Kujang Makin Diminati Kolektor  

Reporter

Selasa, 10 September 2013 20:00 WIB

Tugu Kujang, Bogor. TEMPI/Arie Basuki

TEMPO.CO, Bandung -Senjata tradisional Sunda, kujang, kini semakin diminati kolektor. Menurut seorang kolektor, Tedi Permadi, dalam satu dekade terakhir, jumlah peminat dan kolektor kujang terus meningkat."Sejak 2008, kujang sudah susah dicari," katanya kepada Tempo, Senin, 9 September 2013.

Menurut Tedi, harga jual Kujang pun makin berlipat. Ia memberi contoh, sepuluh tahun lalu ia cukup mengeluarkan uang Rp 250 ribu untuk membeli sebilah kujang pusaka kecil sepanjang 15 sentimeter. Sekarang harganya Rp 2,5 juta. "Kujang bentuk unik dan langka harganya bisa sampai 50 kali lipat,"kata kolektor kujang sejak 1980-an itu.

Ada sejumlah faktor yang mendongkrak harga kujang, di antaranya, kelangkaan, keunikan, keaslian, keutuhan kujang, dan ada tidaknya silsilah atau riwayat yang jelas. Harga tertinggi kujang mencapai Rp 250 juta. Konon, usia kujang ada yang mencapai ratusan tahun.

Meskipun demikian, ada pula yang baru dibuat pengrajin . Agar berkesan kuno, pengrajin membuat kujang dengan menggunakan keris atau mata tombak yang patah untuk dilebur . "Sekarang masih ada yang pesan, sampai saya kewalahan," kata Wahyu Affandi Suradinata, pengrajin kujang dari Bogor kepada Tempo.

Wahyu mengatakan, kujang sudah dikenal sejak masa kerajaan Pajajaran di abad ke-15. Berdasarkan pantun atau cerita raja-raja di Bogor, kujang dahulu bukan alat sembarangan. Pemegangnya terbatas di kalangan brahmana serta bangsawan kerajaan. "Rakyat biasa tak memegang kujang," ujarnya.

Ada enam jenis kujang pada masa kerajaan Pajajaran. Bedanya terlihat pada ujung kujang. Jenis ciung berbentuk seperti kepala burung beo. Kujang kuntul memakai burung jenis itu, lalu kujang jago yang berbentuk kepala ayam. Ada juga kujang naga, bangkong (kodok), dan kujang badak yang ujungnya runcing seperti cula. Setelah Pajajaran runtuh, kujang sempat menghilang bersama para pembuatnya.

Menurut Wahyu, kujang punya banyak fungsi. Sebagai benda pusaka, kujang ada yang diberi kekuatan magis dan diperindah matanya dengan emas. Sedangkan sebagai alat bela diri, bilah kujang pada zaman dulu diolesi dengan racun. Kujang juga bisa dipakai sabagai mata tombak dan alat pemangkas semak belukar yang punya dua sisi tajam. (Baca: Menengok Beragam Jenis Kujang di Bandung)

Pada pembuatannya, Wahyu membagi pekerjaan untuk pesanan khusus dan kerajinan biasa, seperti liontin dan pajangan dari bahan kuningan. Kujang khusus buatannya dari besi dan baja, hanya ditempa tiap Senin dan Kamis sambil puasa mutih atau hanya minum air tawar dan nasi. Harganya melebihi ongkos pembuatan kujang biasa yang berkisar Rp 250 ribu hingga Rp 1,2 juta.

ANWAR SISWADI

Berita Terpopuler:
Cerita Pacar Dul Sebelum Kecelakaan
Istana Akan Ajukan Deportasi Harrison Ford
Beredar Lagi, Video Vicky Eks Zaskia Gotik Pidato
Di Twitter, Ahmad Dhani Blacklist TVOne Soal Dul
Menhut Bantah Aksi Naik Meja Harrison Ford

Berita terkait

Universitas Brawijaya Akan Buka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin Cina

11 hari lalu

Universitas Brawijaya Akan Buka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin Cina

Universitas Brawijaya akan membuka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin, China untuk mendorong pengenalan bahasa

Baca Selengkapnya

Sejarah Panjang Kebaya dan Perlunya Jadi Identitas Budaya Indonesia

13 hari lalu

Sejarah Panjang Kebaya dan Perlunya Jadi Identitas Budaya Indonesia

Pakar mengatakan kebaya bisa menjadi identitas budaya Indonesia berbasis kelokalan dengan sejarah panjang busana di Nusantara.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

13 hari lalu

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

Seorang mahasiswa STIP Jakarta meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Lalu, mengapa budaya kekerasan itu terus terulang?

Baca Selengkapnya

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

15 hari lalu

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

Sejumlah perpustakaan asing milik kedutaan besar negara sahabat di Jakarta berbenah untuk menarik lebih banyak anak muda, khususnya generasi Z.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

27 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

31 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

15 Maret 2024

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.

Baca Selengkapnya

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

8 Maret 2024

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.

Baca Selengkapnya

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

5 Februari 2024

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.

Baca Selengkapnya