4 Mitos tentang Kanker yang Harus Dipatahkan

Reporter

Rabu, 5 Februari 2014 02:00 WIB

Peluncuran kampanye @ksi Rp.10.000 di Jakarta, Kamis (18/2). Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia meluncurkan kampanye @ksi Rp10.000 untuk menggalang dana dari masyarakat sebagai dukungan akomodasi bagi anak-anak penderita kanker. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Dengan mengusung tema “Debunk the Myths” dalam peringatan Hari Kanker Sedunia, masyarakat dunia diharapkan bisa mengurangi stigma dan menghilangkan mitos tentang kanker. Dengan begitu, upaya pemberantasan kanker bisa semakin fokus dan jumlah kasus baru dan kematian akibat kanker bisa menurun.

Berikut ini empat mitos yang harus dipatahkan guna mencapai tujuan tersebut, seperti dikutip dari laman WorldCancerDay.org.

1. Tidak perlu membicarakan kanker.
Meskipun kanker bisa menjadi topik yang sulit untuk dibahas atau bahkan tabu dibahas, terutama di beberapa budaya, nyatanya membicarakan penyakit ini secara terbuka dapat meningkatkan hasil penyembuhan yang lebih baik. Dengan secara terbuka membicarakannya, kanker akan terdeteksi lebih dini sehingga lebih mudah disembuhkan.

2. Kanker tidak memiliki tanda dan gejala.
Mitos ini jelas salah. Sebagian besar kanker, seperti kanker payudara, serviks, kulit, dan mulut, memiliki tanda dan gejala. Hanya sering kali penderita mengabaikan gejalanya dan baru memeriksakan ke dokter ketika gejala memburuk dan kanker sudah mencapai stadium lanjut. Kesadaran akan gejala kanker adalah langkah pertama untuk deteksi dini dan dapat meningkatkan hasil pengobatan kanker. Kanker pada tahap awal akan lebih mudah diobati dibandingkan jika sudah memasuki stadium lanjut. (Baca: Kurang Variasi Bakteri Picu Kanker Usus)

3. Tak ada yang bisa kita lakukan untuk menghadapi kanker.
Ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk memerangi penyakit ini. Sepertiga dari kanker yang paling umum nyatanya dapat dicegah. Untuk hal apa pun, upaya pencegahan tetap lebih baik daripada pengobatan. Untuk itu pencegahan terhadap penyakit ini akan membuat kita mampu menghadapinya. Dengan mengkonsumsi makanan sehat, menghindari rokok dan alkohol, serta menjaga berat badan ideal menjadi langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk menghadapi kanker.

4. Pasien tidak punya hak untuk mendapatkan perawatan kanker.
Semua orang, tanpa terkecuali, memiliki hak yang sama untuk mendapat perawatan dan layanan kanker. Memang perawatan kanker di negara maju dan berkembang sangatlah berbeda. Umumnya pasien kanker di negara maju lebih banyak yang akhirnya sembuh. Sedangkan pasien di negara berkembang sering tak tertolong lantaran lambatnya deteksi dini, tak mampu membayar biaya pengobatan yang mahal, dan buruknya pelayanan kesehatan. Padahal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah mewanti-wanti kepada semua negara untuk memberikan hak perawatan yang sama bagi pasien kanker.

ANINGTIAS JATMIKA | WORLD DAY CANCER.ORG

Berita Terpopuler

Penulis Harry Potter Sesali Asmara Hermione-Ron
Operasi Plastik Payudara Makin Marak di Inggris
Ini 7 Tip Membersihkan Rumah Pascabanjir
Wawancara Peggy, Perancang Gaun Odette Annable

Berita terkait

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

7 jam lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

2 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

6 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

7 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

7 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

10 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

12 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

13 hari lalu

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

15 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya

OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

15 hari lalu

OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.

Baca Selengkapnya