Industri Mode: Desainer Harus Siapkan Koleksi Menarik

Reporter

Sabtu, 9 Mei 2015 09:54 WIB

Para model memperagakan busana batik karya Iwan Tirta bertajuk Dewaraja Runway Collection 2015 di Jakarta, 27 April 2015. Konsep ini diusung dalam 3 urutan Dualism, Reflection dan Light Upon Light yang diinterpretasikan dalam nuansa hitam putih, mirroring, emas, dan silver. TEMPO/Nurdiansah

BISNIS.COM, Jakarta – Untuk menjaring pangsa pasar yang lebih luas, perancang busana harus bisa menyiapkan banyak hal agar dapat diterima. Apa saja yang harus disiapkan?

Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengatakan adanya berbagai pameran ini menunjukkan bahwa bisnis di sektor fashion masih potensial. Meski demikian, beberapa hal penting harus dipelajari seorang desainer guna menghadapi tuntutan pasar.

Dia menganggap desainer perlu membuat koleksi yang dapat menarik minat pembeli. Dengan begitu, lama-kelamaan desainer tak hanya memiliki pengikut, tapi juga konsumen baru lebih banyak.

"Mereka harus belajar menyiapkan koleksi yang menarik buyer," ujarnya usai Trunk Show Fashion Lab di Galeries Lafayette, Jakarta, Kamis, 7 Mei 2015.

Lebih lanjut, ujar Mari Elka, perlu juga menghitung biaya produksi sekaligus menentukan harga jual produk. Selain menentukan kelas mana yang disasar, cara ini berkaitan dengan kemampuan desainer dan labelnya dalam mengatur alur usahanya. Bila hal ini tak selesai, dia menilai konsistensi produksi bisa terganggu.

Contoh sederhananya, dia menyebut bagaimana agar bisa tetap menjawab permintaan konsumen saat permintaan tinggi dengan ketepatan waktu.

"Bagaimana kalau ada order banyak, apa bisa produksi tepat waktu. Lalu pendanaan juga harus dijaga," katanya.

Menurut dia, dari acara Fashion Lab yang mengetes kemampuan para desainer ini selama sebulan, bukan tidak mungkin bila nantinya banyak label-label lokal yang menguasai retail. Hal ini mungkin asalkan bisa menjaga konsistensi, produk yang komersial, dan meningkatkan kapasitas produksi.

Dia berharap bila semakin banyak peretail yang memberi ruang kepada label lokal, permintaan terhadap karya desainer Tanah Air akan meningkat seiring dengan perluasan pasar yang disentuh.

"Kalau lebih banyak retail yang terlibat, akan ada permintaan lebih besar terhadap merek lokal," katanya.

Ada 12 label yang dipamerkan, yaitu Alexalexa, Batik Chic, 8Eri, Etu, FBudi, Jeffry Tan, Lekat, Lotuz, Milcah, Monday to Sunday, Monstore dan Vinora.

Dari 12 desainer yang tampil, tiga di antaranya telah terlibat dalam program sebelumnya. Salah satunya, label Lekat karya Amanda Indah Lestari yang membawa sentuhan tradisional seperti batik dari Suku Baduy ke busana moderen siap pakai. Tak hanya busana, sepatu dan tas pun disulap menjadi elegan bergaya etnik.

Adapun Monday to Sunday mengusung tema kasual streetwear. Seperti namanya, pakaian ini didesain agar bisa dikenakan dari Senin ke Minggu. Model busana bervolume dan oversize ditambah ilustrasi bertema makanan dan kesehatan menjadi penyegar dalam busana berwarna cerah.

BISNIS.COM


Berita terkait

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

18 jam lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

3 hari lalu

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

9 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee

Baca Selengkapnya

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

17 hari lalu

Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

22 hari lalu

Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion

Baca Selengkapnya

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

26 hari lalu

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

38 hari lalu

Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.

Baca Selengkapnya

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

55 hari lalu

Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.

Baca Selengkapnya

IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

6 Februari 2024

IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

IDFES 2024 yang pertama di Indonesia ini bertema "Revolusi Fashion Lokal" yang akan menjadi creative hub untuk mendorong inspirasi.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

5 Februari 2024

Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

Anies Baswedan kembali tampil konsisten dengan gaya formal hingga debat capres kelima yang diadakan KPU. Pengamat mode kaitkan dengan kode.

Baca Selengkapnya