Bahaya Kelainan Kelenjar Tiroid Dibahas di Bali

Reporter

Senin, 22 Oktober 2012 11:09 WIB

Puluhan pasien antre, saat dilaksanakan pemeriksaan mata dan operasi katarak gratis di Puskesmas Larangan, Pamekasan, Madura, Jawa Timur (18/6). Operasi tersebut diadakan tiga bulan sekali. Foto: ANTARA/Saiful Bahri

TEMPO.CO, Denpasar - Bahaya kelainan kelenjar tiroid dibahas dalam pertemuan 10th Asia and Oceania Thyroid Association Congress (AOTA) yang dimulai Senin, 22 Oktober 2012.

“Saat ini, tiroid menempati urutan kedua daftar penyakit endokrin setelah diabetes. Sebanyak 10 hingga 20 persen pasien endokrin menderita gangguan tiroid,” kata Ketua Perkumpulan Endokrinilogi Indonesia (PERKENI) H. Achmad Rudijanto.

Achmad Rudijanto memaparkan bahwa saat ini pengetahuan masyarakat tentang masalah tersebut masih sangat minim. Padahal, dengan penanganan dini, kelainan tiroid bisa disembuhkan.

Ketidakseimbangan hormon ini dapat mengancam tumbuh kembang anak, produktivitas kerja, gangguan penyakit jantung, dan berbagai penyakit lainnya.

Kelenjar tiroid atau yang biasa dikenal sebagai adam apple atau kelenjar gondok adalah kelenjar kecil berbentuk kupu-kupu yang terdapat di leher bagian bawah, di depan kerongkongan.

Tugas utama kelenjar tiroid adalah membuat dan menyalurkan hormon tiroid ke seluruh tubuh. Hormon ini merupakan salah satu pengatur utama metabolisme setiap sel dan jaringan tubuh. Itu sebabnya dibutuhkan jumlah hormon yang cukup dan mantap (terus-menerus) untuk menjaga kesehatan.

Dalam keadaan hormon tidak memenuhi kebutuhan atau hipotiroidisme (kekurangan), fungsi tubuh akan menjadi lambat dan lamban. Sebaliknya, hormon yang berlebihan atau hipertiroidisme akan mengakibatkan produksi kelenjar melewati batas kebutuhan fungsi tubuh.

Gejala umum kelainan tiroid, baik hipo maupun hiper, berupa pembesaran kelenjar tiroid atau biasa dikenal dengan gondok atau nodul. Namun, pada banyak kasus, kelainan tiroid tidak disertai gondok.

Gejala utama hipotiroid antara lain menurunnya kapasitas intelektual, pelupa, kram otot, suara berat dan parau, gerakan lamban, sering mengantuk walau cukup tidur, dan sembelit. Selain itu, berat badan menurun meski banyak makan, keringat berlebihan, tremor, jantung berdebar-debar, mata yang terlihat menonjol atau melotot, tangan berkeringat, dan gangguan haid pada wanita.

Kelainan tiroid pada wanita 5-7 kali lebih banyak dibandingkan pria. Diperkirakan sekitar 2,5 persen wanita hamil mengalami hipotiroid. “Penting bagi wanita remaja dan siap nikah (usia 17-25 tahun) untuk mengetahui dirinya mengidap hipotiroid atau tidak, karena hipotiroid pada wanita hamil akan menyebabkan lahirnya bayi dengan keterbelakangan mental dan cacat fisik,” ujar Rudijanto.

Rudijanto mengingatkan, tidak seperti hipertiroid yang memberikan gejala nyata, hipotiroid sering tidak disadari gejalanya sehingga pasien dan wanita hamil tidak menyadari bahwa dirinya memiliki kadar tiroid yang rendah.

Masih berhubungan dengan hipotiroid pada ibu hamil, hipotiroid pada bayi baru lahir merupakan masalah serius. Kekurangan hormon tiroid pada bayi dapat menyebabkan gagal tumbuh dan berkembang (kretinisme) serta keterbelakangan mental. Gejala yang harus diperhatikan adalah bayi jarang menangis, tidak sering buang air besar, dan kesulitan minum ASI.

Komplikasi hipertiroid dapat terjadi pada berbagai organ, termasuk jantung. Biasanya, hipertiroid yang berat dapat menimbulkan gangguan irama jantung, bahkan hingga gagal jantung, sehingga harus diketahui gejala hipertiroid umumnya disertai jantung berdebar-debar dan denyut nadi cepat.

Ketua panitia AOTA, Johan S. Masjhur, menjelaskan bahwa edukasi tentang bahaya tiroid telah dilakukan PERKENI selama beberapa tahun belakangan ini. “Antara lain melalui forum-forum diskusi untuk mendorong penelitian di bidang tiroid serta untuk memperluas dan mempererat hubungan dengan kelompok studi serupa di luar negeri,” ucapnya.

Untuk membantu kampanye tentang hal ini, PT Merck Serono telah membantu dengan meluncurkan website khusus mengenai bahaya kelainan tiroid dan model penanganannya.

ROFIQI HASAN

Berita terpopuler lainnya:
Mau Bersepeda Sambil Mandi? Ini Caranya
Biar Osteoporosis Tak Gampang Mampir

Ancaman Tulang Keropos Kian Nyata

Mau Hindari Penyakit? Cuci Tanganlah

Katarak, Penyebab Kebutaan Terbesar

Beratnya Murid Menanggung Beban Sekolah

Olahraga Bikin Remaja Obesitas Lebih Pede

Berita terkait

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

16 jam lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

9 hari lalu

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?

Baca Selengkapnya

Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

11 hari lalu

Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

Jika orang kehilangan kontrol temperatur internal karena cuaca panas ekstrem, mereka mungkin akan mengalami berbagai masalah kesehatan.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

12 hari lalu

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

12 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

18 hari lalu

Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?

Baca Selengkapnya

Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

32 hari lalu

Inilah Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

Dua kondisi umum yang terjadi pada ginjal adalah penyakit gagal ginjal dan batu ginjal. Meskipun melibatkan gangguan pada ginjal, ada perbedaan signifikan dari dua jenis penyakit ini.

Baca Selengkapnya

Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

36 hari lalu

Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

Aktivitas jalan kaki dan menaiki tangga adalah gaya hidup yang baik bisa mengurangi risiko penyakit bagi tubuh.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

36 hari lalu

3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

Ada sejumlah cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki gen kanker yang diwariskan atau tidak.

Baca Selengkapnya

8 Penyakit yang Paling Banyak Menyerang Anak

45 hari lalu

8 Penyakit yang Paling Banyak Menyerang Anak

Pakar kesehatan menjelaskan delapan penyakit yang paling umum menyerang anak-anak, dari campak sampai cacar air.

Baca Selengkapnya