Kalette, Kol yang Sedang Ngetren di Amerika

Reporter

Senin, 4 Agustus 2014 22:30 WIB

Kubis. TEMPO/Aris Andrianto


TEMPO.CO, Jakarta - Bagi sebagian orang, sayur memiliki rasa yang belum tentu cocok di lidah. Karena itu, beberapa jenis sayur hasil persilangan genetik mulai dikembangkan di dunia. Salah satu negara yang rajin berkreasi dengan macam ragam sayur adalah Amerika Serikat. Sayur jenis terbaru yang dikembangkan adalah kalette.

Kalette adalah sayur hasil silang genetik antara kubis dan kol Brussel, berdaun keriting dengan warna hijau dan ungu. Sebagian petani bahkan menyilangkannya dengan kangkung dan paprika. Dengan demikian, rasa yang dihasilkan bermacam-macam. Ada yang mengatakan pedas, tetapi ada yang mengatakan lebih renyah dibandingkan dengan kubis atau kol pada umumnya. (Baca:Jangan Sepelekan Kubis, Ini Segudang Manfaatnya)

Popularitas Kallete mengikuti pendahulunya, brocolini. Sayur ini adalah persilangan genetik antara brokoli dan kailan (sawi Cina). Brocolini mulai diperkenalkan sejak 1998, sedangkan kalette tahun 2010.

"Varietas baru buah dan sayur banyak diperkenalkan sepanjang waktu. Mereka biasanya muncul dari pertanian kecil yang menghasilkan jenis rasa atau warna yang lebih baik," ujar Ray Gilmer, juru bicara Asosiasi Produsen Bahan Segar Amerika, kepada Reuters, Senin, 4 Agustus 2014. (Baca: Taiwan Minati Bunga dan Sayuran dari Batu)

Saat ini pasar Amerika ramai dengan warna-warni sayur hasil silang genetis. Selain kalette, adapula kol lollipop, yaitu sayur hasil silang genetis antara kecambang, kangkung dan kol. Sayuran ini lebih banyak dipasarkan petani Amerika untuk industri restoran.

"Kami memiliki distribusi cukup banyak secara nasional pada bulan September," kata Lisa Friederich, Direktur Pemasaran Golden Sun, perusahaan pemasar sayuran hasil silang genetis.

Karena membeludaknya jenis sayuran baru dari hasil silang genetis ini, Golden Sun berencana membuat sebuah preferensi khusus untuk nama sayuran meski petani tradisional sudah melakukannya lebih dulu. "Dan itu baik-baik saja bagi kami," ucap Friederich.

REUTERS | CHETA NILAWATY

Berita Terpopuler
Pangeran William dan Keluarga Liburan di Skotland
Mulai Diet di Usia Dini Tak Baik untuk Kesehatan
Dian Pelangi, Pedagang Songket ke Bisnis Hijab
Pilih-pilih Tas Melancong Tote Bag Multifungsi





Berita terkait

Branding Kuliner Khas, Petani Yogyakarta Akan Buat Produk dengan Merek Sama

23 Januari 2023

Branding Kuliner Khas, Petani Yogyakarta Akan Buat Produk dengan Merek Sama

Produk minuman dari petani Kota Yogyakarta itu memanfaatkan hasil panen dari 275 kelompok pengelola Kampung Sayur.

Baca Selengkapnya

Keajaiban Biji Semangka untuk Kulit dan Rambut Pria, Bikin Subur

22 Februari 2018

Keajaiban Biji Semangka untuk Kulit dan Rambut Pria, Bikin Subur

Buah semangka yang lezat tidak hanya enak dimakan daging buahnya saja, biji semangka juga memiliki beberapa manfaat yang baik untuk kesehatan.

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Nasional, Sambas Perkenalkan Tiga Jenis Jeruk

13 November 2017

Hari Kesehatan Nasional, Sambas Perkenalkan Tiga Jenis Jeruk

Memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-53 di Jakarta, Pemerintah Kabupaten Sambas perkenalkan tiga jenis jeruk, jeruk Siam, Madu, dan Madu Susu

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Nasional, Jeruk Pontianak bukan dari Pontianak

13 November 2017

Hari Kesehatan Nasional, Jeruk Pontianak bukan dari Pontianak

Jeruk Pontianak ternyata bukan berasal dari Pontianak. Jeruk ini ikut memeriahkan bazar Hari Kesehatan Nasional.

Baca Selengkapnya

Penghasilan Petani Kedelai Cuma Seperempat Upah Penyapu Jalan  

5 Agustus 2017

Penghasilan Petani Kedelai Cuma Seperempat Upah Penyapu Jalan  

Petani di Jawa Barat tidak tertarik menanam kedelai karena penghasilannya minim.

Baca Selengkapnya

Buah Kegemaran Ternyata Mengandung 20 Jenis Pestisida

21 Juli 2017

Buah Kegemaran Ternyata Mengandung 20 Jenis Pestisida

hati-hati, usim panas seperti ini, setidaknya buah kesukaan Anda seperti strawberry mengandung 20 jenis pestisida.

Baca Selengkapnya

Jadi Mitra PT Agro Jabar, Petani Garut Tanam Jeruk Lemon  

12 Mei 2017

Jadi Mitra PT Agro Jabar, Petani Garut Tanam Jeruk Lemon  

PT Agro Jabar melibatkan petani dalam penanaman jeruk lemon di Desa Sindang Sirna, Cigedug, Kabupaten Garut.

Baca Selengkapnya

Angkat Ekonomi Desa, Daerah Ini Potensial Kembangkan Buah

10 April 2017

Angkat Ekonomi Desa, Daerah Ini Potensial Kembangkan Buah

Faktor yang harus mendapatkan perhatian, salah satunya adalah masalah modal atau fasilitas pembiayaan bagi petani.

Baca Selengkapnya

Permintaan Tinggi, Petani Gencar Tanam Buah Naga

4 April 2017

Permintaan Tinggi, Petani Gencar Tanam Buah Naga

Harga buah naga di tingkat petani berkisar Rp 15-20 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Sebab Petani Sawit Morowali Beralih Tanam Buah Naga  

4 April 2017

Sebab Petani Sawit Morowali Beralih Tanam Buah Naga  

Para petani di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, setahun terakhir gencar menanam buah naga.

Baca Selengkapnya