Tren Kain ke Depan, Penuhi Keinginan Perempuan
Editor
Evieta Fadjar Pusporini
Kamis, 30 Oktober 2014 07:52 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tren kain ke depan perkembangannya lebih ke arah kebutuhan perempuan atau ladies item yang sifatnya ringan dan stretch atau lentur.
Hal ini diungkapkan Lukas Ginting, Manager Marketing Bellini PT Trisula Textile Industries, di Leuwigajah, Cimahi, Bandung, pada 28 Oktober 2014.
Menurut Lukas, mereka memenuhi pasar Jepang dan Timur Tengah sekitar 30 persen dan pasar lokal 70 persen. "Pasar Jepang menyukai bahan yang tipis, yang menyerap air sedikit, mudah disetrika, tidak memerlukan panas tinggi," ujarnya.
Untuk warna-warna permintaan lebih ke warna dasar, seperti hitam, abu-abu, biru navy, dan cokelat. Sedangkan untuk pasar lokal masih menyukai bahan yang agak tebal, seperti wol atau wool look.
"Untuk pasar ekspor, ada pengembangan dari bahan wol atau wool touch, yakni membuat bahan menyerupai wol tapi dari bahan polister," tuturnya. (Baca: Masyarakat Respon Seruan Jokowi tentang Kain Lokal)
Bellini juga mengembangkan Bellini Taylor Club sejak 2006, dengan mengumpulkan para penjahit di beberapa kota, seperti Medan, Padang, Palembang, Bandung, Semarang, Solo, dan Surabaya.
"Ini untuk mengatasi berkurangnya jasa taylor karena sudah banyak beredarnya bahan-bahan jadi di garmen," kata Deny Hadiana, Ass Manager DA dan QA PT Trisula Textile Industries.
Selain itu, pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN, mereka menghadapi serbuan produk Cina yang secara harga lebih murah. "Produk kompetitor kami dari Cina dan dari kalangan trading, bukan pabrik," ujar Lukas.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
Menteri Puan Maharani Bukan Kolektor Tas Mahal
Serah Terima Jabatan, Gaya Menteri Susi Anggun
Ahmad Fuadi Suka Baju Putih Sejak 2008
Perancang: Tren Baju Putih Bermakna Aman