TEMPO.CO , Jakarta: Jumlah kilogram berat badan yang turun selama sepekan, kerap dijadikan tolok ukur keberhasilan program diet seseorang. Tak jarang, orang sampai mati-matian menahan lapar dan olahraga berlebihan, demi mencapai penurunan berat badan yang dia inginkan.
Padahal, kata pengajar Ilmu Gizi Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jakarta, Firlia Ayu Arini, berat badan yang turun terlalu drastis justru tak baik bagi tubuh. "Idealnya, berat badan turun tak lebih dari 2 kilogram sepekan," ujarnya di Jakarta, Senin lalu.
Beda aturannya, jika yang berdiet adalah perempuan yang baru saja melahirkan. Kata Firlia, wajar jika usai melahirkan, perempuan yang berdiet bisa turun 8-10 kg sebulan. Apalagi jika proses diet dibarengi olahraga yang tepat. "Yang salah adalah jika bobot turun drastis karena menghindari segala jenis makanan."
Menurut Firlia, proses diet sebaiknya tidak membuat pelakunya tersiksa. Ia menyarankan pelaku diet menjalani program food combining, alih-alih mengurangi jumlah asupan makanan terlalu drastis. Sebab tak menutup kemungkinan, kondisi kesehatan pelaku diet menurun akibat kekurangan nutrisi dan mineral mikro.
Firlia menghimbau program penurunan berat badan tak dibarengi pengkonsumsian obat diet tanpa pengawasan dokter. Apalagi selama ini, di masyarakat obat diet yang tak mengantongi izin edar, banyak diperjualbelikan. "Obat itu berpotensi melemahkan daya pompa jantung," ujarnya.
ISMA SAVITRI
Topik Terhangat:
Bom Boston | Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman| Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Gaya! Terpopuler
Tak Apa Minum Sedikit Alkohol Selama Hamil
Gaya Mini di Ajang MTV Movie Award 2013
Gagal UN 2013, Tak Perlu Kecil Hati
Berita terkait
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung
11 hari lalu
Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?
Baca SelengkapnyaTips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran
28 hari lalu
Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.
Baca SelengkapnyaBagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat
32 hari lalu
Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?
Baca Selengkapnya6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet
47 hari lalu
Selain manfaat rohani, puasa Ramadan yang juga dapat mendukung upaya diet dan kesehatan seseorang.
Baca SelengkapnyaBeda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya
53 hari lalu
Diet Atlantik dan Mediterania sebenarnya punya banyak kemiripan tapi ada juga bedanya. Berikut penjelasannya.
Baca SelengkapnyaApa Itu Diet Flexitarian?
59 hari lalu
Diet flexitarian dikaitkan dengan risiko kardiovaskular yang lebih rendah dibandingkan pola makan omnivora.
Baca SelengkapnyaTips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet
23 Februari 2024
Berikut tips dan teknik memesan makanan di restoran saat Anda tengah diet dan berpegang teguh pada rencana makan sehat.
Baca SelengkapnyaHasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik
11 Februari 2024
Para peneliti menemukan bahwa Diet Atlantik yang menjadi pola diet tradisional di Portugal dan Galisia dapat mengurangi risiko sindrom metabolik.
Baca Selengkapnya5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O
8 Februari 2024
Diet golongan darah O D'Adamo fokus pada daging organik tanpa lemak, buah-buahan, dan sayuran, serta menghindari produk susu, gandum, alkohol, dan kafein.
Baca SelengkapnyaRahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki
3 Februari 2024
Bagaimana cara Song Joong Ki tetap bugar dan sehat di tengah aktivitas yang padat?
Baca Selengkapnya