TEMPO.CO, Jakarta - Menu makanan tidak sehat yang dipilih untuk makan malam oleh seseorang bisa mempengaruhi pasangannya memilih menu sejenis, demikian hasil riset sebuah penelitian terbaru dari University of Birmingham. Riset ini memastikan bahwa orang secara tidak sadar meniru kebiasaan makan orang lain yang sedang bersamanya, sekalipun orang ini sedang berusaha untuk diet.
Para ilmuwan tersebut yakin bahwa hal ini menjelaskan mengapa sekelompok sahabat sering mempunyai berat badan yang setara di waktu bersamaan dan mengapa wanita sering komplain bahwa mereka menjadi lebih gemuk saat mempunyai pacar, yakni karena mereka mulai meniru kebiasaan makan sang pacar.
“Banyak bukti yang menunjukkan bahwa teman-teman Anda membuat Anda gemuk,” kata Dr Eric Robinson, seorang psikolog dari University of Birmingham seperti dikutip Telegraph, 2 September 2012.
“Kami menemukan bahwa berpartner dengan orang yang kebiasaan makannya tidak sehat akan menurunkan jumlah makanan sehat yang dikonsumsi. Mereka cenderung untuk mengambil makanan berkalori tinggi,” kata Dr. Robertson.
Ini adalah hasil penelitian yang dipublikasikan di British Journal of Nutrition yang mewawancarai 100 orang wanita. Mereka diminta memilih makanan sehat yang terdiri dari buah-buahan dan sayuran atau makanan tidak sehat yang terdiri dari pastry, sosis, maupun keripik.
Para periset menemukan, ketika wanita-wanita tersebut makan dengan seseorang, mereka akan memilih makanan yang tidak sehat. Mereka juga akan lebih banyak makan makanan tidak sehat dibandingkan saat makan sendirian atau dengan seseorang lain yang memilih makanan sehat.
“Hasil penelitian ini menegaskan adanya sifat sosial dari makanan dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi perilaku kita,” ujar peneliti lain, Dr. Suzanne Higgs.
Diet golongan darah O D'Adamo fokus pada daging organik tanpa lemak, buah-buahan, dan sayuran, serta menghindari produk susu, gandum, alkohol, dan kafein.