TEMPO.CO, Jakarta - Sentuhan sang ayah pada bayi akan membantu anak mengidentifikasi laki-laki dan perempuan sekaligus memberikan pengalaman yang berbeda.
"Dari gendongan ayah, anak akan merasa ada perbedaan besaran kekuatan," kata praktisi neurosains terapan Anne Gracia saat bincang-bincang Daycare Unilever "Ayah Luar Biasa" di Jakarta, Jumat 24 Juli 2015.
Anne mencontohkan pengetahuan anak tentang kekuatan ketika ia bertemu dengan teman dan melakukan tos dengan tangan. Anak yang tidak mengenal kekuatannya bisa saja melakukan tos hingga memukul wajah temannya karena ia tidak bisa mengukur tenaga yang dimilikinya.
Anak telah mengenal ibu melalui detak jantung sejak ia masih berada dalam kandungan karena otak anak sudah berkembang sejak minggu ketiga kehamilan. Ketika lahir, anak biasanya lebih sering dirawat oleh sang ibu.
Sentuhan dari ibu umumnya lebih lembut daripada ayah sehingga keseimbangan sentuhan sangat diperlukan untuk perkembangan kognisi anak. "Ketika dia menerima salah satu saja, saat menerima sentuhan dari yang lain dia akan kaget," kata Anne.
Selain itu, sentuhan dari ayah dan ibu juga membantu anak untuk mengidentifikasi mana yang laki-laki dan perempuan. "Anak tahu ada figur yang disebut laki-laki, ada yang perempuan," kata Anne.
Salah satu manfaat pengenalan figur laki-laki dan perempuan adalah ketika memasuki bangku sekolah, kata Anne, anak tahu mana yang harus dipanggil "ibu guru" dan "pak guru".
