Puasa Tak Sebabkan Kelahiran Prematur

Reporter

Editor

Selasa, 14 Agustus 2012 09:54 WIB

Petugas medis memerlihatkan bayi yang diduga dibuang oleh orang tuanya di kamar emergency Rumah Sakit Sakinah Lhokseumawe, Provinsi Aceh. Sabtu (28/7). ANTARA/Rahmad

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam sebuah studi diketahui wanita hamil yang berpuasa selama bulan Ramadan tidak berisiko mengalami kelahiran prematur dibandingkan dengan wanita yang tidak berpuasa. Demikian temuan para ilmuwan Libanon seperti dikutip situs Reuters.

Para ilmuwan tersebut menemukan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelahiran saat kehamilan belum berusia 37 minggu di antara 201 wanita Beirut yang berpuasa Ramadan dibandingkan dengan 201 wanita lain yang tidak berpuasa. Meskipun demikian, bayi yang dilahirkan wanita yang berpuasa memang berukuran lebih kecil.

Bagi kaum muslim, berpuasa di bulan Ramadhan adalah sebuah kewajiban. Namun para ilmuwan yang menulis di BJOG, sebuah jurnal internasional untuk obstetrics dan ginekologi, mengatakan bahwa saat hamil bisa saja seorang ibu tidak berpuasa “Jika ada alasan kesehatan yang dicurigai membahayakan kehamilan atau janin”.

Meskipun begitu, banyak wanita yang mengaku baik-baik saja berpuasa selama Ramadan, kata ketua peneliti Dr. Anwar Nassar via e-mail kepada Reuters Health.

Nassar, seorang profesor di bidang obstetrics dan ginekologi di American University of Beirut Medical Center, menambahkan bahwa studi lain sudah meneliti mengenai dampak berpuasa selama kehamilan–seperti dalam kasus kelaparan atau eksperimen atas pantangan kalori. Namun ini adalah penelitian yang pertama dalam literatur Inggris yang meneliti mengenai efek puasa Ramadan pada kelahiran prematur.

Untuk penelitian ini, Nassar dan rekan-rekannya merekrut wanita hamil dari empat pusat kesehatan di sekitar Beirut pada Agustus 2008, menyesuaikan karakteristik dari mereka yang berencana berpuasa selama Ramadan dengan kelompok pembanding yang berisi wanita yang tidak berpuasa. Keseluruhan wanita itu hamil pada trisemester ketiga.

Para peneliti tetap mengamati kesehatan para wanita tersebut ketika mereka melahirkan dan mencatat berat lahir bayi. Secara umum, bayi dari wanita berpuasa beratnya sekitar 3 kilogram, sedangkan wanita yang tidak berpuasa melahirkan bayi seberat 3,2 kilogram.

“Meskipun hasilnya meyakinkan bahwa tidak ada risiko kelahiran prematur, tetapi fakta bahwa berat lahir bayi lebih rendah, maka hal ini suatu yang harus diwaspadai,” kata Nassar.

Salah satu alasan yang mungkin menjadi penyebab berat bayi lebih rendah adalah saat berpuasa para ibu cenderung untuk mengalami penurunan berat badan sekitar 1,6 kilogram, sedangkan wanita yang tidak berpuasa mengalami kenaikan berat badan 2,3 kilogram.

REUTERS | ARBA’IYAH SATRIANI

Berita Terpopuler:

Dinas Kesehatan ''Sentil'' Iklan Klinik Tong Fang

Seks di Kampung Atlet Olimpiade

Kasus Simulator SIM, Pemimpin KPK Disadap Polisi?

Rhoma Bebas, Ini Komentar Artis Dangdut Jatim

Van Persie Dicemooh Fans Arsenal

PKS Tak Konsisten? Ini Tanggapan Anis Matta

Wanita Ini Tikam Calon Suami di Hari Pernikahan

Detik.com Tak Bisa Diakses Karena Listrik Meledak

Pemimpin KPK Tahu Disadap Polisi

Soal Ceramah, Rhoma Irama Kutip Ucapan Jimly

Berita terkait

Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

4 hari lalu

Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

Selain memahami bahaya persalinan, ibu hamil juga harus menyiapkan keperluan untuk membantu lancarnya proses kelahiran.

Baca Selengkapnya

Cina Cari Cara Dongkrak Angka Kelahiran, Wanita Ogah Punya Anak

54 hari lalu

Cina Cari Cara Dongkrak Angka Kelahiran, Wanita Ogah Punya Anak

Cina mengalami krisis populasi, pemerintah mencari cara menaikkan angka kelahiran.

Baca Selengkapnya

Krisis Seks Melanda Jepang, Angka Kelahiran Terendah dalam 90 Tahun Terakhir

28 Februari 2024

Krisis Seks Melanda Jepang, Angka Kelahiran Terendah dalam 90 Tahun Terakhir

Angka kelahiran dan angka pernikahan di Jepang yang rendah memicu krisis demografi.

Baca Selengkapnya

Cara Buat Akta Kelahiran Terbaru dan Persyaratannya

29 Januari 2024

Cara Buat Akta Kelahiran Terbaru dan Persyaratannya

Akta kelahiran adalah dokumen penting administrasi kependudukan guna memperoleh hak kewarganegaraan. Berikut cara buat akta kelahiran dan syaratnya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Kumpulkan Ibu-ibu di Pyongyang, Resah Angka Kelahiran Terus Turun

4 Desember 2023

Kim Jong Un Kumpulkan Ibu-ibu di Pyongyang, Resah Angka Kelahiran Terus Turun

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un gusar akan angka kelahiran di negaranya yang terus turun.

Baca Selengkapnya

Hukum Aqiqah: Pengertian dan Tata Cara Pelaksanaanya

4 Desember 2023

Hukum Aqiqah: Pengertian dan Tata Cara Pelaksanaanya

Hukum aqiqah dalam Islam adalah sunah muakkad, yakni merupakan hal yang dianjurkan. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Cara dan Syarat Melahirkan Agar Bisa Ditanggung BPJS Kesehatan

18 Oktober 2023

Cara dan Syarat Melahirkan Agar Bisa Ditanggung BPJS Kesehatan

Pemerintah menanggung biaya melahirkan para peserta BPJS Kesehatan. Apa saja prosedur yang harus dijalankan untuk memperoleh fasilitas itu?

Baca Selengkapnya

Ketentuan Aqiqah Anak, Pelaksanaan, dan Hukumnya

25 September 2023

Ketentuan Aqiqah Anak, Pelaksanaan, dan Hukumnya

Aqiqah merupakan ungkapan syukur atas kelahiran anak. Ada beberapa ketentuan aqiqah yang harus dipenuhi, simak selengkapnya di sini.

Baca Selengkapnya

Tak Pernah Rayakan Ulang Tahun, Bisa Jadi Ini Sebabnya

1 September 2023

Tak Pernah Rayakan Ulang Tahun, Bisa Jadi Ini Sebabnya

Tak sedikit orang memilih tidak merayakan hari ulang tahun dengan berbagai alasan. Berikut beberapa sebab orang malas menggelar pesta ulang tahun.

Baca Selengkapnya

Darurat Populasi, Cina Hapus Persyaratan Menikah untuk Dapat Tunjangan Hamil

31 Agustus 2023

Darurat Populasi, Cina Hapus Persyaratan Menikah untuk Dapat Tunjangan Hamil

Cina sedang menghadapi darurat populasi. Jumlah kelahiran anak terus turun.

Baca Selengkapnya