TEMPO.CO, Boston - Hasil riset yang dilakukan School of Public Health Boston, department of epidemiology di Harvard menunjukkan bahwa untuk mengkonsumsi makanan sehat diperlukan tambahan US$ 1,5 per orang per hari, dibandingkan mengkonsumsi menu makanan yang biasa. Tambahan ini sama dengan US$ 42 per minggu atau US$ 550 per tahun.
Menurut Dr. Hilary Seligman, assistant professor of medicine di University of California, San Francisco, mengkonsumsi makanan sehat dengan budget yang rendah memang membutuhkan waktu yang lebih lama. "Ini bisa dilakukan tetapi sangat memerlukan perjuangan," kata dia, seperti dikutip situs Health Day, edisi 6 Desember 2013.
Namun, menurut Melissa Joy Dobbins, pakar makanan teregistrasi dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, hasil riset ini harus meyakinkan para konsumen bahwa mengkonsumsi makanan sehat tidaklah semahal itu. Ia menjelaskan bahwa akademi merekomendasikan beberapa makanan yang budget-nya bersahabat di dompet.
1. Kacang: mengandung serat, protein, zat besi dan seng. Kacang kering lebih murah tetapi perlu direndam dulu. Kacang kaleng lebih mudah tetapi harus dicuci untuk menurunkan kadar garamnya.
2. Pisang: mengandung vitamin B6, serat, potassium dan vitamin C. Buah ini mudah diperoleh dan bisa digunakan untuk topping pada yoghurt dan sereal. Jika sudah matang, masukkan dalam kulkas. Kulitnya akan berubah menjadi hitam tetapi pisangnya tetap dalam kondisi baik. Cara lain, kupas kulitnya dan bekukan untuk membuat smoothies. Harganya pun lebih murah dibandingkan permen.
3. Mentega kacang: satu sendok makan mentega kacang mengandung sekitar 95 kalori, 4 gram protein dan delapan gram lemak tak jenuh yang menyehatkan jantung. Jika memungkinkan pilihlah mentega kacang alami karena tidak mengandung gula atau lemak tambahan.
4. Yoghurt: yang non-fat atau plain adalah sumber terbaik untuk kalsium dan protein. Ia bisa menggantikan krim asam atau mayonnaise, saat Anda ingin mengurangi lemak dalam resep Anda. Untuk menghemat, belilah yoghurt kemasan besar dan bukan yoghurt berukuran kecil. Belilah yoghurt plain dan tambahkan sendiri rasanya seperti bubuk coklat panas atau campuran granola/sereal atau buah kaleng yang dijus sendiri.
5. Pasta Whole-Grain: mengandung lebih banyak serat, protein dan vitamin dibandingkan pasta biasa. Untuk memasaknya diperlukan waktu lebih lama.
6. Kacang polong beku: sayuran yang dibekukan adalah alternatif yang baik untuk sayuran segar. Kacang polong beku mengandung protein, serat dan vitamin A.
7. Almond: mengandung antioksidan vitamin A dan lemak tak jenuh yang menyehatkan jantung. Untuk menghemat, belilah almond mentah dalam jumlah banyak.
8. Telur: protein adalah komponen paling mahal dalam makanan seseorang. Telur lebih murah biayanya dan memberikan sumber protein tinggi. Telur juga sangat mudah digunakan untuk apa pun.
9. Tuna Kaleng: dikemas dengan protein, lemak omega 3, selenium dan vitamin B kompleks. Pilihlah tuna yang dikemas dalam air, bukan minyak. Namun, US Food and Drug Administration merekomendasikan agar wanita hamil, wanita menyusui dan anak-anak membatasi konsumsi tuna kaleng. Disarankan untuk mengkonsumsi tuna tak lebih dari 6 ons per minggu.
HEALTH DAY | ARBA'IYAH SATRIANI
Berita terkait
Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?
1 hari lalu
Kebugaran dan kesehatan tubuh tak hanya soal olahraga rutin, tapi juga istirahat yang tepat
Baca SelengkapnyaDua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem
3 hari lalu
Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.
Baca SelengkapnyaRutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?
8 hari lalu
Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot
Baca SelengkapnyaJokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
14 hari lalu
Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.
Baca SelengkapnyaMengapa Bayi Harus Diimunisasi?
16 hari lalu
Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.
Baca Selengkapnya6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi
16 hari lalu
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Baca SelengkapnyaKonimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda
24 hari lalu
PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik
25 hari lalu
Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaSejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
25 hari lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
Baca Selengkapnya5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes
26 hari lalu
Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.
Baca Selengkapnya