Awas, Penderita Bipolar Bisa Bercinta Kapan Pun, di Mana Pun

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 20 Agustus 2015 08:22 WIB

Bercinta. Ilustrasi.

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak seperti yang dialami orang sehat, penderita gangguan bipolar bisa mengalami peningkatan gairah seksual atau libido yang tak terkontrol. Psikiater dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Natalia Widiasih, mengatakan, sebanyak 57 persen penderita gangguan bipolar bisa mengalami peningkatan gairah seksual. "Saat dorongan seksual muncul maka norma sosial dan moral, hilang," kata Natalia dalam seminar media di Jakarta, Rabu, 19 Agustus 2015.

Dalam ilmu kedokteran, bipolar merupakan gangguan mental yang menyerang kondisi psikologi seseorang. Gangguan ini ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat ekstrem berupa mania dan depresi. Sebab itulah istilah medis untuk bipolar sebelumnya disebut dengan manic depressive. Suasana hati penderitanya dapat berganti secara tiba-tiba antara dua kutub (bipolar) yang berlawanan, yaitu kebahagiaan (mania) dan kesedihan (depresi) yang berlebihan tanpa pola atau waktu yang pasti.

Natalia mengatakan, dalam konteks biologis, saat dorongan seksual muncul, penderita gangguan bipolar bahkan bisa melakukan hubungan seksual dengan siapa pun yang ia mau, tanpa bisa dikontrol, atau dengan kata lain, penderita mengalami hiperseksual. Menurut dia, jika dorongan seksual tidak bisa dikontrol, penderita bipolar bisa melakukan hubungan seksual dengan banyak orang namun ia tidak juga puas. "Saat memiliki banyak pasangan, penderita bipolar berhubungan tanpa perasaan," ucap dia.

Natalia menjelaskan, gangguan bipolar terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara dopamin (hormon yang mengendalikan pusat kesenangan dan kepuasan) dan serotonin (hormon yang memperbaiki suasan hati dan mengurangi depresi) di dalam otak. Ketidakseimbangan kedua hormon itu pada penderita bipolar bahkan bisa menyebabkan mereka kecanduan menonton video porno dan masturbasi, sekalipun di depan umum karena hilangnya norma moral dan sosial dalam dirinya. "Itu bisa disebut hiperseksual."

Pada tingkat pertama, Natalia menambahkan, para penderita bipolar akan mengalami suasana perasaan atau mood yang berubah dengan drastis. Kemudian, pada fase mania, penderita bakalmengalami peningkatan energi dan peningkatan gairah serta dorongan seksual, yang bahkan tidak dapat terkontrol. "Kalau diiringi dengan peningkatan libido, penderita bisa melakukan hubungan seksual dengan siapa pun, karena ada perubahan di otaknya," kata Natalia, menjelaskan.

ANTARANEWS | SAROH | BC

Wajib Baca
Rizal Ramli Tantang Jusuf Kalla Berdebat Soal Proyek Listrik
Kenalkan, Mahasiswa Calon Dokter UGM Berusia 14 Tahun

Berita terkait

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

1 hari lalu

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.

Baca Selengkapnya

Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

18 Februari 2024

Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

Psikolog mengatakan umumnya gejala awal orang dengan gangguan jiwa ialah perubahan emosi maupun perilaku yang mendadak dan cenderung ekstrem.

Baca Selengkapnya

Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

17 Februari 2024

Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

Psikolog menjelaskan ada tiga faktor penyebab gangguan jiwa, mulai dari keturunan hingga paparan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

16 Februari 2024

Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

Jangan menuntut ODGJ yang sudah dinyatakan pulih dengan obat untuk kembali hidup sempurna. Ini yang perlu dipahami keluarga pasien.

Baca Selengkapnya

Caleg Stres dan Depresi karena Gagal di Pileg 2024, Begini Penanganannya

14 Februari 2024

Caleg Stres dan Depresi karena Gagal di Pileg 2024, Begini Penanganannya

Apa saja layanan psikologis yang disediakan sejumlah rumah sakit melayani para caleg stres dan depresi akibat gagal dalam Pileg 2024?

Baca Selengkapnya

Psikiater Ingatkan Hasil Pemilu 2024 Bisa Picu Gangguan Mental pada Pemilik Komorbid

13 Februari 2024

Psikiater Ingatkan Hasil Pemilu 2024 Bisa Picu Gangguan Mental pada Pemilik Komorbid

Psikiater menuturkan gangguan mental setelah Pemilu 2024 dapat memperparah kondisi pemilik komorbid. Ini yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Risiko Caleg Stres dan Alami Gangguan Jiwa Setelah Gagal Terpilih di Pemilu 2024

8 Februari 2024

Risiko Caleg Stres dan Alami Gangguan Jiwa Setelah Gagal Terpilih di Pemilu 2024

Menjelang Pemilu 2024, beberapa kota termasuk DKI Jakarta dan Cianjur sediakan layanan kesehatan jiwa bagi caleg stres karena gagal terpilih.

Baca Selengkapnya

RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

8 Februari 2024

RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

Dinkes DKI Jakarta mengantisipasi penanganan caleg alami gangguan jiwa pasca Pemilu 2024, rujukan di RSKD Duren Sawit.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

6 Februari 2024

Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan Polres Fakfak masih menyelidiki kasus mayat dalam kontainer ini soal bagaimana korban masuk ke peti kemas.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU: Orang dengan Gangguan Jiwa Dapat Hak Pilih

21 Desember 2023

Ketua KPU: Orang dengan Gangguan Jiwa Dapat Hak Pilih

Ketua KPU Hasyim Asy'ari menjelaskan teknis keterlibatan masyarakat dalam Pemilu 2024, khususnya pemilih yang ODGJ.

Baca Selengkapnya