TEMPO.CO, Jakarta - Beredarnya mitos kontrasepsi di kalangan masyarakat akan mempengaruhi keberhasilan program tujuan pembangunan millennium atau Millennium Development Goals (MDGs) 2015. Meski, alat penunda kehamilan efektif secara ilmiah, isu negatif mempengaruhi pemakaiannya.

Menurut Sugiri Syarief, pakar kependudukan, maraknya mitos-mitos itu salah satunya karena minimnya tingkat pendidikan. “Penyampaian tentang ide keluarga sehat sejahtera mengalami kendala, akibat adanya mitos ini,” ungkapnya pada 4 Juli 2013.

Mitos yang mengemuka diantaranya, pil KB akan menyebabkan kegemukan, IUD yang akan merusak rahim, suntikan akan menghilangkan pola menstruasi, dan yang paling memprihatinkan,”Kini beredar mitos bahwa implant KB mirip seperti susuk santet,” katanya.

Target pemerintah MDGs, menurunkan angka kematian ibu saat melahirkan. Pemerintah menargetkan, ada penurunan angka kematian dari 228 per 100 ribu kelahiran, menjadi 102 per 100 ribu kelahiran pada 2015.

Salah satu cara untuk mencapai tujuan utama ini, mengkampanyekan program Keluarga Berencana (KB). Program KB akan efektif jika masyarakat sudah mengenal dan menggunakan berbagai jenis alat-alat kontrasepsi.

Sugiri menyebutkan, program MDGs di Indonesia akan tertinggal dibandingkan Malaysia. Karena penyampaian program KB Malaysia jauh lebih efektif. ”Tingkat pendidikan masyarakatnya lebih baik," tandas Sugiri.

Harus ada keterlibatan pemerintah daerah untuk membantu mengkampanyekan program KB dari pemerintah pusat. "Sayangnya, banyak bupati atau walikota yang tak peduli terhadap masalah kesehatan atau program KB yang berkembang," ungkapnya.

Menurut Prima Progestian, dokter spesialis kandungan dari RSIA Brawijaya, banyak di antara para ibu masih percaya dengan beragam isu negatif. Ambil contoh, banyak yang ketakutan jika tubuhnya dipasang kontrasepsi implant. “Nanti bagaimana melepasnya. Nanti susah kalau mati, dan lain-lain," katanya.

Padahal, kata Prima, implant adalah kontrasepsi hormonal jangka panjang yang efektif, aman dan ekonomis. Walaupun bentuknya mirip jarum susuk, namun implant bekerja secara medis. Bukan dari mitos guna-guna dukun.

EVIETA FADJAR