VKAs) yang sangat efektif mencegah pembekuan darah sehingga stroke akibat penggumpalan darah dapat dihindari. VKAs dapat mencegah dua dari tiga pasien fibrilasi atrium mengalami stroke.
Menurut Yoga, akses masyarakat terhadap pengobatan fibrilasi atrium dan obat antikoagulan harus menjadi perhatian. "Beban kesehatan global akibat stroke ini sebenarnya dapat dikurangi jika penderita fibrilasi atrium mendapatkan pengobatan yang tepat untuk mengurangi risiko stroke," kata Yoga.
CHETA NILAWATY
Berita lain:
Jumlah Perokok Muda Kian Meningkat
Bagaimana Cara Menjadi Ibu Tunggal Tahan Kesepian
8 Sekuel Pagelaran Penuh Drama Kebaya
Langsing, 8 Cara Hindari Makan Jelang Tidur
Tips Posisi Duduk yang Benar
Lady Gaga: Hati Saya Hancur Tak Jadi Konser di Jakarta
Agar Terima Lady Gaga, FPI Ditawari ''Mobil''
Skandal ''Vatileaks'' Guncang Vatikan
Berita terkait
Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu
5 hari lalu
Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?
Baca Selengkapnya5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke
9 hari lalu
Pakar kesehatan membagi lima tips buat kaum wanita untuk menurunkan risiko terserang stroke. Pasalnya, risiko pada perempuan dinilai lebih besar.
Baca SelengkapnyaMakanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke
9 hari lalu
Pakar saraf menyarankan pasien stroke memakan kacang-kacangan karena mengandung antioksidan tinggi. Apa lagi yang dianjurkan?
Baca SelengkapnyaMinum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui
9 hari lalu
Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?
Baca Selengkapnya12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi
9 hari lalu
Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.
Baca SelengkapnyaCegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini
10 hari lalu
Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.
Baca SelengkapnyaPola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke
10 hari lalu
Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaDari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami
16 hari lalu
Banyak istilah medis yang sering dipahami dengan keliru. Berikut di antaranya.
Baca SelengkapnyaWHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global
24 hari lalu
Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.
Baca Selengkapnya5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar
30 hari lalu
Gejala stroke ringan diklaim bisa hilang dalam 24 jam namun tak boleh dianggap serius. Berikut beberapa gejala dan apa yang perlu dilakukan.
Baca Selengkapnya