Bansos Yayasan Sayap Ibu di Muara Angke

Reporter

Minggu, 10 Maret 2013 20:24 WIB

Ikan Kue seberat 36 kg hasil tangkapan nelayan yang dijual di tempat pelelangan ikan Muara Angke, Jakarta, Rabu (6/2). Di tempat ini masyarakat dapat membeli beragam pilihan hasil tangkapan laut dan budidaya air tawar dengan harga lebih murah. TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO.CO, Jakarta -Bertepatan dengan hari peringatan wanita sedunia, Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta melakukan bantuan sosial di Pelelangan Ikan Muara Angke, Jakarta Utara. Acaranya berlangsung pada hari Sabtu (8/3) kemarin. “Kami melakukan bantuan sosial kepedulian terhadap bayi, balita di Pelelangan Ikan Pasar Muara Angke. Sumbangan untuk keperluan bayi, balita dan anak-anak ini menjadi pusat perhatian Gubenur Dki Jakarta Bapak Joko Widodo,” kata Ibu Rien Ciptowinoto, dari Yayasan Sayap Ibu Jakarta yang menyerakan hampir tiga ratus paket keperluan sekolah, makanan dan kebutuhan untuk bayi, balita dan anak-anak. .

Rien mengatakan banso yang ditujukan ke Yayasan Pelita Bahari yang merupakan yayasan kesejahteraan anak-anak nelayan seperti bayi, balita dan anak putus sekolah. Yayasan ini memiliki perhatian terhadap pendidikan dan kesehatan anak ini juga mendirikan sekolah pendidikan anak usia dinia (PAUD) bernama Taman Anak Sejahtera (TAS) yang ditujukan untuk anak-anak usia 6 bulan hingga 5 tahun. Selain PAUD, yayasan inipun mendirikan Sekolah Dasar dan Taman Kanak-kanak yang bangunannya berdiri di atas air.

Menurut Fadel Halimi, Ketua yayasan ini, bangunan sekolah yang ditujukan untuk PAUD, TK dan Sekolah Dasar berada di atas air dan sangat memprihatinkan. Fadel menceritakan, oara anak untuk sampai ke bangunan sekolah ini harus melewati jalan setapak kecil selebar lima puluh sentimeter yang posisinya berada di tengah antara empang, tempat pembuangan pemulung dan laut.

“Ada beberapa anak yang sempat jatuh untuk berangkat ke sekolah sebab medannya sangat memprihatinkan. Sekarang kami mengingatkan supaya para siswa berangkat didampingi orang tuanya,” kata Fadel.

Fadel juga menjelaskan sekolah ini memiliki 128 siswa PAUD dan 86 siswa Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar. Bangunan sekolah ini memiliki lima ruangan yang meliputi dua ruangan dipakai sebagai kelas murid-murid PAUD. Kemudian sisanya 3 ruangan untuk para murid TK dan murid kelas satu sampai kelas tiga.

“Balita dan anak-anak di sini bersekolah apa adanya. Seminggu lima hari Senin hingga Jumat dan mengenakan sergam hanya satu hari karena keterbatasan. Untuk perlatan dan perlengkapan sekolahpun sangat minim apa adanya,” kata Fadel.

Fadel juga menuturkan sejauh ini, sekolah mendapat bantuan atau sumbangan dari para donatur seperti Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta dan Direktorat Pendidikan Dasar Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Kembali Rien dari Yayasan Sayap Ibu Jakarta mengatakan kepedulian untuk memberikan bansos karena tergerak dari hasil kunjungan yang dilakukan spontan oleh yayasannya bersama tim dari Departemen Sosial pada Desember tahun lalu. “Yayasan Sayap Ibu tergerak melakukan bansos karena di sana ada bayi, balita dan anak-anak seperti yang menjadi perhatian di tempat kami,” kata Rien.

Dia menjelaskan Yayasan Sayap Ibu adalah sebuah yayasan nirlaba yang merupakan wadah para ibu yang memberikan kepedulian, perhatian dan perawatan terhadap para bayi, anak balita dan anak-anak terlatar. Yayasan yang berdiri sejak tahun 1955 ini mengambil nama dari Bahasa Belanda onder moeder's vleugels yang berarti di bawah sayap ibu. Yang menggabarkan betapa besar tekad seorang ibu dalam melindungi anaknya, seperti induk ayam yang menggunakan sayapnya untuk melindungin anak-anak dari bahaya.

HADRIANI P

Berita terkait

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

1 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

8 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

10 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

10 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

17 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

18 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

19 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

19 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

20 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

20 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya