Bayi Lahir Kurang dari 2,5 Kg Berpotensi Diabetes

Reporter

Senin, 10 September 2012 11:41 WIB

Bayi prematur. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Jangan pernah meremehkan gizi ibu sejak awal kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Pasalnya, gizi dan asupan nutrisi ibu sejak awal kehamilan hingga anak berusia dua tahun bisa menentukan seorang anak dapat terkena penyakit tidak menular, seperti hipertensi dan diabetes.

"Penelitian besar yang dilakukan oleh Baker menyebutkan anak yang lahir dengan berat rendah berpotensi memiliki penyakit tidak menular, seperti hipertensi dan diabetes," ujar dokter spesialis anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Yoga Devaera, dalam simposium tentang Early Life Nutrition yang diadakan Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (PODI) serta Nutricia, Ahad, 9 September 2012.

Menurut Yoga, hubungan gizi dan berat lahir sangat menentukan program pembentukan seluruh organ dan hormon yang diperlukan tubuh. Program sejak di kandungan dan bayi inilah yang akan menentukan seseorang memiliki penyakit tertentu ketika dewasa. Maka, saat awal kehamilan, ada masa yang disebut dengan masa rentan awal, yaitu pembentukan janin.

Yoga mencontohkan bayi berat lahir rendah, yakni di bawah 2,5 kilogram, karena malnutrisi akan mempengaruhi jumlah spesifik organ, misalnya sel beta pankreas. Sel ini adalah sel yang bertugas membantu proses sekresi hormon insulin dalam tubuh. Jumlah sel beta pankreas ini selalu tetap sejak di dalam tubuh dan tidak akan berubah hingga manusia dewasa.

"Pada bayi malnutrisi yang lahir dengan berat badan rendah, tentu jumlah sel ini tidak normal dan cenderung kurang. Maka tidak heran bisa berpotensi terkena diabetes ketika dewasa nanti," ujar Yoga.

Alasan kedua, bayi yang lahir rendah juga dapat terkena diabetes atau hipertensi ketika dewasa adalah rentang pertumbuhan yang harus dikejar agak bayi tumbuh menjadi normal. Yoga mencontohkan, beberapa bayi yang memiliki berat lahir rendah harus menambah beratnya untuk mengejar ketertinggalan dengan bayi-bayi lain. Bila proses ini tidak dipantau, yang terjadi adalah organ tubuh akan bekerja lebih keras.

"Bila rentang yang dikejar terlalu besar, maka organ tertentu akan rusak. Oleh sebab itu, bayi dengan berat lahir rendah biasanya dibiarkan tetap kecil perawakannya, asal dipantau pertumbuhannya," kata Yoga. Kalau dipaksa besar, bayi bisa mengalami obesitas meskipun diberi nutrisi wajar seperti bayi normal lainnya.

CHETA NILAWATY

Berita terpopuler lainnya:
Penganan Ini Membuat Anda Terlihat Lebih Tua
Cedera Arteri Ancam Pemain Voli Profesional

Aborsi Berulang Sebabkan Kelahiran Prematur

Pekerjaan Rumah Tangga Bisa Atasi Kanker Payudara

Bekal Makan Siang Anak yang Sehat dan Menyenangkan

Penggemar Motor Harley Davidson Kumpul di Solo

Lawan Stres dengan Meditasi

Berita terkait

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?

Baca Selengkapnya

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.

Baca Selengkapnya

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim

Baca Selengkapnya

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.

Baca Selengkapnya

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.

Baca Selengkapnya

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi

Baca Selengkapnya

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.

Baca Selengkapnya

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.

Baca Selengkapnya