Sisi Positif dan Jalan Tengah Gadget buat Si Kecil  

Reporter

Senin, 29 September 2014 06:56 WIB

Seorang anak menggunakan tablet Surface 2 pada acara peluncuran di New York (24/9). Surface 2 dijual dengan harga 449 dolar atau sekitar 5 juta rupiah dan Surface Pro 2 dijual 899 dolar atau sekitar 10 juta rupiah. AP/Mark Lennihan

TEMPO.CO, Jakarta - Anak-anak Indonesia kini seperti tak bisa lepas dari gadget, antara lain tablet dan telepon pintar. Ada banyak anak kecil yang suka berlama-lama dengan barang ini. Menurut psikolog Anna Surti Ariani, dampak lain dari keranjingan gadget adalah membuat kurangnya gerak tubuh. (Baca: Pajang Foto di Facebook Bukan Narsis, Asal...)

Psikolog yang biasa disapa Anna ini mengatakan dampak keranjingan gadget tidak sebatas fisik, tapi juga kesulitan dalam pelajaran. Contohnya pada anak yang sedang belajar menulis. “Karena penggunaan gadget hanya dua jari, sementara untuk menulis butuh lima jari,” kata ibu dua anak ini. “Koordinasi motoriknya jadi kurang bagus.”

Meski demikian tablet dan telepon pintar, tentunya, juga memiliki banyak efek positif bagi anak. Dengan Internet, surat elektronik, pesan teks, dan kamera, “Seakan-akan, dunia ada di genggaman kita,” kata Anna. “Sehingga bisa mendukung pelajarannya.”

Game yang ada pada gadget juga berguna sebagai pelepas stres. Terlebih, dia menambahkan, banyak permainan yang mengandalkan hukum fisika dalam pemecahan masalah. Contoh yang paling mudah didapati adalah Angry Birds, yang mengusung hukum pegas dalam memberantas babi pencuri telur burung.

Hal itu dirasakan betul oleh Dewani Putranti. Warga Apartemen Kalibata City ini saban hari meninggalkan putranya, Bayu Lokatara, 10 tahun, bersama asisten rumah tangga karena kesibukan pekerjaan. Bayu kerap menenteng tablet saat pulang sekolah, termasuk ketika menjalani serangkaian les. “Itu untuk melepas stres,” kata Dewani, 42 tahun.

Jadi para orang tua sebaiknya mencari jalan tengah. “Anak tidak dilarang menggunakan gadget, tapi dibatasi,” ujar Anna. Pembatasan bertujuan mencegah anak-anak kecanduan alat elektronik tersebut dan memberi kesempatan mereka beraktivitas fisik.

Jika mendapati anak terjebak dalam dampak buruk Internet, misalnya pornografi, psikolog Universitas Indonesia itu meminta orang tua tidak memarahi anaknya. “Sebaliknya, mereka perlu didekati dan diajak cerita,” katanya. “Dengan begitu, kita bisa membangun kedekatan dan menjauhkannya dari pornografi.”

Anna (baca: Anak Bukan Onak Perkawinan) menyarankan sebaiknya para orang tua berlaku bijak, tak harus keras melarang anaknya menggunakan telepon pintar dan tablet. “Bisa membuat mereka minder karena teman-temannya pakai smartphone,” kata Anna.

Namun, kata Anna, bersikap membebaskan anak berhape ria juga membuat dampak negatif, dari kurang gerak hingga terjerat pornografi. Karena itu, ia menyarankan jalan tengah, yaitu membatasi waktu interaksi anak dengan telepon pintar dan tablet.

Dia menyebutkan bahwa anak di bawah usia 2 tahun harus dilarang menggunakan gadget. Alasannya, bayi seusia itu belum memahami gadget, juga berpotensi dibanting atau membentur si bayi.

"Kalau pada anak usia 2-6 tahun maksimal gunakan satu jam sehari. Untuk si kecil yang berusia di atas 6 tahun maksimal dua jam sehari," kata Anna.

EVIETA FADJAR| HP| NY DAILY NEWS | BREIT BART


Terpopuler
Tetap Aksis dengan Gaya Bertopang Dagu

Diet Cacing Pita Populer di Kalangan Model

Bullying Tingkatkan Peradangan

6 'Manfaat' Kesehatan Jika Menjomblo

Manfaat Rose Hip Oil untuk Kecantikan

Berita terkait

Oppo, Merek Smartphone Terlaris Kedua di Indonesia

14 November 2017

Oppo, Merek Smartphone Terlaris Kedua di Indonesia

Pangsa pasar Oppo Electronics mencapai 24 persen, terpaut 8 persen dari pemimpin pasar.

Baca Selengkapnya

Anak Suka Main Gadget, Kapan Waktunya Periksa Mata

30 Oktober 2017

Anak Suka Main Gadget, Kapan Waktunya Periksa Mata

Untuk mengurangi pemakaian gadget dan pengaruhnya pada mata, ajak anak beraktivitas di luar ruangan.

Baca Selengkapnya

2 Gangguan Perilaku Anak yang Candu Gadget

21 Oktober 2017

2 Gangguan Perilaku Anak yang Candu Gadget

Kondisi anggota keluarga yang berjarak satu sama lain gara-gara gadget disebut technoference.

Baca Selengkapnya

Jawab Pertanyaan Ini Tanda Ayah Bunda Mencandu Gadget

21 Oktober 2017

Jawab Pertanyaan Ini Tanda Ayah Bunda Mencandu Gadget

Ayah bunda harus tahu, gara-gara gadget, anak merasa bersaing dengan teknologi demi menarik perhatian orang tua.

Baca Selengkapnya

Anak Candu Gadget? Atasi dengan 'Deal Bersama'

20 Oktober 2017

Anak Candu Gadget? Atasi dengan 'Deal Bersama'

Tips bagaimana berkompromi antara orang tua dan anak soal gadget

Baca Selengkapnya

Mau Beli Headphone? Simak Ini, Suaranya Sejernih Berlian

16 Oktober 2017

Mau Beli Headphone? Simak Ini, Suaranya Sejernih Berlian

Headphone ini disebut sebagai beberapa headphone bluetooth terbaik yang ada di pasaran. Harganya 7 jutaan

Baca Selengkapnya

Waspada Ada Situs Penipuan Mencatut JD.ID, Jual Samsung S7 2 Juta

14 Oktober 2017

Waspada Ada Situs Penipuan Mencatut JD.ID, Jual Samsung S7 2 Juta

Situs penipuan mencatut nama dan logo JD.ID yakni www.jd.id-promo-murah.com.

Baca Selengkapnya

Sehari, Anak Usia 2-5 Tahun Maksimal 1 jam Bermain Gawai

30 September 2017

Sehari, Anak Usia 2-5 Tahun Maksimal 1 jam Bermain Gawai

Steve Jobs dan Bill Gates membatasi anak-anak mereka dalam bermain gawai.

Baca Selengkapnya

Ponsel Aman dari Kuman dengan Menggunakan PhoneSoap

25 September 2017

Ponsel Aman dari Kuman dengan Menggunakan PhoneSoap

Selain membersihkan ponsel dengan inovasi sinar ultraviolet, PhoneSoap juga membuat ponsel terisi penuh.

Baca Selengkapnya

Xiaomi Mi A1 Dirilis di Indonesia, Apa Kelebihannya?

20 September 2017

Xiaomi Mi A1 Dirilis di Indonesia, Apa Kelebihannya?

Xiaomi merilis ponsel terbarunya Mi A1 di Jakarta, yang dibandrol dengan harga Rp 3,09 juta.

Baca Selengkapnya