TEMPO.CO, New York - Ada baiknya Anda tidak menggunakan komputer tablet saat menjelang tidur di malam hari. Sebuah penelitian di Amerika menemukan kebiasaan semacam ini mengganggu tidur nyenyak yang Anda harapkan.
Lembaga penelitian the Lighting Research Centre, yang berada di bawah the Rensselaer Polytechnic Institute di New York, melakukan uji coba tentang kebiasaan baru sebagian masyarakat kota besar ini. Di bawah pimpinan Mariana Figueiro, tim ilmuwan menemukan paparan cahaya dari layar, seperti iPad yang merupakan produk Apple, bisa dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan tidur. Pasalnya, perangkat ini memancarkan radiasi optik pada gelombang pendek dalam jarak yang dekat dengan sensitivitas puncak melatonin.
Melatonin adalah hormon yang digunakan oleh tubuh sebagai indikator biologis menangkap keadaan gelap di luar. Hormon ini sering digunakan wisatawan untuk melewati masa jet lag karena hormon ini bekerja dengan membantu tubuh untuk mengatur jam sirkadian, menyesuaikan dengan zona waktu setempat.
Percobaan Figueiro ini dilakukan pada 13 sukarelawan yang berusia sekitar 20 tahun. Para ilmuwan menemukan bahwa penggunaan iPad selama dua jam sebelum tidur menekan tingkat melatonin tubuh sekitar 23 persen. Sebelumnya peneliti juga mengukur dalam waktu satu jam, tapi tidak menemukan perubahan signifikan secara statistik.
Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Applied Ergonomi dan mengundang sejumlah komentar. Salah satunya menyarankan berhenti menggunakan komputer di malam hari.
Namun, seorang profesor ilmu saraf sirkadian di Universitas Oxford Russell Foster, tidak yakin akan hasil tersebut. Menurut dia, tingkatan melatonin bukanlah cara yang baik untuk memprediksi seberapa nyenyak seseorang tidur. Tak ada hubungan yang signifikan antara melatonin dan tidur.
"Melatonin bukan hormon tidur, ia merepresentasikan gelap. Tak ada bukti empiris yang menunjukkan bahwa tingkat melatonin rendah akan memiliki efek langsung pada sumbu tidur," ujarnya.
