Bencana Kabut Asap, Ini Cara Cegah Masalah Kesehatan  

Reporter

Selasa, 20 Oktober 2015 10:42 WIB

Anak-anak bermain mobil-mobilan tanpa mengenakan masker di tengah kabut asap di alun-alun Komplek Stadion Utama Riau, Pekanbaru, 18 Oktober 2015. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan kabut asap di sejumlah daerah di Provinsi Riau kembali menebal. TEMPO/Riyan Nofitra

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan Murti Utami mengatakan upaya dan dampak kesehatan akibat kabut asap dan kebakaran hutan harus dilakukan semua kalangan masyarakat.

"Secara prinsip, upaya pencegahan dan penanganan dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu, primer, sekunder, dan premier," katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo, Senin, 19 Oktober 2015.

Menurut dia, upaya primer bertujuan mencegah orang-orang menjadi sakit akibat paparan asap kebakaran hutan. Pemadaman kebakaran adalah salah satu upaya untuk menghilangkan sumber masalah kesehatan, yaitu asap kebakaran. Murti menyarankan agar masyarakat menutup jendela dan pintu rumah rapat-rapat untuk mengurangi masuknya partikel ke dalam rumah.

“Gunakan pula masker atau respirator bila beraktivitas di luar ruangan,” ujarnya. Ia pun meminta agar masyarakat melakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti makan bergizi, istirahat cukup, dan cuci tangan.

Selanjutnya, untuk upaya sekunder bisa dilakukan dengan deteksi dan pengobatan dini pada masalah kesehatan yang muncul sebagai dampak asap kebakaran hutan. Pertama, ia meminta masyarakat mengenali gejala atau keluhan yang timbul sebagai dampak kesehatan akibat asap. "Hal ini sebagai upaya deteksi dini sehingga pengobatan awal dapat segera dilakukan," tuturnya.

Kedua, Murti pun meminta masyarakat mempersiapkan obat-obatan untuk pertolongan awal. Hal ini diutamakan bagi yang mempunyai penyakit sebelumnya. "Agar memastikan bahwa obat-obatan yang dikonsumsi rutin cukup banyak tersedia di rumah," ucapnya.

Ketiga, ia menyarankan agar masyarakat segera ke dokter atau pelayanan kesehatan terdekat apabila terjadi masalah kesehatan yang mengganggu. Terakhir, pemerintah setempat pun diminta untuk mengevaluasi dampak kesehatan akibat asap bagi masyarakat dengan melakukan screening berkala. "Bisa dengan kuesioner, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan fungsi paru," katanya.

Terakhir adalah upaya tersier yang bertujuan mencegah komplikasi dan kematian pada populasi yang sudah menderita penyakit sebagai dampak asap kebakaran hutan. Apabila sudah terkena penyakit, Murti menyarankan supaya masyarakat menghentikan kebiasaan yang memperburuk penyakit, seperti merokok.

"Kemudian, lakukan pengobatan maksimal dan teratur dengan berobat ke dokter atau fasilitas pelayanan kesehatan, serta konsumsi obat yang diberikan secara teratur," ujarnya.

MITRA TARIGAN


Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

5 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

5 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

15 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

32 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

33 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

52 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.

Baca Selengkapnya

174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

28 Januari 2024

174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

Laporan Kementerian Kesehatan Palestina wilayah Gaza menyebut ada 174 warga Gaza yang gugur dalam serangan Israel yang masih berlanjut

Baca Selengkapnya

Produk Alat Kesehatan Harus Punya Izin Edar agar Terjamin Aman

16 Januari 2024

Produk Alat Kesehatan Harus Punya Izin Edar agar Terjamin Aman

Pastikan produk-produk terkait kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan, yang dibeli memiliki izin edar agar terjamin aman, bermutu, bermanfaat.

Baca Selengkapnya