TEMPO.CO, Jakarta - Tidak semua orang memiliki kemampuan yang baik ketika berbicara di depan publik. Sebab, tidak semua orang terlahir dengan kepercayaan diri tinggi yang membuatnya berani berhadapan dengan orang banyak. Masalah utama ketika berada di depan publik adalah grogi. "Identifikasi termudah adalah merasakan pipi kita bergetar sendiri," ujar Miss Indonesia 2007, Kamidia Radisti, dalam acara bincang-bincang di Talk Inc, Sabtu, 17 Mei 2014.
Dari pipi turun ke bawah. Orang yang grogi, ujar Disti, sapaan akrabnya, cenderung untuk menggoyang-goyangkan kaki atau tangan secara berlebihan. Akibatnya, ketika dia bicara di depan publik, bukan kata-katanya yang jadi pusat perhatian, melainkan gestur tubuh. Solusinya, menurut Disti, adalah dengan membuat diri senyaman mungkin.
Bagi yang tidak tahan menerima tatapan orang banyak, Disti menyarankan untuk melihat bagian jidat tengah, perbatasan antara dua alis dan ujung hidung. Daerah yang dikenal dengan daerah T itu membuat si pembicara tidak langsung menatap mata, tetapi cukup untuk membuat lawan bicara merasa diperhatikan pembicara.
Kenapa harus mata? Disti menerangkan kontak mata adalah bagian terpenting untuk menunjukkan ketertarikan. Jika kontak mata sudah dikuasai, maka trik selanjutnya adalah memainkan ekspresi wajah. Pasalnya, ekspresi yang tulus bisa membuat orang terpaku.
Agar tetap terlihat formal dan nyaman, Disti menambahkan trik berdiri di depan umum. Bagi yang perempuan, caranya posisi kaki satu ke depan satu ke belakang dengan lebar sebahu. "Ini posisi sempurna. Ketika salah satu kaki ditekuk, lawan bicara kita tidak terlalu menyadarinya," ujar perempuan 30 tahun ini. Adapun untuk laki-laki, cukup dengan berdiri selebar bahu dan kaki sejajar.
DIANING SARI
Berita Terpopuler
Jupe Pengin Jadi Istri Prabowo
Putus dari Diego Michiels, Nikita Willy Selingkuh?
Charlize Theron Buka Mulut tentang Sean Penn
Alasan Mulan Pilih Prabowo-Hatta
Berita terkait
Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional
4 jam lalu
Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.
Baca SelengkapnyaGen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup
4 hari lalu
Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.
Baca Selengkapnya4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran
7 hari lalu
Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.
Baca Selengkapnya5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn
11 hari lalu
Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.
Baca Selengkapnya15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan
11 hari lalu
Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaMengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier
16 Januari 2024
Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.
Baca SelengkapnyaMengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya
8 Januari 2024
Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?
Baca SelengkapnyaJauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya
31 Desember 2023
Baru-baru ini wawancara lama Lee Dong Wook viral. Dia mengungkapkan caranya mempertahankan karier 25 tahun di inudstri hiburan
Baca SelengkapnyaDekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini
8 Desember 2023
Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.
Baca SelengkapnyaCareer Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier
11 November 2023
Acara difokuskan pada berbagai tips dan trik merencanakan karier
Baca Selengkapnya