Sepanjang 2014, Kejahatan Terhadap Anak Meningkat

Reporter

Rabu, 31 Desember 2014 07:39 WIB

Seorang anak ikut peduli terhadap kekerasan terhadap perempuan dan anak saat melakukan aksi di Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Selasa (29/1). Mereka menuntut adanya perhatian lebih dari pemerintah dan elemen masyarakat terhadap kejahatan seksual pada anak dan perempuan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO , Jakarta:Komisi Nasional Perlindungan Anak mencatat sepanjang tahun 2013-2014, kejahatan terhadap anak terus meningkat. Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengatakan peningkatan kejahatan terhadap anak ini lantaran kurangnya pengawasan orang tua dan minimnya penegakkan hukum.(Baca: Pesantren Ini Setuju Akhiri Hukuman Cambuk)

"Kejahatan seperti pelecehan seksual, pembunuhan, narkoba itu yang harus lebih diperhatikan agar di tahun depan angkanya bisa semakin dikurangi," kata Arist, di kantornya, Selasa, 30 Desember 2014. "Pemerintah juga harus serius menekan kejahatan seksual ini."

Arist mengatakan saat ini tren kejahatan terhadap anak sudah bergeser. Bukan dilakukan oleh orang dewasa lagi, melainkan pelakunya adalah anak-anak itu sendiri dan rentang usianya 6-14 tahun. (Baca: Demi Keselamatan Anak, Penulis Buku Pedofilia Ditahan)

Menurut catatan Komnas, kata Arist, sepanjang tahun 2014, laporan kejahatan yang dilakukan anak-anak masuk ke lembaganya ada sekitar 1.851 pengaduan. Angka itu meningkat dibanding pada tahun 2013 yang hanya 730 kasus. Hampir 52 persen dari angka itu adalah kasus pencurian yang diikuti dengan kasus kekerasan, perkosaan, narkoba, judi, serta penganiayaan.

"89,8 persen kasus anak yang berhadapan dengan hukum berakhir pada pemidanaan," kata Arist. (Baca: 38 Persen Pelaku Seksual Anak Terinspirasi Situs Porno)



Sedangkan berdasarkan fakta dan data yang dihimpun oleh Pusat Data Anak Berhadapan Dengan Hukum Komnas, secara keseluruhan ada sekitar 2.879 anak melakukan tindak kekerasan dan harus berhadapan dengan hukum. Mulai dari rentang usia 6-12 tahun sebanyak 268 anak (9 persen), serta anak berusia 13-18 tahun sebanyak 829 anak (91 persen).

Mayoritas pelakunya adalah anak laki-laki sebanyak 2.627 anak (91 persen) dan anak perempuan sebanyak 252 anak (9 persen). (Baca: Perang Melawan Situs Porno dan Kejahatan Seksual)

Menurut Arist, faktor terbesar penyebab banyaknya kejahatan dilakukan anak adalah kurangnya penegakkan hukum oleh aparat Kepolisian. Dia menilai rata-rata kejahatan yang dilakukan oleh anak hanya diganggapi Polisi sebagai kenakalan remaja dan anak.

"Padahal, dalam beberapa kasus ada yang menyebabkan kematian," ujarnya. "Sehingga tidak ada efek jera."

Dia khawatir jika tidak ditanggulangi, maka kejahatan yang dilakukan anak di tahun depan akan marak dan mengubah tren kejahatan anak. (Baca: Komnas PA Terapi Para Bocah Korban Wakijan)



REZA ADITYA
Terpopuler
Netizen Kritik Gaya Selena dan Kendall Berhijab

Kembalinya Gaya Macho, Lelaki Sejati!

Resep Gingerbread, Hantaran Manis untuk Natal

Asal-Usul Gingerbread, Camilan Pemanis Natal

Obat Tulang, Tekan Risiko Kanker




Advertising
Advertising

Berita terkait

Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

7 Februari 2024

Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.

Baca Selengkapnya

Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

7 Februari 2024

Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.

Baca Selengkapnya

Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.

Baca Selengkapnya

4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini

Baca Selengkapnya

Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.

Baca Selengkapnya

5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.

Baca Selengkapnya