Jumlah Orang Tidur Lebih dari 9 Jam Meningkat

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Selasa, 23 April 2013 15:22 WIB

Ilustrasi Tidur. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Sydney - Banyak orang mengaku kurang tidur di malam hari. Namun temuan menarik datang dari Amerika. Di negeri tersebut, persentase orang dewasa yang tidur lebih dari sembilan jam per hari ternyata meningkat, demikian diungkapkan sebuah hasil studi terbaru.

Pada periode 1970-2007, persentase orang yang mengaku tidur lebih dari sembilan jam selama jangka waktu 24 jam mengalami peningkatan dari 28 persen pada 1985 menjadi 37 persen pada 2007. Hasil penelitian terbaru itu dikutip oleh situs LiveScience edisi 19 April 2013. Tren kenaikan ini diperoleh dari tidur pada hari biasa maupun pada akhir pekan.

Sebaliknya, jumlah orang yang tidur kurang dari enam jam per malam mengalami penurunan dari 11 persen pada 1985 menjadi sembilan persen pada 2007, ungkap para peneliti.

"Hal ini mengubah konsep yang berlaku saat ini mengenai sleep-deprived society di kepala sebagian orang," ujar peneliti seperti dilaporkan dalam American Journal of Epidemiology edisi 22 Maret 2013.

Meskipun banyak penelitian dan hasil riset mengenai masyarakat yang kurang tidur, tidak banyak perhatian mengenai masalah kelebihan jam tidur. Sebaliknya, riset ini menunjukkan bahwa terlalu banyak tidur pada malam hari ada kaitan dengan meningkatnya risiko penyakit jantung, masalah pikiran, dan kematian dini, ungkap para peneliti.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2010 dan dipublikasikan di jurnal Sleep menunjukkan bahwa tidak ada kenaikan sama sekali pada persentase orang dewasa yang tidur kurang dari enam jam, meskipun ada peningkatan di kalangan pekerja purnawaktu.

Hasil riset terbaru yang dilakukan oleh para ilmuwan dari University of Sydney mengolah informasi dari hasil survei yang dilakukan di 10 negara. Survei ini mengenai seberapa banyak waktu yang dihabiskan partisipan dalam mengisi kegiatan selama 24 jam. Studi ini mencakup survei selama lebih dari tiga dekade.

Partisipan dari Amerika ternyata 1,5 kali lebih cenderung melaporkan bahwa mereka tidur lebih dari sembilan jam pada malam hari sedangkan 15 persen lainnya tidur kurang dari enam jam, pada 2007.

Hasil riset ini menemukan tren yang sama di beberapa negara seperti Australia, Finlandia, Swedia, dan Inggris yang melaporkan kenaikan persentase orang yang tidur lebih dari sembilan jam sehari. Hanya Kanada dan Italia yang melaporkan terjadi penurunan. Swedia dan Inggris juga menunjukkan penurunan jumlah orang yang tidur kurang dari enam jam per hari, sedangkan di Itali dan Norwegia angkanya justru naik.

Meski demikian, belum jelas dampak dari kelebihan jam tidur pada malam hari. Diane S Lauderdale, profesor epidemiologi dari Departemen Studi Kesehatan di University of Chicago yang tidak terlibat dalam riset ini, mengatakan bahwa kemungkinan mereka yang tidur lebih dari sembilan jam sehari adalah yang mengalami kesulitan untuk tidur. Jadinya, mereka berada di tempat tidur lebih lama.

Tetapi mungkin saja, ujar dia, sebagian orang tidur seperti yang ada di dalam survei tersebut, meskipun tidak semuanya.

LIVESCIENCE | ARBA'IYAH SATRIANI

Berita Lain:



Berita terkait

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

11 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

54 hari lalu

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Tutup Puskesmas Kelurahan Jati II: Dialihfungsikan Jadi Upaya Kesehatan Masyarakat

30 September 2023

Heru Budi Tutup Puskesmas Kelurahan Jati II: Dialihfungsikan Jadi Upaya Kesehatan Masyarakat

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi memutuskan menutup Puskesmas Kelurahan Jati II di Pulogadung. Apa Alasannya?

Baca Selengkapnya

Polusi Udara, Mayoritas Warga Jakarta Ternyata Masih Abai Proteksi Diri

26 Agustus 2023

Polusi Udara, Mayoritas Warga Jakarta Ternyata Masih Abai Proteksi Diri

Indikasi polusi udara dan himbauan itu ternyata belum membuat warga Jakarta mengubah kebiasaan untuk mengutamakan proteksi diri.

Baca Selengkapnya

Dampak El Nino pada Kesehatan Masyarakat Harus Diantisipasi

7 Agustus 2023

Dampak El Nino pada Kesehatan Masyarakat Harus Diantisipasi

Kewaspadaan terhadap potensi munculnya penyakit yang dipicu dampak El Nino harus diantisipasi dengan tepat dan segera.

Baca Selengkapnya

Energi Bersih Cegah 180 Ribu Kematian di Indonesia, Begini Penjelasannya

25 Juli 2023

Energi Bersih Cegah 180 Ribu Kematian di Indonesia, Begini Penjelasannya

Apa yang dimaksud energi bersih, benarkah bisa menyelamatkan ratusan ribu nyawa manusia?

Baca Selengkapnya

Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Keperawatan UI Raih Akreditasi Internasional AHPGS

11 April 2023

Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Keperawatan UI Raih Akreditasi Internasional AHPGS

tiga program studi FKM dan satu program FIK Universitas Indonesia (UI) meraih akreditasi internasional dari AHPGS.

Baca Selengkapnya

CISDI Soal RKUHP yang Baru Disahkan: Relawan Kesehatan Seksual Rentan Alami Kriminalisasi

7 Desember 2022

CISDI Soal RKUHP yang Baru Disahkan: Relawan Kesehatan Seksual Rentan Alami Kriminalisasi

CISDI menyebut RKUHP yang baru disahkan kemarin luput mempertimbangkan perspektif kesehatan masyarakat dalam proses pembahasannya.

Baca Selengkapnya

Dr. Pandu Riono: Rumah Sehat Mengubah Cara Berpikir Masyarakat

9 Agustus 2022

Dr. Pandu Riono: Rumah Sehat Mengubah Cara Berpikir Masyarakat

Penjenamaan rumah sehat akan memfungsikan ilmu kedokteran tentang pencegahan penyakit. Layanan digital terintegrasi SATU SEHAT menjadi langkah mengoptimalkan pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Rancangan Peraturan Pelabelan BPA untuk Lindungi Masyarakat

28 Juli 2022

Rancangan Peraturan Pelabelan BPA untuk Lindungi Masyarakat

Rancangan peraturan pelabelan BPA sama sekali tidak melarang penggunaan kemasan galon polikarbonat

Baca Selengkapnya