TEMPO.CO, London--Tak semua konflik membawa akibat buruk. Sebuah studi baru yang cukup provokatif menunjukkan bahwa konflik pada hewan sosial ternyata membawa hasil keputusan yang lebih baik tentang tujuan bersama seperti mencari makan dan menghindari predator. Para peneliti menyebutnya dengan kecerdasan berkelompok.
"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa keputusan bersama yang dibuat tanpa konflik, seringkali buruk," kata Dr Christian List, penulis studi yang juga profesor ilmu politik dan filsafat di London School of Economics. Menurutnya, ada kemungkinan fenomena ini bisa berlaku untuk pengambilan keputusan kolektif pada manusia. Studi ini diterbitkan pada jurnal The American Naturalist edisi November.
Pertanyaannya, mengapa konflik justru dapat memberikan keputusan yang baik. Ketika hewan dalam kelompok sosial sedikit berbeda dalam tujuan mereka, kesalahan yang dilakukan individu cenderung membatalkan satu sama lain. Keputusan kolektif dalam kelompok dimana banyak perbedaan pendapat sebenarnya diimbangi oleh kesalahan yang dilakukan individu.
Jadi percekcokan menyelamatkannya dari keputusan yang buruk. Tapi, bagaimana jika dihadapkan dengan dinamikan manusia? Dr Larissa Conradt, seorang peneliti di Max Planck Institute for Human Development di Berlin menawarkan sebuah skenario dimana ada dua parlemen. Yang pertama beranggotakan partai tunggal dan lainnya adalah dari berbagai pihak. Ia menganggap bahwa parlemen dengan banyak partai justru akan lebih baik menemukan solusi yang efektif untuk memutuskan sesuatu. "Namun kami juga belum tahu sampai sejauh mana hasil ini berlaku untuk keputusan manusia yang sangat komplek," katanya.
The Huffington Post | ISMI WAHID
Baca juga:
Banda Naira, Tempat Indah Pembuangan Hatta-Sjahrir
Olah Raga Ringan Kurangi Risiko Batu Ginjal
Petit Q, Celana Dalam Pria Supermini di Dunia
Lancome Rilis Parfum Harga Fantastis Rp 820 Juta
Berita terkait
Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional
19 jam lalu
Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.
Baca SelengkapnyaGen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup
5 hari lalu
Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.
Baca Selengkapnya4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran
8 hari lalu
Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.
Baca Selengkapnya5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn
11 hari lalu
Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.
Baca Selengkapnya15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan
12 hari lalu
Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaMengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier
16 Januari 2024
Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.
Baca SelengkapnyaMengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya
8 Januari 2024
Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?
Baca SelengkapnyaJauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya
31 Desember 2023
Baru-baru ini wawancara lama Lee Dong Wook viral. Dia mengungkapkan caranya mempertahankan karier 25 tahun di inudstri hiburan
Baca SelengkapnyaDekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini
8 Desember 2023
Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.
Baca SelengkapnyaCareer Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier
11 November 2023
Acara difokuskan pada berbagai tips dan trik merencanakan karier
Baca Selengkapnya