Psikolog: Traning Solusi Tawuran SMA 6 dan SMA 70

Reporter

Editor

Pruwanto

Jumat, 28 September 2012 06:09 WIB

Siswa SMA Negeri 70 Jakarta FT alias Doyok, tersangka pembacokan siswa SMAN 6 Alawy Yusianto Putra, dikawal petugas kepolisian memasuki Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kamis (27/9). ANTARA/Dhoni Setiawan

TEMPO.CO , Jakarta:Psikolog asal Universitas Indonesia, Linda Saptadji, mengusulkan training anti tawuran untuk Sekolah Menengah Atas Negeri 70 dan SMA Negeri 6 Jakarta. “Dengan training ini diharapkan anak kembali sudut pandang dan paradigma baru mengenai hidup dan empati demi pembangunan karakter kepemimpinan mereka, ” kata Linda, Kamis, 27 Sepetember 2012.

Menurut Linda, salah satu penyebab anak menjadi agresif adalah karena sifat remaja yang cenderung labil dan ingin diakui. Terkadang, mereka melakukan segala cara agar diperhatikan dan mendapat pengakuan dari orang lain, termasuk dengan tawuran dan memenangkan tawuran tersebut.

Faktor lainnya, lanjut Linda, adalah eksternal diri anak, semisal keluarga berantakan, tekanan di sekolah, tekanan sosial lainnya. Hal tersebut menurutnya membuat anak menjadi lebih sensitif, kehilangan pegangan pedoman hidup dalam berperilaku dan kehilangan nilai-nilai mana yang salah dan mana yang benar.

“Karena itu, anak perlu mendapatkan kembali nilai-nilai dalam dirinya itu, terutama nilai ketuhanan agar ia dapat menentukan mana yang benar dan mana yang salah,” kata Linda.

Caranya, dia melanjutkan, dengan mengajarkan cinta dan kasih sayang pada anak. Dengan demikian anak kembali memiliki hati nurani dan sudut pandang baru ketika ia berada dalam tekanan dan masalah. Anak mampu mengatasi tekanan serta menyelesaikan masalahnya tanpa kekerasan. “Anak jadi bisa melihat bahwa mereka sama-sama manusia dan harus saling toleran,” kata dia.

Melalui training itu, karakter anak akan terbangun menjadi pemimpin yang selalu ingin maju dan menjadi nomor satu. Anak akan memiliki rasa kasih sayang dan kecerdasan emosi, memiliki kecakapan dalam merespon balik dan inovatif, serta memiliki target hidup beserta cara mencapai targetnya. “Ibarat kompas, saat ini anak tidak memiliki kompas yang benar untuk menunjukkan arah kehidupan. Melalui training ini, kompas kehidupan anak itu kami coba benarkan,” kata Linda.

Training tersebut, kata Linda, baru akan berhasil jika orang tua dan guru ikut berperan serta dalam training tersebut. Orang tua dan guru tidak boleh menutup mata bahwa memang tertanam nilai kekerasan pada diri anak-anak saat ke sekolah dan membiarkan hal itu terus berlangsung. Nilai-nilai kekerasan itu turun dari bullying senior ke junior di sekolah yang dibiarkan oleh pihak sekolah.

Sayangnya, dia melanjutkan, hingga kini sekolah maupun orang tua siswa belum memastikan kapan training dimulai. Dirinya sudah membicarakan training tersebut kepada pihak sekolah, namun masih nihil. “Padahal semua manusia harus memiliki pedoman hidup,” kata Linda. Ia berharap dapat segera memulai training kepemimpina itu secepat mungkin.

Linda mengatakan, permasalahan utama belum terlaksananya training tersebut adalah karena tidak adanya pendanaan. “Karena itu, besar harapan saya ada donatur untuk mendanai pelaksanaan training dan menjamin bahwa training dapat berkenajutan,” kata dia.

Linda dikenal sebagai psiokolog yang berhasil menghilangkan kebiasaaan tawuran antar fakultas di Intitut Teknologi Bandung. Melalui training-training anti tawurannya, Linda berhasil menghilangkan kebiasaan tawuran antar mahasiswa tersebut.

RAFIKA AULIA

Berita Terpopuler
Untung-Rugi Mengonsumsi Ikan

Sadar dari Koma, Wanita Ini Jadi Lupa Ingatan

Olahraga Turunkan Selera Makan

Pekan Mode London Memukau Lagi

Nikmatnya Kopi Tanpa Gula

Berita terkait

Polisi Tangkap Pelajar SMK Terlibat Tawuran yang Tewaskan Siswa SMP

29 Mei 2022

Polisi Tangkap Pelajar SMK Terlibat Tawuran yang Tewaskan Siswa SMP

Polisi menangkap satu orang pelaku tawuran yang mengakibatkan seorang pelajar sekolah menengah pertama (SMP) berinisial F (17) tewas.

Baca Selengkapnya

Satu Tewas Dalam Tawuran Pelajar di Cileungsi

14 September 2018

Satu Tewas Dalam Tawuran Pelajar di Cileungsi

Polisi telah menangkap 18 siswa yang diduga terlibat dalam tawuran pelajar di Jalan Raya Cileungsi-Jonggol Desa Cileungsi Kidul.

Baca Selengkapnya

Tawuran Sadistis, KPAI: Sekolah Jangan Cuci Tangan

8 September 2018

Tawuran Sadistis, KPAI: Sekolah Jangan Cuci Tangan

KPAI meminta pihak sekolah jangan cuci tangan dengan mengeluarkan siswa pelaku tawuran dari sekolah.

Baca Selengkapnya

Tawuran Pelajar Direncanakan Lewat Medsos, Polisi Bakal Patroli Siber

6 September 2018

Tawuran Pelajar Direncanakan Lewat Medsos, Polisi Bakal Patroli Siber

Pada tawuran kelompok Sparatiz dengan Redlebbels didahului tantangan lewat Line dan Instagram.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan 10 Tersangka Tawuran Sadistis Remaja di Kebayoran Lama

6 September 2018

Polisi Tetapkan 10 Tersangka Tawuran Sadistis Remaja di Kebayoran Lama

Tawuran pelajar sadistis yang melibatkan dua geng remaja menyebabkan seorang pelajar SMA Muhammadyah tewas.

Baca Selengkapnya

10 Kamera CCTV Pengawas Tawuran di Pasar Rumput Belum Terpasang

5 September 2018

10 Kamera CCTV Pengawas Tawuran di Pasar Rumput Belum Terpasang

Hingga saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum memasang kamera pengawas atau CCTV di Pasar Rumput, meski marak tawuran di daerah itu.

Baca Selengkapnya

Pelaku Tawuran di Kebayoran Terlacak, Polisi Tangkap 29 Pelajar

4 September 2018

Pelaku Tawuran di Kebayoran Terlacak, Polisi Tangkap 29 Pelajar

Polisi bertindak tegas kepada pelajar-pelajar yang terlibat tawuran itu karena perilaku mereka cenderung sadistis.

Baca Selengkapnya

Pelaku Tawuran di Kebayoran Sadistis, Polisi: Dipengaruhi Miras

4 September 2018

Pelaku Tawuran di Kebayoran Sadistis, Polisi: Dipengaruhi Miras

Pelajar-pelajar yang ditangkap mengakui telah menenggak minuman keras sebelum mereka tawuran dengan kelompok lawan.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Ada Pergeseran Pola Tawuran Pelajar di Jakarta

4 September 2018

Polisi Sebut Ada Pergeseran Pola Tawuran Pelajar di Jakarta

Polisi melihat adanya pergeseran pola tawuran pelajar yang terjadi di DKI Jakarta. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Stefanus Tamuntuan mengatakan tawuran saat ini banyak terjadi pada malam dan dini hari, dari yang biasanya siang atau sore selepas pulang sekolah

Baca Selengkapnya

Tawuran Pelajar Sadistis Diawali Tantangan di Instagram

4 September 2018

Tawuran Pelajar Sadistis Diawali Tantangan di Instagram

Tawuran pelajar yang terjadi di depan Apartemen Belleza itu melibatkan lebih dari 50 remaja.

Baca Selengkapnya