Sisilah Batik Kartini

Reporter

Selasa, 23 April 2013 17:21 WIB

A Batik cloth made by Raden Ajeng Kartini an emancipation heroes from Indonesia at Puspa Pesona Wastra exhibition, Jakarta (4/4). TEMPO/Dwianto Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Ada sejumlah pertanyaan muncul ketika membaca salah satu lembar buku harian Nicolaus Adriani, ahli bahasa yang pada 1884 dikirim oleh Perkumpulan Kitab Injil Belanda untuk mempelajari bahasa Toraja di Sulawesi Tengah.

Dalam lembar bertanda “Depok, September 1900”, ia mencatat pertemuan dengan Kartini, Roekmini, dan Kardinah di Batavia--kini Jakarta. Kala itu, tiga bersaudara putri Bupati Jepara Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat itu diundang keluarga J.H. Abendanon, Direktur Kementerian Pengajaran, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda.

Adriani menggambarkan ketiganya berpakaian sama: berkebaya sutra putih bunga-bunga jambu, berkonde dan berkalung emas. “Yang membuat mereka begitu cantik, dan ketiganya mengenakan sarung batik indah, buatan sendiri, berwarna cokelat memikat,” demikian Adriani menuliskan, seperti dikutip Pramoedya Ananta Toer dalam bukunya, Panggil Aku Kartini Saja.

Sebagai putri bupati, ketiganya mendapat kesempatan untuk belajar membatik dari pembatik kabupaten. Bahkan Kartini-lah yang memperkenalkan batik ke Belanda. Esainya bertajuk Handschrift Japara berisi batik dan detail proses pembuatannya membuat takjub Ratu Wilhelmina, yang membaca ketika mampir ke stan Java dalam Pameran Nasional Karya Wanita di Den Haag, Belanda, 1898. Ada sejumlah foto yang memperlihatkan Kartini sedang membatik.

Lantas batik seperti apa yang dikenakan oleh Kartini dan adik-adiknya ketika bertemu dengan Adriani? Adriani tidak menyebutkannya.

Secara garis besar, batik terbagi dua: pesisiran, yang berasal dari kota-kota di pantai utara Jawa; dan Mataraman atau keraton, yang berasal dari Yogyakarta dan Solo. Batik keraton sangat menuruti pakem, motifnya itu-itu saja (geometris berulang), dan warnanya didominasi soga (cokelat). Sedangkan batik pesisir memiliki motif dan warna amat beragam, sebebas masyarakat yang jauh dari kungkungan keraton. Pengaruh Eropa, Arab, dan Cina amat terasa, karena mereka berada di jalur perdagangan internasional kala itu.

Tapi, meski Jepara berada di pesisir utara Pulau Jawa, bisa dipastikan Kartini tidak memakai batik pesisiran. Dia adalah anak bupati. Sebagai seorang priayi, apalagi ketika di muka publik, mereka pasti mengenakan batik keraton atau Mataraman. Pada masa itu, batik adalah penunjuk status sosial. Motif tertentu hanya boleh dikenakan oleh kelas sosial tertentu. Hanya bangsawan yang boleh mengenakan batik keratonan. Lihat saja foto-foto Kartini ketika bersama keluarga, di mana ia tampak selalu mengenakan batik motif parang.

Yang sedikit mengherankan, batik yang ditulis Kartini tampaknya bukanlah batik keraton. Setidaknya itu jawaban sementara jika melihat satu-satunya koleksi batik asli buatan Kartini yang dimiliki Museum Nasional, Jakarta. Batik yang digelar di atas meja berbungkus kaca pelindung itu bermotif buketan bunga anyelir.

Buketan berasal dari kata buket, yang berarti rangkaian bunga. Ini salah satu ciri batik pesisiran. Dari namanya, kita tahu pengaruh Belanda dalam batik gaya ini sangat kuat. “Satu-satunya yang menunjukkan pengaruh keratonan hanya pada pewarnaannya yang cokelat sogan,” kata Suyanti Jatmiko, pengelola Paguyuban Biyung Pralodo dan Galeri Batik Nalendra, Jepara.

Suyanti adalah cucu RA Soetjia, salah satu murid membatik R.A. Kartini di kediaman Bupati Jepara. Galerinya kini masih menyimpan belasan kain batik buatan Soetjia yang “senada” dengan batik-batik buatan Kartini, seperti batik motif kembang kantil (cempaka putih), srikaton, dan parang gondosuli. Motif terakhir ini sangat dipengaruhi pakem parang yang lahir dari balik tembok keraton.

Sejak 2005, Suyanti mengunjungi banyak museum, pameran, dan literatur tentang batik untuk mencari akar batik Jepara. Meski belum menemukan jawaban karena minimnya dokumentasi batik Jepara, dia meyakini “batik Kartini” ialah gaya baru. “Kartini mengkombinasikan batik keraton dengan batik rakyat atau pesisiran,” katanya. Untuk motif, Kartini memakai motif-motif gaya pesisiran, misalnya bunga, dedaunan, burung, atau kupu-kupu. Tapi, untuk pewarnaan, dia memilih gaya keraton yang memakai soga.

Tak jelas apakah Kartini sengaja menggabungkan dua batik tersebut sebagai bentuk perlawanan terhadap budaya feodal. Tapi pengaruh batik Mataraman memang sampai juga di Jepara yang pesisir. Edy Winarno, Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia Rembang, meyakini batik Mataraman masuk ke sana pada masa Perang Diponegoro (1825-1830). Ketika itu, para bangsawan dari Jawa “pedalaman” menyebar ke daerah-daerah tepi laut, termasuk Rembang dan Jepara. “Mereka juga membawa istri mereka yang kemudian menularkan motif dan teknik batik keraton.”

AGOENG WIJAYA | EDI FAISOL

Topik Terhangat:
Ujian Nasional |
Bom Boston | Lion Air Jatuh | Preman Yogya | Prahara Demokrat

Berita Terpopuler:
Hari Bumi 2013: Pergantian Musim Google Doodle

Tersangka Bom Boston Ngetwit Setelah Ledakan

Menteri Keuangan Diberhentikan Saat Bertugas di AS

Erik Meijer Dinilai Tidak Pantas Jadi Direksi Garuda

Bom Boston Marathon Versi Pelajar Indonesia di AS

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

9 menit lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

9 menit lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Hasil Proliga 2024: Jakarta LavAni Allo Bank Jaga Kesempurnaan, Kalahkan Palembang Bank SumselBabel 3-0

12 menit lalu

Hasil Proliga 2024: Jakarta LavAni Allo Bank Jaga Kesempurnaan, Kalahkan Palembang Bank SumselBabel 3-0

Tim bola voli putra Jakarta LavAni Allo Bank menjaga kesempurnaannya di arena Proliga 2024 dengan mengalahkan Palembang Bank SumselBabel.

Baca Selengkapnya

Tahukah Anda, Ada 2 Personel Kepolisian di Timnas U-23 Indonesia yang Tengah Berlaga di Piala Asia U-23 2024?

22 menit lalu

Tahukah Anda, Ada 2 Personel Kepolisian di Timnas U-23 Indonesia yang Tengah Berlaga di Piala Asia U-23 2024?

Di jajaran pemain Timnas U-23 Indonesia yang tengah berlaga di Piala Asia U-23 2024 ada dua personel kepolisian: Muhammad Ferarri dan Daffa Fasya.

Baca Selengkapnya

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024 Senin Malam Ini: Kejat Tiket Olimpiade

35 menit lalu

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024 Senin Malam Ini: Kejat Tiket Olimpiade

Timnas U-23 Indonesia akan berlaga di babak semifinal Piala Asia U-23 2024, melawan Uzbekistan Senin malam ini.

Baca Selengkapnya

Persiapan KPU dan Bawaslu Hadapi Sidang Sengketa Pileg di MK Hari Ini

39 menit lalu

Persiapan KPU dan Bawaslu Hadapi Sidang Sengketa Pileg di MK Hari Ini

MK mengagendakan sidang pemeriksaan pendahuluan sengketa Pileg yang akan dibagi dalam tiga panel persidangan.

Baca Selengkapnya

Kata Francesco Bagnaia setelah Menjuarai MotoGP Spanyol 2024 dengan Menangi Duel vs Marc Marquez

52 menit lalu

Kata Francesco Bagnaia setelah Menjuarai MotoGP Spanyol 2024 dengan Menangi Duel vs Marc Marquez

Pembalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia merasa sangat senang setelah memenangi balapan MotoGP di Sirkuit Jerez, Spanyol, tiga kali berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Hasil, Top Skor, Klasemen Liga Inggris Pekan Ke-35: Arsenal dan Manchester City Menang, Perebutan Juara Tetap Ketat

1 jam lalu

Hasil, Top Skor, Klasemen Liga Inggris Pekan Ke-35: Arsenal dan Manchester City Menang, Perebutan Juara Tetap Ketat

Rangkaian pertandingan pekan ke-35 Liga Inggris 2023/24 telah berakhir. Simak rekap hasil dan klasemennya.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

1 jam lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Prancis: AS Monaco Kalah, PSG Menjadi Juara

1 jam lalu

Hasil Liga Prancis: AS Monaco Kalah, PSG Menjadi Juara

Paris Saint-Germain (PSG) dipastikan menjadi juara Liga Prancis 2023/2024 setelah pesaing terdekat mereka, AS Monaco, kalah.

Baca Selengkapnya