Pesantren Waria Yogyakarta Satu-satunya di Dunia

Reporter

Minggu, 24 November 2013 16:12 WIB

Warga melintas di depan Pondok pesantren khusus Waria di Yogyakarta (23/11). TEMPO/Anang Zakaria

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ada pondok pesantren khusus waria yang terletak di kawasan Notoyudan. Pesantren Al Fatah, demikian namanya, berada di tengah perkampungan penduduk. "Ini satu-satunya pesantren waria di dunia," kata Maryani, 54 tahun, pendiri pesantren itu, pada Tempo, Sabtu, 23 November 2013 sore.

Pesantren ini berdiri pada 2008. Sejak berdiri hingga kini, bangunan pesantren menempati rumah kontrakan Maryani di kampung itu. Berbeda dengan kebanyakan pesantren--santri tinggal dan menetap di pesantren--waria yang menjadi santri tinggal di rumah masing-masing.

Mereka mengaji dua kali per minggu, Ahad dan Rabu malam. Di saat itulah, ruang tamu dan bagian tengah rumah Maryani sekaligus berfungsi sebagai tempat pengajian.

Lantaran jadwal mengaji itu pula, pesantren waria ini disebut juga dengan pesantren Senin dan Kamis. Berbagai pelajaran agama diberikan selama pengajian itu. Dari doa dan cara salat, membaca Al-Quran, mengaji fikih, hingga pemahaman beragama.

Di awal berdiri, kata Maryani, tak banyak waria yang bergabung. Namun, kini jumlah santrinya mencapai 23 orang waria. Mereka merupakan waria asal sejumlah daerah di Indonesia, semisal Surabaya, Jakarta, Makasar, dan Semarang yang telah menetap di Yogyakarta. "Sebenarnya ada 25 santrinya, yang dua orang sudah meninggal," katanya.

Selain menggelar pengajian rutin, pesantren waria juga memiliki agenda tahunan. Saat Ramadan tiba, mereka rutin menggelar tarawih, tadarus Al-Quran, hingga sahur dan berbuka bersama. Menjelang Idul Fitri, mereka lantas berziarah bersama ke makam keluarga dan waria yang sudah meninggal.

Seluruh biaya operasional pesantren, ia mengatakan, keluar dari kantong pribadinya. Sedikit demi sedikit, ia menyisihkan sebagian pendapatanya dari membuka salon kecantikan dan berdagang nasi untuk pesantren. "Beberapa bulan ini pesantrennya libur, saya masih nyari untuk bayar kontrakan," kata Maryani yang juga membuka warung nasi tak jauh dari rumahnya ini.

Pendirian pesantren waria ini bermula dari rutinitas Maryani mengikuti pengajian KH Hamrolie Harun, seorang ustad pengasuh pengajian Al Fatah di kawasan Pathuk, Yogyakarta. Meski tahu Maryani seorang waria, Hamrolie tak membeda-bedakannya dengan jemaah yang lain. "Sejak 15 tahun lalu saya ikut pengajian itu," kata Maryani mengenang.

Niat Maryani belajar agama cukup besar. Tak hanya mengikuti pengajian asuhan Hamroli secara rutin, ia juga menggelar pengajian tiap Rabu Pon di rumahnya. Pesertanya para waria dan pengasuhnya Hamrolie.(Baca: Waria Wafat, Masih Menimbulkan Debat)

Pada 2006, setelah Yogyakarta dilanda gempa, Maryani menggagas acara doa bersama para waria. Tak hanya Hamrolie, tokoh agama lain juga diundang dalam acara itu. Maryani bahkan mengundang pastur dan pemuka agama yang lain. Sebanyak 200 waria dari berbagai daerah di Indonesia hadir dalam acara itu. "Dari sinilah tercetus ide untuk mendirikan pesantren," katanya.

Gagasan itu baru terlaksana dua tahun kemudian. Di pesantren itu, Hamrolie tetap menjadi pengasuh. Adapun Maryani bertugas sebagai pengelola. Sejak Hamrolie meninggal beberapa bulan lalu, Maryani mengatakan, pengisi pengajian di pesantrennya adalah Ustad Murtijo, seorang pemuka agama Islam di Notoyudan.




ANANG ZAKARIA






Berita Terpopuler


Advertising
Advertising





Ini Bahasa di Kalangan Waria
Asam Garam Oma Yuyun Beroperasi di Taman Lawang
Makan Kacang Bikin Umur Panjang






Berita terkait

Puluhan Anggota Gangster Hendak Tawuran Diciduk di 3 Lokasi di Semarang, Sebagian Besar Masih di Bawah Umur

18 menit lalu

Puluhan Anggota Gangster Hendak Tawuran Diciduk di 3 Lokasi di Semarang, Sebagian Besar Masih di Bawah Umur

Pada saat penangkapan anggota gangster yang hendak tawuran itu, tiga orang melarikan diri dengan cara menceburkan diri ke sungai.

Baca Selengkapnya

Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23, Pelatih Timur Kapadze Tak Takut Suporter Skuad Garuda

1 jam lalu

Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23, Pelatih Timur Kapadze Tak Takut Suporter Skuad Garuda

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan akan tersaji pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa pada Senin, 29 April.

Baca Selengkapnya

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

2 jam lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Pemkot Depok Bakal Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di DOS Margonda

2 jam lalu

Pemkot Depok Bakal Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di DOS Margonda

Nobar pertandingan timnas Indonesia vs Uzbekistan itu akan digelar mulai pukul 20.00 WIB di Depok Open Space, Jalan Margonda.

Baca Selengkapnya

Bembang Nurdiansyah Puji Capaian Timnas Indonesia di Piala Asia U-23, Minta Lebih Waspada Hadapi Uzbekistan

2 jam lalu

Bembang Nurdiansyah Puji Capaian Timnas Indonesia di Piala Asia U-23, Minta Lebih Waspada Hadapi Uzbekistan

Legenda Timnas Indonesia, Bambang Nurdiansyah, menilai pencapaian Timnas U-23 di Piala Asia U-23 AFC 2024 merupakan hasil kerja sama banyak pihak.

Baca Selengkapnya

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

3 jam lalu

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

Menurut IPW, polisi pesta narkoba di Depok harus diberi sanksi lebih berat karena mereka tahu mengonsumsi narkoba itu dilarang.

Baca Selengkapnya

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

4 jam lalu

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

Psikolog menyebut perceraian sebagai salah satu penyebab fenomena fatherless atau situasi anak kekurangan kehadiran dan peran ayah.

Baca Selengkapnya

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

4 jam lalu

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

Tien Soeharto memiliki profil yang kompleks, seorang ibu negara yang peduli hingga terlibat dalam berbagai kontroversi yang mengiringi masa pemerintahan suaminya.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

4 jam lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

4 jam lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya