TEMPO.CO, Jakarta - Anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun paling rentan terkena dampak kabut asap. Sebab, pada umur tersebut, saluran napas belum terbentuk sempurna. "Anak yang sehat saja polutan dari kabut asap akan membuat tidak nyaman," ujar dokter spesialis anak, Tjatur Kuat Sagoro, Jumat, 2 Oktober 2015.
Polutan asap akan semakin menimbulkan dampak parah jika anak-anak menderita penyakit respirasi seperti asma. Dokter yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Medik RSUP Persahabatan ini melanjutkan, paparan asap yang berlangsung dalam waktu tertentu bisa menimbulkan iritasi seperti pada bagian mata dan kulit.
Dia mengimbau anak-anak di daerah yang diserang kabut asap diberikan nutrisi yang baik dan jangan ke luar rumah. Jika memungkinkan, sirkulasi udara di tempat tinggal juga diatur. Cara lain untuk meminimalkan dampak asap adalah menggunakan masker, disarankan masker N95.
Terkait dengan pembakaran hutan penyebab kabut asap parah di beberapa wilayah Indonesia, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia menemukan, dari Januari hingga September 2015, ada 16.334 titik panas (berdasarkan LAPAN) atau 24.086 (berdasarkan NASA FIRM) yang tersebar di lima provinsi dengan kebakaran hutan terparah, yaitu Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan, dan Riau.
Titik-titik tersebut berada di konsesi perusahaan. Beberapa di antaranya adalah Kalimantan Barat 2.495 titik, Kalimantan Tengah 5.672, Riau 1.005, Sumatera Selatan 4.416, dan Jambi 2.842.
Nilai indeks standar pencemaran udara (ISPU) di daerah-daerah tersebut dalam beberapa waktu belakangan sudah di atas level berbahaya. Di Kalimantan Barat, contohnya, ISPU sempat mencapai angka 1.300 atau empat kali lipat level berbahaya (pada angka 300-500), sementara nilai ISPU rata-rata mencapai 600-800.
ANTARA
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
21 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya