5. Kehilangan uang Ada harga lebih yang harus dibayar ketika berhadapan dengan orang-orang yang tersenyum. Berhati-hatilah dengan tanda senyuman wajah pada tagihan restoran Anda. Hal tersebut kemungkinan akan membuat Anda mengeluarkan tip yang lebih besar, jika berhadapan dengan pelayan berjenis kelamin perempuan, tapi akan menjad boomerang jika pelayan tersebut seorang pria. Ini merupakan sebuah penelitian yang ditulis dalam Journal of Applied Social Psychology berkaitan dengan masalah kesetaraan gender. Dalam penelitian lain, Central Washington University menunjukkan konsumen lebih cenderung untuk membeli bahkan membayar harga yang lebih tinggi untuk produk dalam iklan di mana orang di dalamnya memiliki senyum Duchenne dibandingkan dengan iklan di mana orangnya kurang senyum atau tersenyum palsu.
6. Penghilang stress Bahkan ketika Anda memaksa untuk tersenyum, itu sudah membantu Anda terhindar dari stress. Hal tersebut disimpulkan dari penelitian HealthDay News yang menyuruh peserta memegang sumpit di mulut mereka. Studi lain dari University of Kansas menemukan bahwa tersenyum selama mengerjakan tugas yang berat mencegah datangnya stress. Sementara senyum yang tulus menangkal lebih banyak lagi datangnya stress. Lebih baik senyum terpaksa daripada tidak sama sekali.
7. Sebuah senyuman setara 2000 batang cokelat Senyum merangsang sistem stimulasi otak lebih baik dibandingkan makanan manis. Penelitian di Inggris menemukan bahwa satu senyuman dapat menghasilkan tingkatan yang sama dengan 2000 batang cokelat dalam hal stimulasi otak, pembahasan TED tentang senyuman.
8. Membuat melayang Hal ini didasarkan pada peneltian Pedeatrics terhadap 28 ibu baru yang melihat foto-foto bayi mereka yang berusia dari 5 sampai 10 bulan. Reaksi ketika melihat foto tersebut membangkitkan aktivitas otak mereka. Ada yang senyum-senyum sendiri bahkan pikirannya melaya-layang seperti orang kecanduan narkotika. Namun reaksi akan berubah ketika mereka memperhatikan foto-foto bayi mereka yang sedih, tulis Medical News Today.