TEMPO.CO, London - Apa yang membuat seorang wanita hamil mengalami keguguran berkali-kali? Sebuah studi yang dilakukan peneliti Imperial College London mengungkapkan penyebab keguguran berulang itu adalah tingginya molekul Interleukin-33 (IL-33) pada kandungan ibu hamil.
Peneliti mengatakan molekul IL-33 berfungsi untuk mengontrol apakah embrio diterima kandungan atau tidak. Nah, pada perempuan yang mengalami keguguran berulang, IL-33 terus bersekresi lebih dari 10 hari. Ini membuat penerimaan kandungan terhadap janin tidak terkontrol dengan baik.
"Studi kami menemukan pada perempuan yang mengalami keguguran lanjutan, mekanisme yang mengontrol apakah kandungan bisa menerima dan mendukung embrio tidak bekerja dengan baik," kata Madhuri Salker, dari Imperial College London, sebagaimana dilansir Daily Mail, Sabtu, 5 Januari 2013.
Dia menambahkan, faktor di atas bisa berarti bahwa perempuan tersebut mengandung dengan kualitas embrio yang buruk atau embrio tertanam pada lingkungan yang tidak mendukung.
Dalam penelitian yang dipublikasikan jurnal PLOS ONE ini, peneliti juga melihat pengaruh sinyal molekuler tersebut terhadap kesuburan tikus. Peneliti memperlakukan rahim tikus dengan zat kimia yang telah disekresi sel-sel dari lapisan rahim manusia.
Hasilnya, mereka menemukan zat kimia yang berasal dari perempuan dengan keguguran berulang membuat tikus jadi lama untuk hamil. Selain itu, zat kimia tersebut juga membuat tikus lebih cenderung untuk keguguran. Peneliti menyimpulkan waktu berkepanjangan itu meningkatkan risiko embrio abnormal.
Peneliti berharap ke depannya penelitian diarahkan pada protein yang bisa diberikan pada perempuan yang rentan kehamilannya.
AMIRULLAH
Berita terkait
Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?
1 hari lalu
Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?
Baca SelengkapnyaPentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan
2 hari lalu
Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.
Baca SelengkapnyaCegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan
5 hari lalu
Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.
Baca SelengkapnyaBagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI
12 hari lalu
Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin
13 hari lalu
Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.
Baca SelengkapnyaRisiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya
22 hari lalu
Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.
Baca SelengkapnyaRagam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius
24 hari lalu
Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?
Baca Selengkapnya4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan
25 hari lalu
Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.
Baca SelengkapnyaPenanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan
26 hari lalu
Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur
Baca SelengkapnyaMudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein
27 hari lalu
Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.
Baca Selengkapnya