TEMPO.CO, Jakarta--Sebuah studi terbaru mengungkapkan sarapan sandwich cepat saji akan langsung memberikan efek negatif pada pembuluh darah Anda. Namun hasil riset ini tidak membandingkan antara sarapan sandwich dengan makanan lain yang lebih sehat seperti yogurt dan pisang.
Hasil penelitian ini tetap mengindikasikan bahaya dari sarapan pagi yang tidak sehat, ungkap Dr. Todd Anderson, direktur University of Calgary's Libin Cardiovascular Institute of Alberta yang juga penulis hasil riset ini. "Meskipun hanya satu episode saja mengkonsumsi makanan tidak sehat tetap mempunyai efek," ujar dia seperti dikutip situs Health Day 30 Oktober 2012. "Dan secara kumulatif, hal tersebut akan memberikan efek. Jadi berpikirlah sebelum makan."
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat yang terjadi di dalam pembuluh darah setelah seseorang mengkonsumsi makanan kaya lemak dan garam. Para ilmuwan merekrut 20 orang sehat berusia rata-rata 23 tahun dan melakukan tes yang mengukur efisiensi perjalanan darah melalui pembuluh di bagian bawah lengan. Beberapa partisipan berpuasa sementara yang lainnya makan dua porsi sarapan sandwich, kemudian mereka bertukar posisi.
Anderson menolak untuk menyebutkan merek dari sandwich karena hal tersebut bukan tanggung jawab peneliti. Namun, ia mengatakan bahwa sandwich tersebut berisi ham, keju dan telur dengan 25 gram lemak dan 450 kalori yang bisa dibeli di manapun di Amerika atau Kanada.
Dibandingkan dengan partisipan yang tidak mengkonsumsi sandwich, menurut Anderson, pembuluh darah dari mereka yang mengkonsumsi dua porsi sandwich untuk sarapan ternyata bekerja dua jam lebih lamban setelah makan. "Ada penurunan kemampuan dari pembuluh-pembuluh kecil di lengan bagian bawah untuk membesarkan dan menghasilkan aliran darah," ia menambahkan.
Pembesaran ini memperluas pembuluh darah, membantu darah untuk mendapatkan lebih banyak oksigen ke tubuh ketika Anda berolahraga. Penelitian lain menunjukkan bahwa gangguan pada proses ini dari waktu ke waktu membuat orang lebih berisiko terkena stroke dan serangan jantung, ungkap Anderson.
Studi ini tidak meneliti yang terjadi jika orang mengkonsumsi makanan sehat. Anderson mengatakan bahwa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa makanan sehat tidak mempunyai efek negatif.
HEALTH DAY I ARBA'IYAH SATRIANI
Berita terkait
Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?
2 hari lalu
Kebugaran dan kesehatan tubuh tak hanya soal olahraga rutin, tapi juga istirahat yang tepat
Baca SelengkapnyaDua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem
4 hari lalu
Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.
Baca SelengkapnyaRutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?
9 hari lalu
Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot
Baca SelengkapnyaJokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
15 hari lalu
Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.
Baca SelengkapnyaMengapa Bayi Harus Diimunisasi?
17 hari lalu
Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.
Baca Selengkapnya6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi
17 hari lalu
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Baca SelengkapnyaKonimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda
25 hari lalu
PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik
26 hari lalu
Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaSejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
26 hari lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
Baca Selengkapnya5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes
27 hari lalu
Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.
Baca Selengkapnya